Kesadaran Tingkatkan Praktik Makan Mahasiswa di Wilayah Tembalang untuk Pencegahan KEK Menuju Tercapainya Sustainable Good Health And Well Being

Rachma Purwanti

Abstract


Abstract. Sustainable good health and well being is spesific 3rd goal of SDGs. Reproductive women health is one of key for obtaining it. Women of reproductive age with CED during pregnancy can have an impact on herself such as increasing the risk of anemia, bleeding, and infection. The results of RISKESDAS 2018 shows that prevalence of CED on non-pregnant woman in Semarang as many as 19,12%. Based on the observation, result on female college students aged 18-25 in Tembalang shows that 33,3% female college students are underweight.Objective: The aim of this programme is to increase knowledge for female college students about CED and awareness about the importance of maintaining a healthy diet to prevent CED. Methods: Subjects were 30 female college students who met the inclusion and exclusion criteria and were selected by snowball sampling method. There were 4 subjects who couldn’t participate in Tauge and 7 subjects who couldn’t participate in Kacang. The data obtained are primary and secondary data which are qualitative data. The methods used during the programme are filling out the questionnaire, interviews, education, counseling, focus group discussion and questions-answers. Results: The results of this programme shows 26 of 30 subjects who contribute in Tahu Gizi Lewat Edukasi (Tauge) have knowledge improvement and as many as 74% of subjects from 23 subjects who contribute in Konseling Anti Canggung (Kacang) have a good MDD-W score. However, the level of change in behaviour haven’t met its target.Conclusion and Suggestion: There is an increase in awareness and knowledge of the risk of CED also subjects’ willingness on implementing pedoman gizi seimbang after the programme. This findings calls for further adaptation by future researchers in collaboration with community health center’s nutritionists as well as student organizations.

Abstrak. Latar Belakang: Sustainable good health and well being merupakan tujuan ke-3 dari SDGs. Kesehatan pada wanita usia subur menjadi salah satu kunci pencapaian tujuan tersebut. Wanita Usia Subur yang mengalami KEK selama kehamilan dapat meningkatkan risiko anemia, perdarahan, dan infeksi. Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi risiko KEK pada wanita tidak hamil di Kota Semarang sebesar 19,12%. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada mahasiswi usia 18-25 tahun di Tembalang dan sekitarnya diperoleh informasi bahwa sekitar 33,3% mahasiswi mengalami underweight. Tujuan: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswi terkait KEK dan juga meningkatkan kesadaran mahasiswi terkait pentingnya menjaga pola makan untuk mencegah KEK.  Metode: Subjek terdiri dari 30 mahasiswi sesuai kriteria inklusi eksklusi yang dipilih dengan metode snowball sampling. Terdapat 4 subjek yang tidak mengikuti kegiatan Tauge (Tahu Gizi Lewat Edukasi) dan 7 subjek tidak mengikuti kegiatan Kacang. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder yang berupa data kualitatif. Metode yang digunakan selama program berlangsung adalah pengisian kuesioner, wawancara, edukasi, konseling, diskusi, dan tanya jawab. Hasil: Hasil dari pelaksanaan program ini adalah sebanyak 26 dari 30 mahasiswi yang mengikuti kegiatan Tauge mengalami peningkatan pengetahuan dan sebanyak 74% subjek dari 23 mahasiswi memiliki variasi makan yang baik dilihat dari hasil skor MDD-W ≥ 5. Namun, untuk tingkat perilaku masih belum memenuhi target. Kesimpulan dan Saran: Adanya peningkatan kesadaran dan pengetahuan terhadap risiko KEK serta kemauan subjek untuk berkomitmen dalam menerapkan pedoman gizi seimbang setelah mengikuti program Ketoprak Mama. Disarankan program ini dapat diadaptasi oleh peneliti selanjutnya dan berkolaborasi dengan ahli gizi puskesmas dan organisasi mahasiswa.


Keywords


Resiko KEK, Wanita Usia Subur, Mahasiswi

Full Text:

PDF

References


Achadi, E. L. (2013) Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Adha, C. N., Prastia, T. N. and Rachmania, W. (2019) ‘Gambaran Status Gizi Berdasarkan Lingkar Lengan Atas Dan Indeks Massa Tubuh Pada Mahasiswi FIKES UIKA Bogor Tahun 2019’, PROMOTOR, 2(5), pp. 340–350. doi: 10.32832/pro.v2i5.2523.

Andini, F. R. (2020) ‘Hubungan Faktor Sosio Ekonomi Dan Usia Kehamilan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Prambontergayang Kabupaten Tuban’, Amerta Nutrition. doi: 10.20473/amnt.v4i3.2020.218-224.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2018) Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018, Kementerian Kesehatan RI.

