Optimasi Formula Gel Antioksidan dengan Ekstrak Labu Kuning (Cucurbita maxima) sebagai Bahan Aktif

Siti Maulidini, Riasa Barata Nian, Leli Nurlaeli

Abstract


Abstrak
Kerusakan kulit wajah merupakan salah satu permasalahan utama yang sering dirasakan manusia. Salah satu penyebabnya adalah paparan sinar matahari yang mengandung radikal bebas. Buah labu kuning (Cucurbita maxima) adalah satu dari sekian banyak buah-buahan yang mengandung antioksidan tinggi dan manfaat yang baik untuk mencegah kerusakan kulit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh formulasi sediaan gel ekstrak buah labu kuning terhadap stabilitas fisik dan mengetahui konsentrasi terbaik ekstrak buah labu kuning pada sediaan gel. Metode penelitian meliputi determinasi tanaman, pengumpulan tanaman, pembuatan ekstrak buah labu kuning, pembuatan sediaan gel, dan evaluasi sediaan secara fisika. Penelitian dilakukan di Laboratorium Botani Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cibinong Kabupaten Bogor pada tahun 2021. Data hasil percobaan dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 26. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa ekstrak labu kuning dapat diformulasikan menjadi sediaan gel yang ditunjukkan dengan parameter uji homogenitas, sediaan ini memiliki susunan yang homogen baik sebelum dan setelah uji stabilitas freeze-thaw. Konsentrasi terbaik ekstrak labu kuning berada pada rentang 3% berdasarkan parameter uji organoleptik. Gel ekstrak labu kuning memiliki nilai daya lekat dan sebar yang belum memenuhi persyaratan, tetapi parameter homogenitas, organoleptik, pH, viskositas, dan uji stabilitas menyatakan bahwa gel dari ekstrak labu kuning memiliki kualitas yang baik. Gel ekstrak labu kuning menunjukkan stabilitas yang baik sebelum dan setelah uji stabilitas freeze-thaw selama tiga siklus. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak labu kuning dapat diformulasikan menjadi sediaan gel.

 

Optimization of the Antioxidant Gel Formula with Pumpkin Extract (Cucurbita maxima) as an Active Ingredient

Abstract
Facial skin damage is one of the most experienced problems. One of the main causes of skin damage is excessive exposure to sunlight that abundantly contain free radical. Pumpkin is one of the fruits with high levels of antioxidants that could benefit skin damage prevention. The study’s objective is to analyze the effect of pumpkin fruit extract gel on physical stability and to measure the best extract gel concentration in the preparation. The method utilized in this study includes plant determination, plant collection, pumpkin preparation, gel preparation, and evaluations. This study was conducted in Botani Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Laboratory in Cibinong Bogor Regency in 2021. The experimental data were analyzed with SPSS ver. 26. Based on the study, it was discovered that pumpkin extract can be formulated into gel preparations. The test parameters’ homogeneity supports the result before and after the freeze-thaw stability test. The optimum pumpkin extract gel based on the organoleptic test is 3%. However, the extracted gel lacks adhesion and dispersion values. Based on the homogeneity, organoleptic, pH, viscosity, and stability test, the gel has good potential to be used as facial skin treatment material because of its stability.


Keywords


Antioksidan; curcubita maxima; freeze-thaw; gel; labu kuning; optimasi; Antioxidant; Curcubita maxima; freeze-thaw; gel; optimization; pumpkin

References


Sunnah I, Erwiyani AR, Yunisa KO, Pratama NM. Skreening fitokimia formula masker gel peel- off nano ekstrak daging labu kuning (Cucurbita maxima). Indones J Pharmacy Natural Product. 2020;3(1):19–24.

Ahmad F, Ningrum Ratna Ningsih S, Yuniarsih N. Aktivitas antioksidan serum gel dari ekstrak biji asam jawa (Tamarindus indica L) sebagai penangkal radikal bebas dan pencerah wajah. J Health Sains. 2022;3(6):798–803.

Fajrin FI, Susila I. Kutai lotion limbah kulit petai (Parkia speciosa) sebagai produk losion kulit (skin lotion). J Res Technol [Internet]. 2018;4(2):155–60. (diunduh 15 Feb 2021). Tersedia dari: https://semnas.unisla.ac.id/index.php/SAINS/article/view/244

Erwiyani AR, Rizky Wulandini RP, Zakinah TD, Sunnah I. Formulasi dan evaluasi bedak tabur daging labu kuning (Cucurbita maxima D.). Maj Farmasetika. 2022;7(4):314.

Ni’am M, Afifta SN, Farlina N, Deasa DG, Saputri RK. Formulasi dan uji aktivitas antioksidan sheet mask ekstrak daun bayam merah (Amarantus tricolor). Med Sains: J Ilmiah Kefarmasian. 2022;7(4):743–50.

Indriastuti D, Dewi ML, Priani SE. Literature review formulasi sediaan masker clay antioksidan. Bandung Conference Series: Pharmacy. 2022: 1129–35.

Hanum SF, Sihombing PN, Ginting EE, Shufyani F, Naldi J. Kombinasi virgin coconut oil (VCO) dan ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok (Musa paradisiaca L.) pada formulasi sediaan pomade. J Pharmaceutical Scie. 2023;6(1):52–9.

Grégoire S, Luengo GS, Hallegot P, Pena AM, Chen X, Bornschlögl T, dkk. Imaging and quantifying drug delivery in skin – Part 1: autoradiography and mass spectrometry imaging. Advanced Drug Delivery Rev. 2020;153:137–46.

Moroki T. Morphological characteristics and notes of the skin in preclinical toxicity assessment. J Toxicol Pathol. 2022;36:85–94.

