Nilai Mean Corpuscular Volume (MCV) Sebagai Petunjuk Ketaatan Minum Obat pada Penderita HIV

Rudolf Andean Manullang, Rudi Wisaksana, Rachmat Sumantri

Abstract


Pengobatan antiretroviral (ARV) pada penderita HIV mengubah secara dramatis prognosis penderita HIV tetapi memerlukan ketaatan pengobatan yang sempurna. Hingga saat ini penilaian ketaatan pengobatan ARV merupakan hal yang sulit dikerjakan karena ketiadaan metode penilaian yang ideal tetapi dapat digunakan sehari-hari di klinik. Pada penderita HIV yang mendapat pengobatan ARV, evaluasi ketaatan minum obat ARV sangat penting. Ketidaktaatan minum obat pada penderita HIV memberikan konsekuensi yang beragam, seperti kegagalan pengobatan, resistensi obat, dan terbentuk strain virus baru. Kegagalan pengobatan yang terjadi akan menimbulkan efek besar terhadap penderita dan keluarganya dari segi ekonomi maupun sosial mengingat sebagian besar penderita HIV adalah pria usia produktif. Evaluasi ketaatan minum obat dengan optimal lebih baik dibandingkan dengan menunggu terjadi kegagalan virologis. Nilai mean corpuscular volume (MCV) merupakan parameter hematologis yang sederhana dan dapat membantu proses evaluasi ketaatan minum obat. Perlu diperhatikan pada penderita HIV yang mendapat obat zidovudin atau stavudin, tidak terdapat makrositosis sebelum pengobatan, dan keadaan medis atau obat lain yang dikonsumsi penderita yang berpengaruh pada nilai MCV. Pemeriksaan viral load, CD4, dan keadaan klinis penderita tetap merupakan parameter utama yang harus digunakan dalam menilai respons pengobatan di sarana yang memadai.

 

MEAN CORPUSCULAR VOLUME (MCV) AS AN ASSESSMENT OF ADHERENCE TO ANTI RETROVIRAL TREATMENT IN HIV PATIENTS

Anti retroviral (ARV) in HIV patients dramatically changed the prognosis of patients with HIV but requires perfect adherence to treatment. Until now the assessment of adherence to ARV treatment is difficult because ideal method of assessment to use in day-to-day practice is unavailable. Adherence to treatment for HIV patients receiving ARV is very important since the inconstancy resulted in in several problem such as treatment failure, drug resistance, and development of new virus strain. Treatment failure will resulted in magnitude effect both for the patients and family since patients usually are productive age males. To evaluate treatment adherence is much better than waiting for virology failure. Mean corpuscular volume (MCV) value is a basic hematology parameter that can be used to evaluate the process of treatment adherence. The use of this parameter needed to take into account patients with zidovudine or stavudine treatment, ensure there is no macrocytosis before treatment and other medical status or drug consumed which can contribute to MCV value. Viral load, CD4, and patients clinical status still become the main parameter to be used to evaluate treatment responses on HIV patients in adequade facilities.


Keywords


ARV; HIV; ketaatan minum obat; MCV; medication adherence



DOI: https://doi.org/10.29313/gmhc.v1i1.1511

pISSN 2301-9123 | eISSN 2460-5441


Visitor since 19 October 2016: 


Free counters!


Global Medical and Health Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.