Alam Semesta, Manusia, dan Al Qur’an

Moedji Raharto

Abstract


Mahluk cerdas planit Bumi, manusia, mempunyai kemampuan melihat berbagai keteraturan alam semesta. Di alam semesta manusia melihat eksistensi keragaman organisasi materi dalam bentuk berbagai benda yang bercahaya seperti bulan, planit, bintang, nebula,  gugus bintang, galaksi, dan gugus galaksi. Obyek langit tersebut merupakan contoh obyek langit yang menampakkan dirinya melalui cahaya dan bisa dideteksi dan dikenali melalui mata manusia atau teropong optik. Ada gas hidrogen, ada bintang dan galaksi inframerah, ada bintang pemancar radio, ada galaksi radio keberadaannya hanya bisa diketahui melalui bantuan teropong inframerah dan teropong radio. Bahkan ada Dark Matter, materi gelap yang keberadaannya diketahui tidak langsung, karena detektor yang ada belum bisa mendeteksinya. Keberadaannya diketahui dari adanya penyimpangan gerak Keplerian pada anggota galaksi yang berada jauh dari pusat galaksi. Ada beragam materi yang tak terindera, karena sosoknya terlalu kecil atau karena fisik manusia tidak dilengkapi detektor untuk mengindera keberadaannya atau signal yang dipancarkan benda tersebut terlalu lemah untuk bisa diindera dengan detektor yang dipunyai manusia. Selain itu sosok materi alam semesta yang megah ini baik yang berhasil atau belum/tidak berhasil diindera manusia dikendalikan oleh “tangan-tangan ghaib” yang disebut dengan gaya. Melalui karakter gaya itu akal manusia menjelajah pengembaraannya dalam dunia ilmu pengetahuan dan menggunakan pengetahuan itu untuk membuat karya teknologi dan seni.. Umat Islam memperoleh pengetahuan itu melalui al Qur’an, wahyu Allah yang disampaikan kepada Rasullulah, nabi Muhammad saw. Sampainya wahyu Allah ini kepada umat manusia merupakan sebuah metodologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kehidupan manusia dan alamsemesta. Suatu “eksistensi kebenaran” yang tak dapat dicapai hanya dengan metodologi sains. Al Qur’an merupakan suatu “eksistensi kebenaran” di Lauh Mahfuzh yang disampaikan kepada manusia melalui cara terpercaya, komunikatif, dan terjaga. Mengenal eksistensi kebenaran al Qur’an hanya dapat dicapai melalui sistem keimanan. Keberadaan alam semesta diposisikan untuk membangkitkan berbagai kecerdasan manusia, diantaranya adalah kecerdasan spiritual yang dituntun oleh ayat-ayat al Qur’an sehingga berujung pada tingkat keimanaan manusia, sebuah ukuran tingkatan kedekatan manusia kepada sang Pencipta, Allah swt.

Keywords


Alam Semesta; Manusia; Al-Qur’an

Full Text:

PDF

References


Abdul-Malik, Sheikh Latif. 2001. Millenium Islam, Malicom-United Kingdom

Abdel Haleem, Harfiyah (editor). 1998. Islam and the Environment, Ta-Ha Publisers Ltd, London

Adams, Fred and Lughlin, Greg. 2000. The Five Ages of the Universe, Simon&Schuster, New York

Atkinson, Austen. 1999. Impact Earth Asteroids, Comets and Meteoroids: the Growing Threat, Virgin Publishing, London

Audouze, J. and Israel, G. (editors). 1985. The Cambridge Atlas of Astronomy, Cambridge Univ. Press

Baiquni, Achmad. 1995. Al Qur’an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta

Baiquni, Achmad. 1997. Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta

Bashiruddin Mahmud, S. 1987. Mekanika Hari Qiamat dan Hidup Sesudah Mati, Pustaka-Bandung

Delsemme, Armand. 1999. Our Cosmic Origins: From the Big Bang to the emergence of life and intelligence, Cambridge Univ. Press

Djarot-Sensa, Muhammad. 2000. Menjangkau Kunci-Kunci Keghaiban; (private communication)

Fakhry, Majid. 2002. Great Islamic Thinkers: Al-Farabi His Life, Works and Influence, One world-Oxford

Guenon, Rene (Abdul Wahid Yahya). 1999. The Crisis of the Modern World, Suhail Academy Lahore, Pakistan

Harun Yahya. 2003. Penciptaan Alam Raya, Dzikra, Bandung

Hawkins, GS. 1983. Mind Steps to the Cosmos, Harper & Row, New York

Hess, David J. 1993. Science in the New Age: The Paranormal, Its Defenders and Debunkers, and American Culture, The University of Wisconsin Press

Horgan, John. 1996. The End of Science ; Facing the Limits of Knowledge in the Twilight of the Scientific Age, Addison-Wesley publ. Co.

Huff, Toby E. 1995. The Rise of Early Modern Science Islam, Chna and the West, Cambridge University Press

Karplus, Walter J. 1992. The Heavens are Falling: The Scientific Prediction of Catastrophes in Our Time, Plenum Press, New York

Lomborg, Bjorn. 2001. the Skeptical Environmentalist, Cambridge University Press

Lunine, Jonathan I. 1999. Earth: Evolution of a Habitable World, Cambridge University Press

Medawar, Peter. 1984. The Limits of Science, Oxford University Press

Mir Anees-u-din. 2001. The Universe seen through the Qur’an (Scientific Findings Confirmed), Al-Attique-Toronto Canada

Morris, Richard. 1990. The Edges of Science, Simon & Schuster, New York

Nasr, Seyyed Hossein. 1976. Islamic Science (an Illustrated Study), the World of Islam Festival

Nasr, Seyyed Hossein. 1981. Islamic Life and Thought, Suhail Academy Lahore, Pakistan

Okasha, Samir. 2002. Philosophy of Science (A Very Short Introduction), Oxford University Press

Pedersen, Olaf. 1993. Early Physics and Astronomy, Cambridge University Press

Qadir, CA. 1988. Philosophy and Science in the Islamic World, Croom Helm, London

Raharto; Moedji (editor). 2000. Islam untuk Disiplin Ilmu Astronomi, Departemen Agama RI

Raharto, Moedji; 1996; Masa Depan Islam dan Perkembangan IPTEK, dalam Ruh Islam Dalam Budaya Bangsa: Konsep Estetika editors Aswab Mahasin dkk, hal 321-344, Yayasan Festival Istiqlal, Jakarta

Ragep, F.J. 1993. Nasir al-Din al Tusi’s Memoir On Astronomy (al-Tadhkira fi”ilm al-hay’a) vol I & II, Springer Verlag

Rickert, Heinrich. 1986. The Limits of Concept Formation in Natural Science: A Logical Introduction to the historical Sciences, Cambridge University Press

Siddik, Abdullah. 1980. Islam dan Ilmu Pengetahuan, Dewan Bahasa dan Pustaka-Kuala Lumpur

Subhani, Ja’far. 2004. Sang Pencipta menurut Sains & Filsafat (Mashdar al-Wujud bain al Ilm wa al-Falsafah); penerbit Lentera – Jakarta

Usmani, Mufti Muhammed Taqi. 2001. Islam and Modernism, Hafiz & Sons, Mahmoodabad, Karachi

Umar Sulaiman al-Asyqar. 2000. Kiamat Besar, Serambi Ilmu Semesta, Jakarta

Walker, Christopher (editor). 1996. Astronomy before the telescope, British Museum Press




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v20i1.129

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License