Souto EB, Fangueiro JF, Fernandes AR, Cano A, Sanchez-Lopez E, Garcia ML, dkk. Physico- chemical and biopharmaceutical aspects influencing skin permeation and role of SLN and NLC for skin drug delivery. Heliyon. 2022;8(2 Feb 11;8(2):e08938.

Maulina SN, Zebua NF, Salsabila D. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dalam sediaan serum dengan metode DPPH. J Pharmaceutic Scie. 2022;5(2):372–80.

Sugihartini N, Jannah S, Yuwono T. Formulasi gel ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lamk) sebagai sediaan antiinflamasi. Pharmaceutica Scie Res. 2020;7(1):9–16.

Rinaldi, Fauziah, Zakaria N. Studi formulasi sediaan gel ekstrak etanol serai wangi [Cymbopogon nardus (L.) Randle] dengan basis HPMC. J Ilmiah Farmasi Simplisia. 2021;1(1):33–42.

Hariningsih Y. Pengaruh variasi konsentrasi na-cmc terhadap stabilitas fisik gel ekstrak pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca L.). Parapemikir: J Ilmiah Farmasi [Internet]. 2019;8(2):46–51. (diunduh 15 Feb 2021). Tersedia dari: https://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/parapemikir/article/view/1447.

Sarlina S, Razak AR, Tandah MR. Uji aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak daun sereh (Cymbopogon nardus L. Rendle) terhadap bakteri staphylococcus aureus penyebab jerawat. J Farmasi Galenika (Galenika J Pharmacy) (e-Journal). 2017;3(2):143–9.

Alma Dita Rizkia, Syaputri FN, Tugon TDA. Pengaruh variasi konsentrasi Na-CMC sebagai gelling agent terhadap stabilitas fisik dan kimia sediaan gel ekstrak daun sereh wangi [Cymbopogon nardus (L.) Rendle]. FARMASIS: J Sains Farmasi. 2022;3(1):1–11.

Zarwinda I, Elfariyanti E, Adriani A, Agustina M. Formulasi sediaan gel hand sanitizer dari ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averhoa blimbi L.) kombinasi gel lidah buaya (Aloe vera). J Kedokt Kesehat. 2022;9(3):321–30.

Kusuma TM, Azalea M, Dianita PS, Syifa N. The effect of the variations in type and concentration of gelling agent to the physical properties of hydrocortisone. J Farmasi Sains Praktis. 2018;IV(1):44–9.

Setyaningsih ZI, Diniatik, Budiman A. Aktivitas antibakteri dan formulasi gel hand sanitizer ekstrak etanol daun teh putih (Camellia sinensis L.). J Ilmiah Teknosains. 2022;VIII(1):39–47.

Forestryana D, Hidayah S, Saputri R, Ramadhan H. Studi formulasi, stabilitas dan efektivitas gel hand sanitizer ekstrak etanol 80% akar kayu kuning [Arcangelisia flava (L.) Merr.]. J Ilmu Kefarmasian Indones. 2022;20(2):201.

Sari G, Saraswati KM. Pemanfaatan ekstrak jagung (Zea mays) di Kabupaten Grobogan dalam bentuk sediaan gel sebagai pelindung dari sinar UVB. Lumbung Farmasi. J Ilmu Kefarmasian. 2023;4(1):122–8.

Dwiastuti R, Ardiyati SE. Formulasi sediaan gel nanopartikel lipid ekstrak daun bi-nahong [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis]. PMJ. 2020;3(2):40.

Zebua N, Saputri M, Sijabat WG, Wulandari IASR, Nofriani I, Zai WA, dkk. Incision wound healing test of ethanolic extract gel from salaon [Parsonsia alboflavescens (dennst.) mabb.] leaves in male rats. Open Access Macedonian J Med Scie. 2021;9:776–81.

Firmansyah F, Kholifah H, Chabib L. Formulasi gel hand sanitizer ekstrak buah belimbing wuluh dengan variasi karbopol 940 dan HPMC. J Islamic Pharm Online. 2022;7(1):69–73.

Forestryana D, Surur Fahmi M, Novyra Putri A. Pengaruh jenis dan konsentrasi gelling agent pada karakteristik formula gel antiseptik ekstrak etanol 70% kulit buah pisang ambon. Lumbung Farmasi: J Ilmu Kefarmasian. 2020;1(2):45.

Arifin A, Intan I, Ida N. Formulasi dan uji stabilitas fisik gel antijerawat ekstrak etanol daun suruhan (Peperomia pellucida L.). JIIS: J Ilmu Farmasi Kesehat. 2022;7(2):280–9.

Ambari Y, Paramita HE, Ningsih AW. Formulasi dan uji stabilitas sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol buah mentimun (Cucumis sativus L.). J Pharmaceutical Care Anwar Medika. 2021;3(2):110–25.

Marlina D, Warnis M, Taswin M. Formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun senduduk (Melastoma malabathricum l.) terhadap uji kestabilan fisik dan uji aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus. JPP.. 2020;15(2):88–93.

Rohmani S, Kuncoro MAA. Uji stabilitas dan aktivitas gel andsanitizer ekstrak daun kemangi. JPSCR. 2019;4(1):16.

Kindangen OC, Yamlean PVY, Wewengkang DS. Formulasi gel antijerawat ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dan uji aktivitasnya terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Pharmacon J Ilmiah Farmasi. 2018;7(3):283–93.




DOI: https://doi.org/10.29313/jiks.v5i2.11470

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



eISSN: 2656-8438


View My Stats 


Flag Counter

Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.