UPAYA MEMPERTAHANKAN KABUPATEN KARAWANG SEBAGAI LUMBUNG PADI NASIONAL

Ivan Chofyan, Uton Rustan, Asep Hariyanto

Abstract


Kabupaten Karawang dikenal sebagai lumbung padi nasional dan tercatat sebagai daerah produsen beras terbesar kedua setelah Kabupaten Indramayu. Sebagai lumbung padi nasional, Kabupaten Karawang ditugaskan untuk surplus gabah sebanyak 1,5 juta ton. Di sisi lain, meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan Kabupaten Karawang sebagai salah satu kawasan strategis ekonomi mengakibatkan permintaan lahan meningkat dan berpengaruh terhadap sawah yang ada. Tujuan studi ini adalah untuk menemukenali keberadaan Kabupaten Karawang sebagai sebagai lumbung padi nasional, menetapkan luas lahan sawah yang harus diproteksi sebagai upaya mempertahankan produksi padi, dan mengidentifikasi ketersediaan air yang dapat dipergunakan sebagai air irigasi, sebagai faktor pendukung dalam meningkatkan produksi padi. Analisis yang digunakan dalam studi ini adalah proyeksi penduduk, analisis surplus defisit, analisis kebutuhan lahan sawah dan anilisis kebutuhan air irigasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Kabupaten Karawang tidak dapat memenuhi target surplus gabah sebesar 1,5 juta ton apabila penyelenggaraan kegiatan pertanian dilakukan seperti sekarang; 2) Apabila luas sawah tidak berkurang, peningkatan produktivitas tanah dan intensitas pertanaman secara bersamaan dapat menghasilkan surplus gabah sebesar 1,5 juta ton. Walaupun demikian, target surplus 1,5 juta ton ini hanya berlangsung sampai dengan Tahun 2017; dan 3) Debit air sungai yang melalui Kabupaten Karawang lebih besar jika dibandingkan dengan kebutuhan air irigasi, sehingga dimungkinkan adanya penambahan lahan sawah. Beberapa rekomendasi yang dapat diajukan sehubungan dengan kesimpulan di atas adalah sebagai berikut: 1) Lahan sawah yang ada di Kabupaten Karawang perlu diproteksi, sehingga pengembangan kawasan permukiman dan industri harus dijauhkan dari lahan sawah; 2) Peningkatan produktivitas tanah dan intensitas pertanaman harus didukung oleh jaringan irigasi yang memadai, sehingga jaringan irigasi yang ada harus dipelihara dan ditingkatkan penggunaannya; dan 3) Dalam jangka panjang, percetakan sawah baru di Kabupaten Karawang harus dilakukan agar target surplu gabah 1,5 juta ton dapat dicapai.

Keywords


Lumbung Padi, Sawah, Irigasi.

References


Anwar, A. 1993. Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Lahan Non-Pertanian di Sekitar Wilayah Perkotaan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Nomor 10, Triwulan IV/ Desember 1993. Bandung.

Arifin, B. 2001. Spectrum Kebijakan Pertanian Indonesia. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Arifin, B. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Arsyad, S. dan Rustiadi, E. 2012. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan. Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang. 2009 sd 2014. Kabupaten Karawang dalam Angka. 2009 sd 2014..

Barlowe, R. 1978. Land Resorce Economics. Prentice-Hall, Inc., New Jersey.

Eny & Tugiyono. 1986. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Karawang. Penerbit Pustaka Dian. Jakarta.

Irawan, B. 2005. Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Volume 23 No. 1, Juli 2005: 1-18.

Krishnamurti,B. 2004. Arti Penting Pertanian Masa Lalu dan Masa Depan. Jurnal Agro-Ekonomika N0.2 Tahun XXXIV Oktober 2004, (Diakses Pada Tanggal 27 Juli 2015).

Partowijoto, A. 2004. Kapita Selekta Teknik Tanah dan Air. Jurusan Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Rustiadi, E., Sunsun., Dyah. 2001. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Penerbit Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Sitorus, S.R.P. 1995. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Penerbit Tarsito. Bandung.

Suparmoko.M. 2012. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Suatu Pendekatan Teoritis, Edisi 4 Revisi. Penerbit BPFE.Yogyakarta.

Warpani, S. 2001. Analisis Kota dan Daerah. ITB. Bandung.

Winoto, J. 2005. Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian. Makalah (Keynote Speech) dipresentasikan dalam Seminar Penanganan Konversi Lahan dan Pencapaian Lahan Pertanian Abadi yang diselenggarakan atas Kerjasama Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3 - LPPM IPB) di Jakarta, 13 Desember 2005.




DOI: https://doi.org/10.29313/ethos.v0i0.1685

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Redaksi:

LPPM Unisba, Lantai 2, Jl. Purnawarman 63, Bandung 40116, Jawa Barat, (022) 4203368 , (022) 4264064. ethos.unisba@gmail.com / ethos@unisba.ac.id

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License