Efektivitas Konseling Marital Untuk Mengembangkan Gaya Penyelesaian Konflik Yang Konstruktif Pada Pasangan
Abstract
Konflik ataupun perselisihan perkawinan yang belum terselesaikan biasanya mengakibatkan turunnya tingkat kesejahteraan diri pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan gaya penyelesaian konflik antara pasangan yang telah menikah dibawah 5 tahun melalui pendekatan konseling marital dan mengembangkan konflik yang konstruktif, diharapkan menyelesaikan konflik secara konstruktif. Penyusunan konseling marital dengan menggunakan pendekatan konstruktif dari Olson (2006) pertama kali diuji coba pada dua pasangan suami istri yang berada pada usia pernikahan < 5 tahun di kota Bandung, Jawa Barat. Hasil menunjukkan bahwa konseling marital ini bisa meningkatkan pemahaman partisipan mengenai konflik perkawinan yang konstruktif. Selain itu, konseling marital bisa mengembangkan gaya penyelesaian konflik antra pasangan yang sudah menikah < 5 tahun perkawinan dengan menyelesaikan konseling marital secara konstruktif. Hal ini dikarenakan sebagian besar partisipan menganggap bahwa tujuan konseling ini menjadi realistis dan relevan bagi mereka. Selanjutnya, tujuan para partisipan dapat dicapai sesuai dalam pembelajaran dengan pendekatan atau metode konstruktif.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Corey, G. (2013). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.
Devito, J. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Book.
Dewi, E.M. P., & Basti. (2008). Konflik Perkawinan dan Model Penyelesaian Konflik pada Pasangan Suami Istri. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar, 2(1).
Dildar, S., et al. (2013). Intimate Enemies: Marital Conflicts and Conflict Resolution Styles in Dissatisfied Married Couples (Journal). Pakistan: University of Punjab.
Dinillah, M. (2017, 24 Oktober). 250 Pasutri di Kota Bandung Bercerai Tiap Bulan.
Available: https://m.detik.com/news.
Duvall, E. M., & Miller, B. C. (1985). Marriage and Family Development. 6th Edition. New York: Harper & Row Publishers.
Donohue, W. A., & Kolt. (1992). Managing interpersonal conflict. Newbury Park, Calif: Sage Publications.
Rice, F.P. (2005). Intimate Relationships Marriages and Families 4th ed. California: Mayfield
Geldard, K., & Geldard, D. (2011) Konseling Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gradianti, A. T., & .Suprapti, V. (2014). Gaya Penyelesaian Konflik pada Pasangan Dual Earner. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Fakultas Universitas Airlangga, 3.
Graziano, A., & Raulin, M. (2002). Research Method. New York: Harper&Row, Publisher, Inc.
Hendrick, S. S., & Hendrick, C. (1992) Liking, loving and relating (2nd ed.), Pacific Grove, CA: Brooks Cole.
Hocker, J. L., & Wilmot, W.W. (2001). Interpersonal Conflict (6th Ed). New York: Mc Graw Hill Companies.
Jones, R. N. (2005). Practical Counselling and Helping Skills. London: Sage Publications
Lauer, R. H., & Laurer, J. C. (2009). Marriage and Family: The quest for intimacy. United States: Frank Mortimer Publisher
McLeod, J. (2008). Pengantar KONSELING, Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mindes, G. (2006). Teaching Young Children Social Studies. United States of America: Praeger Publishers.
Melisa, E. (2017). Benarkah 5 Tahun Pertama Merupakan Masa Terberat dalam Pernikahan. Available: http:// keluarga.com/3044/pernikahan.
Oktaviana, V. (2012). Rancangan Modul Resolusi Konflik pada Pasangan Suami Istri dalam Menjalani Pernikahan. Bandung: Fakultas Psikologi Unpad.
Olson, D. H., & Defrain, J. (2006). Marriages and Families: Intimacy, Diversity, and Strengthts. (Ed. ke-5). Boston: McGraw Hill.
Pengadilan Agama. (2017) Statistik Perkara Pengadilan Agama Bandung. Available: http:/pa-bandung.go.id.
Sadarjoen, S.S. (2005) Konflik Marital Pemahaman Konseptual, Aktual dan Alternatif Solusinya. Bandung: Refika Aditama
Sadarjoen, S.S. (2005) Model Kualitas Perkawinan bedasarkan Kepegasan Pasangan dan Gaya Penyelesaian Konflik Perkawinan. Bandung:Fakultas Psikologi Unpad.
Sadarjoen, S.S. (2011). Buku Ajar Teori dan Praktek Konseling Psikologi. Bandung: BKU Magister Profesi Psikologi Unpad.
Strong, B., Devault, C., & Cohen, T. F. (2011). The Marriage And Family Experience. United States of America: Cengace Learning.
Stutzer, A., & Frey. (2004). Does marriage make peopke happy or do happy people get married? : Journal Socio-Economics, 326-347.
Wirawan, (2009). Konflik dan Manajemen Konflik. Jakarta: Salemba Humanika.
DOI: https://doi.org/10.29313/schema.v7i2.11030
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.