SEBARAN JENIS-JENIS MANGIFERA DI INDONESIA

Ruddy Polosakan

Abstract


Marga Mangifera merupakan salah satu marga dari suku Anacardiaceae yang cukup penting di Indonesia. Hal ini disebabkan beberapa jenisnya merupakan sumber buah-buahan tropis andalan. Di Indonesia terdapat 19 jenis dari marga Mangifera yang tersebar di seluruh kawasan Indonesia. Beberapa diantaranya merupakan jenis-jenis endemik. Sebaran jenis Mangifera yang terbanyak berada di Kalimantan (12 jenis),Sumatera (13 jenis) dan Jawa (7 jenis) sedangkan yang terendah di Papua (1 jenis). Mangifera umumnya tersebar di kawasan hutan dataran rendah (0‒1000 m dpl), baik hutan primer maupun sekunder. Berdasarkan habitatnya sebaran terbanyak berada di hutan pedataran lahan kering, namun beberapa jenis antara lain Mangifera quadrifida, M. gedebe, M. parvifolia, M. havilandii dan M. caesia mampu hidup di rawa-rawa dan tepi sungai.

Keywords


Sebaran jenis, Mangifera spp., habitat, kawasan Indonesia

References


Anonim, 1995. Identitas flora dan fauna daerah Tk. I. Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah, Departemen Dalam Negeri.

Ding Hou. 1978. “Taxonomical revisions of Anacardiaceae.” Flora Malesiana Seri I 8(3): 395-548.

Gruezo, W.S. 1991. Mangifera L. In : Verheij, E.W.M. and E. Coronel (eds.). Edible Fruits and Nuts. Nederlands , Pudoc Wageningen. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA).

Kostermans, A.J.G.H. and J.M. Bompard. 1993. The Mangoes. Their Botany, Nomenclature, Horticulture, and Utilization. London, IBPGR & Academic Press.

Pell., S.C. 2004. “Molecular Systematics of The Cashew Family (Anacardiaceae)”. Dissertasion. The Depart. of Biological Sciences. Louisiana State University.

Polosakan, R. 2015. Sebaran Jenis-Jenis Anacardiaceae Di Indonesia. Prosiding Ekspose dan Seminar Pembangunan Kebun Raya Daerah “Membangun Kebun Raya untuk Penyelamatan Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Menuju Ekonomi Hijau”, Bogor, 25-26 Nopember 2015 : 495-505

Purwaningsih. 2011. Keanekaragaman dan Sebaran Jenis Dipterocarpaceae di Hutan Gambut Indonesia. Seminar Nasional Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia. Bali 10-11 Oktober 2011.

Purwanto, Y. 2000. Etnobotani dan Konservasi Plasma Nutfah Hortikultura : Peran Sistem Pengetahuan Lokal pada Pengembangan dan Pengelolaannya. Prosiding Seminar Sehari. Hari Cinta Puspa & Satwa Nasional. Menggali Potensi dan Meningkatkan Prospek Tanaman Hortikultura Menuju Ketahanan Pangan. Bogor. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI.

Sastrapradja, S.D. & M.A. Rifai. 1989. Mengenal sumber pangan nabati dan sumber plasmanutfahnya. Bogor: Komisi Pelestarian Plasma Nutfah Nasional dan Puslitbang Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Uji, T. 2004. Keanekaragaman Jenis, Plasma Nutfah, dan Potensi Buah-buahan asli Kalimantan. BioSmart 6 (2) : 117 – 125.

Uji, T. 2007. “Keanekaragaman jenis buah-buahan asli Indonesia dan potensinya.” Biodiversitas Vol. 8 (2): 157–167.

Winarno, 2000. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan hortikultura Indonesia. Prosiding Seminar Sehari. Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Menggali potensi dan meningkatkan prospek tanaman hortikultura menuju ketahanan pangan. Pusat Konservasi Tumbuhan. Kebun Raya Bogor : 9 – 15.




DOI: https://doi.org/10.29313/ethos.v0i0.1664

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Redaksi:

LPPM Unisba, Lantai 2, Jl. Purnawarman 63, Bandung 40116, Jawa Barat, (022) 4203368 , (022) 4264064. ethos.unisba@gmail.com / ethos@unisba.ac.id

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License