Pemikiran Politik Islam Di Indonesia: Antara Simbolistik dan Substantivistik (Kajian Pra, Masa, Dan Pasca Orde Baru)

M Rahmat Effendi

Abstract


Setelah mencapai kemerdekaan Republik Indonesia (1945), perjuangan bangsa Indonesia melalui: (1) Era Orde Lama (1945-1966), yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Pada era ini pemikiran bangsa Indonesia terbagi menjadi nasionalis sekuler dan nasionalis Islam, dalam hal ini umat Islam memainkan peran yang sangat besar untuk menghancurkan kekuatan Komunis di Indonesia; (2) Era Orde Baru (l966-1998), dipimpin Presiden  Soeharto yang berlangsung selama lebih kurang 32 tahun secara terus menerus. Pada era ini pemikiran politik Islam mengalami pasang surut; dan (3) Era Reformasi (1998 hingga sekarang), ini telah mengalami tiga kali suksesi kepemimpinan, yaitu Persiden: BJ. Habibi, KH. Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarno Putri. Di era ini mulai bermunculan kembali partai politik Islam. Partai Islam yang muncul sekurang-kurangnya meliputi tiga katagori dengan berlatarbelakang Islam. Pertama, Partai yang menginginkan dipakainya Islam sebagai asas dan memperjuangkan nilai-nilai keislaman. Kedua, Partai yang berasaskan Pancasila, tetapi tetap mempertimbangkan konstituante tradisional Islam. Ketiga, Partai yang memiliki hubungan khas dengan kalangan muslim, tetapi tidak membatasi diri pada umat Islam dan kepentingan khasnya.

Keywords


Politik Islam; Simbolistik; Substantivistik

Full Text:

PDF

References


Gaffar, Afan. 1993. “Islam dan politik Dalam Era Orde Baru: Mencari Bentuk Artikulasi Yang Tepat”. Jakarta. Jurnal Ilmiah. Ulumul Qur’an, N0. 2, Vol. IV.

Syafi’i Ma’arif, Ahmad. 1995. “Muhammadiyah dan hig politics”. Jakarta, Jurnal Ilmiah Ulumul Qur’an.No. 2 Vol . VI.

Dewan Editor. 2002. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, 2 dan 6. Jakarta : PT Ikhtiar Baru VanHoeve.

Saefullah Fatah, Eep. 1994. “Manajemen Konflik Politik dan Demokratisasi Orde Baru”. Jakarta. Jurnal Ilmiyah Ulumul Qur’an : No. 5 dan 6, VolV.

Saefullah Fatah, Eep. 1994 “Unjuk Rasa, Gerakan Massa dan Demokratisasi: Potret Pergeseran Politik Orde Baru”, Prisma, N0. 4 dan No. 8 / XXIII/ April.

Gibb, HAR, 1945: 36. Modern Trends in Islam, , dalam Mukti Ali: 1971. Alam Pikiran Modern di Indonesia, Yayasan Nida, Jogyakarta.

Amien Rais, M. 1998. Membangun Politik Adiluhung: Membumikan Tauhid Sosial Menegakkan Amar Ma,ruf Nahi Munkar. Bandung : Zaman Wacana Mulia.

U. Tanthowi, Pramono. “Muhammadiyah dan N.U. dalam Kompetisi Makna “Civil society”, Jakarta, Kompas. Juli: 2001.

William Liddle, R. 1992. Pemilu-Pemilu Orde Bade Baru: Pasang Surut Kekuasaan Politik: Terj. Jakarta. Grafiti,

Soeharto. 1985. Amanat Kenegaraan I 1967-1971. Jakarta. Inti Idayu Pers

Hasyim, Umar. 1979. Toleransi dan Kemerdekaan Beragama Dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Agama. Surabaya Bina Ilmu.




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v19i1.93

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License