Menelusuri Akar Konflik Antaretnik

Arkanudin Arkanudin

Abstract


Ethnical conflicts has become one of main problems existed in multiethnic countries like Indonesia. In West Kalimantan, at least 10 ethnical conflict between Dayak and Madura are recorded from 1933 to 1977. The conflict reached a highly escalating stage when people get killed in the accidents. This article explores violence culture featured on the conflict. Both Dayak and Madura are famously known as tough, temperamental, and hard-determined people. Unfair political measures are believed as the source of the conflict as well as different cultural values, cultural beliefs, and cultural orientations.

Keywords


konflik, etnis, Dayak, Madura, budaya.

References


Aditjondro, Junus George dalam Petebang Edi dan Eri Sutrisno. 2000. Konflik Etnik di Sambas. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi.

Achadiyat, Anto. 1989. Hubungan Antar Golongan Etnik di Indonesia: suatu Studi Kasus di Kalimantan Barat, dalam: Interaksi Antar Etnik Di Beberapa Propinsi di Indonesia.

Jakarta: Dirjen Kebudayaan, Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional, Proyek IPNB, Depdikbud.

Alif, M.J. Akien. 1993. Kehidupan Sosial Ekonomi Orang Dayak. Dalam: Kalimantan Review, Nomor 03 Tahun II, Januari-April. Pontianak: LP3ES-Institut of Dayakology Research Research and Development.

Andasputra, Nico. 1994. Hutan, Orang dayak dan Harapannya: Sebuah Kasus Masyarakat Nangka Dengan Kehadiran HPH. Dalam: Kalimantan Review, Nomor 09 Tahun III Oktober-Desember. Pontianak: LP3ES-Institut of Dayakology Research and Development.

Andasputra, Nico. 1999. Sisi Gelap Kalimantan Barat, Perseteruan Etnis Dayak – Madura 1997. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi dan Institute Dayakologi Research and Development, PT. Mirdas Surya Grafindo.

Alqadrie, Syarif Ibrahim. 1999. Konflik Etnis Di Ambon dan Sambas: Suatu Tinjauan Sosiologis. Jakarta: Jurnal Antropologi Indonesia, Nomor 58 Tahun XXIII, Januari-April.

Arafat. 1998. Konflik Dayak – Madura di Kalimantan Barat. Yogyakarta: Tesis Program Pascasarjana UGM.

Arkanudin. 2005. “Perubahan Sosial Masyarakat Peladang Berpindah, Studi Kasus Pada Orang Dayak Ribun yang Berada di Sekitar PIRBun Kelapa Sawit Parindu Sanggau Kalbar.” Disertasi Program Doktor. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Atok, Kristianus. 2006. Interaksi Sosial Orang Dayak dengan Orang Madura, Studi Tentang Harmoni Sosial di Kecamatan Sebangki Landak Kalbar. Tesis Program Magister Ilmu Sosial. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Bahari, Yohanes. 2005. “Resolusi Konflik Antar Etnik Dayak dan Madura di Kalimantan Barat”, Disertasi Program Doktor. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Biro Pusat Statistik. 2000. Kalimantan Barat Dalam Angka. Pontianak: Kantor Statistik Provinsi Kalbar.

Crawford, Beverly, 1998. “The Cause of Cultural Conflict: An Institutional Approach”. Dalam: Beverly Crawford and Ronnie D. Lipschutz (Editor), The Myth of Ethnic Conflict, Politics, Economics, and Cultural Violence. University of California at Berkeley: International and Area Studies.

Collins, T. James. 2003. “Komentar Luar Tentang Kerusuhan Tidak Memuaskan: Karena Kekurangan Sumber Informasi Ilmiah”. Harian Equator. Terbitan Sabtu, 15 Maret 2003. Pontianak.

Kluckhohn and Strodtbeck. 1961. Variant in Value Orientation, New York: Patterson & Co.

Koentjaraningrat, 1985. Masyarakat Desa Di Indonesia Masa Kini. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Kusni, JJ. 1994. “Etnik Dayak Dan Era Pembangunan”. Kalimantan Review, Nomor 07 Tahun III, April-Juni. Pontianak.

Lontaan, JU. 1975. Sejarah Hukum Adat Dan Adat Istiadat Kalimantan Barat, Pontianak: Pemda Tingkat I Kalbar.

Malinckrodt, J. 1928. Het Adatrecht van Borneo, Leiden: Dubbeldeman.

Mudiyono, 1994. “Perubahan Struktur Pedesaan Suku Bangsa Dayak: Perubahan Dari Rumah Panjang Ke Rumah Tunggal”. Dalam: Paulus Florus (ed). Kebudayaan dayak, Aktualisasi dan Transformasi. Jakarta: Institut Of Dayakology Research and Development, bekerja sama dengan Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nihin, A.DJ. 1994. “Model Pembangunan Yang Sesuai Dengan Aspirasi Dan Harapan Orang Dayak”. Dalam: Paulus Florus (ed). Kebudayaan Dayak, Aktualisasi Dan Transformasi. Jakarta: Institut Of Dayakology Research And Development bekerja sama dengan Gramedia Widiasarana Indonesia.

Parsudi, Suparlan. 1999. “Konflik Sosial Dan Alternatif Pemecahannya”. Indonesian Journal of Social and Cultural Anthropology, TH XXXIII No.59. Jakarta: FISIP UI.

Pelly, Usman. 1994. Urbanisasi dan Adaptasi, Peranan Misi Budaya Minangkabau dan Mandailing. Jakarta: LP3ES.

Pelly, Usman., 1999. “Akar Kerusuhan Etnis di Indonesia”, Jurnal Antropologi Indonesia, Nomor 58 Tahun XXIII, Januari-April. Jakarta.

Petebang, Edi. 1999. Dayak Sakti, Ngayau, Tariu, Mangkok Merah. Pontianak: Institut of Dayakology Research and Development.

Petebang, Edi, dan Eri, Sutrisno. 2000. Konflik Etnis di Sambas, Jakarta: Institut Studi Arus Informasi.

Reusseau, J. 1990. Central Borneo, Etthnic Identity and Social life in a Stratified Society. New York: Oxfor University Press

Riwut, Tjilik. 1958. Kalimantan Memanggil. Palangkaraya:Tanpa Penerbit.

Sellato, Bernard. 1998. Naga dan Burung Enggang, Hornbill and Dragon. Aquitaire Indonesia: ELF.

Sudagung, Hendro Suroyo. 1983. “Migrasi Swakarsa Orang Madura ke Kalimantan”. Disertasi Program Doktor. Yogyakarta: Program pascasarjana UGM.

Sudagung, Hendro Suroyo, 2001. Mengurai Pertikaian Etnis, Migrasi Swakarsa Etnis Madura ke Kalimantan Barat. Jakarta: ISAI

Schweitzer, Mary. 1994. “Harmony Ideology Works at the Mill”. Dalam: Antropological Contribution To Conflict Resolustion (Ed) Alvin W. Wolfe and Honggang Yang, Athens and London: The University of Georgia Press.

Ukur, Fridolin. 1992. Tantang Djawab Suku Dayak. Jakarta: Gunung Mulia.

Watson, C. W. 2000. Multiculturalism. Buckingham-Philadelphia: Open University Press.

Wiyata, A. Latief. 2002. Carok, Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta: LkiS.




DOI: https://doi.org/10.29313/mediator.v7i2.1276

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

   

 


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International License