Bedy, M., Hidayanty, H. and Fatimah, S. (2018) Pengaruh Edukasi Menggunakan Booklet Terhadap Pengetahuan, Sikap, Konsumsi Sayur Dan Buah Remaja. Universitas Hassanudin.

Damayanti, N. A. et al. (2017) ‘Metode Pre-Test Dan Post-Test Sebagai Salah Satu Alat Ukur Keberhasilan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tentang Tuberkulosis Di Kelurahan Utan Panjang, Jakarta Pusat’, Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Kesehatan, 3(1), pp. 144–150.

Departemen Kesehatan RI (2002) Program Gizi Makro. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Depkes.

Direktorat Kesehatan Masyarakat (2018) Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Doloksaribu, L. G. and Simatupang, A. M. (2019) ‘Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pranikah Di Kecamatan Batang Kuis’, Wahana Inovasi, 8(1), pp. 63–73.

Ertiana, D. and Wahyuningsih, P. S. (2019) ‘Asupan Makan Dengan Kejadian Kek Pada Remaja Putri Di Sman 2 Pare Kabupaten Kediri’, Jurnal Gizi KH, 1(2), pp. 102–109.

FAO and FHI 360 (2016) Minimum Dietary Diversity for Women: A Guide for Measurement. Rome: FAO.

Green, L. W. and Kreuter, M. W. (1999) Health Promotion Planning: An Educational and Ecological Approach. 3rd edn. Mountain View: Mayfield Publishing Company.

Herawati, R. (2013) ‘Building Students Motivation Through “Focus Group Discussion (FGD)” as A Learning Strategy to Enhance Speaking Competence at SMA Negeri 7 Yogyakarta’, Jurnal Ilmiah Guru ‘COPE’, 1(02), pp. 29–37.

Kementerian Kesehatan RI (2018) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Tahun 2017. Jakarta.

Margawati, A. and Iriantika, K. A. (2017) ‘Studi Kualitatif Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Perubahan Sikap Dan Pemilihan Makan Pada Remaja Putri Overwight’, Journal of Nutrition College, 6, pp. 19–27.

Melani, V. (2016) ‘Hubungan Keragaman Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Wanita Usia 19-49 Tahun Di Provinsi Dki Jakarta (Analisis Data Riskesdas 2010)’, Nutrire Diaita, 8(2), pp. 80–84.

Mutiara, H. et al. (2015) ‘Screening Pertumbuhan dan Peningkatan Pengetahuan tentang Pola Makan Gizi Seimbang pada Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Lampung Selatan dalam Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Anak Indonesia’, JPM Ruwa Jurai, 1(1), pp. 57–62.

O.Nyumba, T. et al. (2018) ‘The use of focus group discussion methodology: Insights from two decades of application in conservation’, Methods in Ecology and Evolution, 9(1), pp. 20–32. doi: 10.1111/2041-210X.12860.

Paramita, A. and Kristiana, L. (2013) ‘Teknik Focus Group Discussion dalam Penelitian Kualitatif’, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 16(2), pp. 117–127. doi: 10.22435/bpsk.v16i2.

Putri, M. C., Angraini, D. I. and Hanriko, R. (2019) ‘Hubungan Asupan Makan dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah’, Journal Agromedicine, 6(1), pp. 105–113.

Siahaan, G., Widajanti, L. and Aruben, R. (2017) ‘Hubungan Sosial Ekonomi dan Asupan Zat Gizi dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjung Pinang Tahun 2016’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 5(3), pp. 138–147.

UCLG and ASPAC (no date) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang perlu Diketahui oleh Pemerintah Daerah. Jakarta - Indonesia.

Umisah, I. N. and Puspitasari, D. I. (2017) ‘Perbedaan Pengetahuan Gizi Prakonsepsi dan Tingkat Konsumsi Energi Protein pada Wanita Usia Subur (WUS) Usia 15-19 Tahun Kurang Energi Kronis (KEK) dan Tidak KEK di SMA Negeri 1 Pasawahan’, Jurnal Kesehatan. doi: 10.23917/jk.v10i2.5527.

Wubie, A. et al. (2020) ‘Determinants of chronic energy deficiency among non-pregnant and non-lactating women of reproductive age in rural Kebeles of Dera District, North West Ethiopia, 2019: Unmatched case control study’, PLoS ONE, 15(10), p. e0241341. doi: 10.1371/journal.pone.0241341.




DOI: https://doi.org/10.29313/ethos.v10i2.8593

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Redaksi:

LPPM Unisba, Lantai 2, Jl. Purnawarman 63, Bandung 40116, Jawa Barat, (022) 4203368 , (022) 4264064. ethos.unisba@gmail.com / ethos@unisba.ac.id

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License