Asuhan Nutrisi dan Stimulasi dengan Status Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Usia 12‒36 Bulan

Erliana Ulfah, Sri Endah Rahayuningsih, Herry Herman, Hadi Susiarno, Dida Akhmad Gurnida, Uni Gamayani, Hadyana Sukandar

Abstract


Asuhan nutrisi dan stimulasi yang kurang memadai pada masa awal kehidupan anak, terutama anak usia 1–3 tahun berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal. Pada usia tersebut anak tumbuh dan berkembang secara pesat. Peran orangtua dalam proses pengasuhan sangat penting, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar anak (asah, asuh, asih), salah satunya adalah asuhan nutrisi dan stimulasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan asuhan nutrisi dan stimulasi dengan status pertumbuhan dan perkembangan balita usia 12−36 bulan. Penelitian ini menggunakan rancangan mixed method dengan strategi concurrent triangulation. Metode penelitian kuantitatif menggunakan strategi penelitian analitik cross sectional, penelitian kualitatif menggunakan strategi studi kasus. Subjek penelitian adalah 156 orang ibu dan balita usia 12–36 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Cibatu Kabupaten Garut. Pengambilan sampel kuantitatif dengan teknik proporsi, multistage, dan simple random sampling. Sampel kualitatif menggunakan teknik non-probability sampling dengan purposive sampling. Pengujian satatistik menggunakan uji chi-kuadrat dengan kemaknaan berdasar nilai p<0,05. Penelitian dilakukan periode 25 Januari−1 Februari 2017. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan karakteristik responden dengan asuhan nutrisi dan stimulasi, meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, paritas dan pengasuh, kecuali pekerjaan dan penghasilan, terdapat hubungan dengan asuhan nutrisi (p=0,048 dan p=0,01). Tidak terdapat hubungan asuhan nutrisi dengan status pertumbuhan balita (p=0,272) dan status perkembangan balita (p=0,919). Terdapat hubungan stimulasi dengan status perkembangan balita (p=0,027).

 

NUTRITION CARE AND STIMULATION WITH GROWTH AND DEVELOPMENT TODDLERS AGES 12−36 MONTHS

Inadequate of nutrition care and stimulation in early childhood development, especially children aged 1−3 years, have an impact on growth and development are not optimal. At that age children grow and develop rapidly. The role of parents in the parenting process is very important, especially in meeting the basic needs of children (teaser, foster care, compassion), one of which is the care of nutrition and stimulation. The purpouse of research was to corelation of nutrition care and stimulation with growth status and development toddler ages 12−36 months. This study used a mixed method design with concurrent triangulation strategy. Quantitative research methods using cross sectional analytical research strategy, qualitative research using case study strategy. Subjects were 156 mothers and toddlers aged 12−36 months, in Community Health Center Cibatu Garut regency. Quantitative sampling technique proportions, with multistage sampling and simple random sampling, qualitative sample using non-probability sampling technique, with purposive sampling.  Chi-square test statistics with significance based on the value of p<0.05. This research done periode 25 January−1 February 2017. The results showed there was no correlation characteristics of respondents (age, education, occupation, income, parity and caregivers) with nutritional care and stimulation, but job and income relationship with the care of nutrition (p=0.048 and p=0.01). There was no correlation with the growth of nutritional care toddler (p=0.272) and the development of nutritional care toddler (p=0.919). There was a correlation with the stimulation of early childhood development (p=0.027).


Keywords


Asuhan nutrisi; balita 12–36 bulan; development; growth; nutritional care; perkembangan; pertumbuhan; stimulasi; stimulation; toddler aged 12−36 months

Full Text:

PDF

References


Grantham-McGregor S, Cheung YB, Cueta S, Glewwe P, Richter L, Strupp B, International Child Development Steering Group. Developmental potential in the first 5 years for children in developing countries. Lancet. 2007;369(9555):60−70.

Sahal YP, Afghani A, Nilapsari R. Hubungan jumlah sel limfosit dengan usia dan status nutrisi pada penderita tuberkulosis. GMHC. 2014;2(2):73–8.

United Nations Children’s Fund. The state of the world’s children 2012: children in an urban world. New York: UNICEF; 2012.

Wallker SP, Chang SM, Vera-Hernández M, Grantham-McGregor S. Early childhood stimulation benefits adult competence and reduces violent behavior. Pediatrics. 2011;127(5):849−57.

Lubbna A, Rachmawati IN. Stimulasi perkembangan batita oleh ibu di Desa Jungjang Kecamatan Arjawinangun Kecamatan Cirebon, Jawa Barat (tesis). Depok: Universitas Indonesia; 2013.

