Aktualisasi Politik Islam Indonesia: Belajar dari Perolehan Suara Partai Islam dalam Pemilu

Yusuf Hamdan

Abstract


Memahami Islam dapat dilakukan dalam tiga matra: Islam dalam cita, citra, dan fakta. Atau Islam dalam eksistensinya sebagai ajaran, Islam sebagaimana dipersepsi manusia, atau Islam sebagai fakta sosial. Tulisan ini menyajikan rekaman faktual proses aktualisasi ajaran Islam dalam lembaga politik atas dasar perolehan suara dalam pemilu yang telah diselenggarakan 8 kali di Indonesia. Secara statistik, hampir 90 persen penduduk Indonesia beragama Islam. Jumlah mayoritas ini tidak pernah menjelma secara representatif dalam bentuk dukungan terhadap partai-partai Islam. Sesuai data 8 kali pemilu menunjukkan tidak sekalipun partai Islam memenangkan pemilu, baik pada pemilu bebas, yaitu pemilu 1955 dan pemilu 1999, maupun dalam pemilu-pemilu Orde Baru yang berada dalam tekanan. Dukungan terhadap partai-partai Islam cenderung menurun dalam masa hampir 50 tahun penyelenggaraan pemilu. Sehingga dengan demikian, ke depan,  harapan partai Islam untuk memenangkan persaingan politik hanya dapat terselenggara dengan melakukan kerjasama dengan kekuatan politik lain untuk berbagi peran politik secara proporsional.

Keywords


Suara Partai Islam; Orde lama; Orde baru; Pasca reformasi

Full Text:

PDF

References


Feith, Herbet., Lance Castles. 1988. Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965, Jakarta, LP3ES.

Liddle, William R. 1992. Pemilu-Pemilu Orde Baru, Pasang Surut Kekuasaan Politik. Jakarta. LP3ES.




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v19i1.89

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License