Fadlyana E, Alisjahbana A, Nelwan I, Noor M, Selly, Sofiatin Y. Pola perkembangan balita di daerah pedesaan dan perkotaan Bandung, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Sari Pediatri. 2003;4(4);168–75.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2014. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; 2015.

Fuada N, Muljati S, Hidayat TS. Penentuan daerah rawan gizi berdasarkan analisis spatial. Media Litbangkes. 2012;22(1):18−29.

Warsito O, Khomsan A, Hernawati N, Anwar F. Relationship between nutritional status, psychosocial stimulation, and cognitive development in preschool children in Indonesia. Nutr Res Pract. 2012;6(5):451−7.

Briawan D, Herawati T. Peran stimulasi orangtua terhadap perkembangan anak balita keluarga miskin. JIKK. 2008;1(1):63−76.

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Kemenkes RI; 2014.

Ali SS. A brief review of risk factor for growth and development delay among preschool children in developing countries. Adv Biomed Res. 2013;2:91.

Welasasih BD, Wirjatmadi RB. Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting. IJPH. 2012:8(3);99−104.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman gizi seimbang. Jakarta: Depkes RI; 2014.

Handono NP. Hubungan tingkat pengetahuan pada nutrisi, pola makan, dan energi tingkat konsumsi dengan status gizi anak usia lima tahun di wilayah kerja Puskesmas Selogiri, Wonogiri. J Keperawatan. 2010;1(1):1–7.

Kurniawati A, Hanifa L. Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita dengan perkembangan balita usia 12−36 bulan di Posyandu Kasih Ibu & Banyu Urip Boyolali tahun 2014. J Kebidanan Indonesia. 2015;6(1):83−100.

Rohimah E, Kustiyah L, Herawati N. Pola konsumsi, status kesehatan dan hubungannya dengan status gizi dan perkembangan balita. J Gizi Pangan. 2015;10(2):93–100.

Adisasmito W. Sistem kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers; 2012.

Rahmah KF. Pola asuh makan, stimulasi psikososial, dan perkembangan kognitif anak usia prasekolah (skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2014.

Putri DFTP, Kusbaryanto. Perbedaan hubungan antara ibu bekerja dan ibu rumah tangga terhadap tumbuh kembang anak usia 2–5 tahun. MMJKK. 2012;12(3):143–9.

Utina J, Palamani S, Tamunu E. Hubungan antara status bekerja ibu dengan pencapaian tumbuh kembang anak usia batita di Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting Kota Manado. JUIPERDO. 2012;1(1):18–22.

Al-Shookri A, Al-Shukaily L, Hassan F, Al-Sheraji S, Al-Tobi S. Effect of mothers nutritional knowlage and attitudes on omani children’s dietary intake. Oman Med J. 2011;26(4):253–7.

Green R, Cornelsen L, Dangour AD, Turner R, Shankar B, Mazzhocci M, dkk. The effect of rising food prices on food consumption: systematic review with meta-regression. BMJ. 2013;346:f3703.

Andreyeva T, Long MW, Brownell KD. The impact of food prices on consumption: a systematic review of research on the price elasticity of demand for food. Am J Public Health. 2010;100(2):216−22.

Latifah E, Hastuti D, Latifah M. Pengaruh pemberian asi dan stimulasi psikososial terhadap perkembangan sosial-emosi anak balita pada keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja. JIKK. 2010;3(1):35–45.

World Health Organization. The landscape analysis Indonesia country assessment. Final report 6 September 2010 [diunduh 21 Februari 2017]. Tersedia dari: http://www.who.int/nutrition/landscape_analysis/IndonesiaLandscapeAnalysis CountryAssessmentReport.pdf.

Rarastiti CN. Hubungan karakteristik ibu, frekuensi kehadiran anak ke posyandu, asupan energi dan protein dengan status gizi anak usia 1−2 tahun (skripsi). Semarang: Universitas Diponegoro; 2014.

Werdiningsih ATA, Astarani K. Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak terhadap perkembangan anak usia prasekolah. J STIKES. 2012;5(1):82−98.

Yanti E, Fridalni N, Neta MD. Hubungan stimulasi terhadap perkembangan motorik halus anak prasekolah usia (3−5 tahun) di PAUD Al-Mubaraqah Ampang Kecamatan Kuranji tahun 2011. J STIKES Mercu Bakti Jaya. 2011;1(1):1–10.

Kholifah SN, Fadillah N, As’ari H, Hidayat T. Perkembangan motorik kasar bayi melalui stimulasi ibu di Kelurahan Kemayoran Surabaya. J SDMK. 2014;1(1):106−22.




DOI: https://doi.org/10.29313/gmhc.v6i1.2323

pISSN 2301-9123 | eISSN 2460-5441


Visitor since 19 October 2016: 


Free counters!


Global Medical and Health Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.