Efektivitas Forgiveness Therapy Untuk Meningkatkan Self Acceptance Pada Dewasa Dini Dari Keluarga Broken Home di Bandung
Abstract
Keluarga merupakan support system yang mendukung aktivitas seseorang. Jika didalam keluarga terjadi ketidakharmonisan, akan berdampak pada aktivitas kehidupan. Berdasarkan penelitian yang ada, individu yang berasal dari keluarga broken home mengalami beberapa dampak pada kognisi, emosi dan perilaku sehingga akan mempengaruhi self acceptance. Untuk mengurangi dampak tersebut, peneliti menggunakan Forgiveness therapy yang dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan quasi experiment dengan rancangan one group before after design, menggunakan alat ukur yang telah dialihbahasakan yaitu Unconditional Self-Acceptance Quetionnaire yang dikembangkan oleh Chamberlain dan Haaga berdasarkan teori Albert Ellis. Teknik pengambilan sampling yaitu snowball sampling, telah diuji signifikansi wilcoxon menunjukkan tidak adanya perbedaan skor pre dan post test setelah diberikan intervensi forgiveness therapy. Walaupun begitu, Forgiveness therapy memberikan kontribusi perubahan skor pada nilai post test self acceptance terutama aspek manusia memiliki kelemahan dan menerima diri tanpa syarat pada sesi uncovering dan reframing.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ariani, A. S. (2015, Februari 14). Sering Bertengkar Tanda Pernikahan Tidak Sehat. Forum Female Daily. Available: http://forum.femaledaily.com/forumdisplay.php?64-Mommies-Daily.
APA. (2013). Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders, 5th Edition. Washington DC: New School Library.
Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bortolozzo, G. (2012, Juli). Self Acceptance or Self Esteem-in memory of Dr Albert Ellis. Onlineopinion Post. Available: www.onlineopinion.com.au/view.asp?article=13909.
Chamberlain, J. (1999). An Empirical test of Rational Emotive Behavior Therapy's Unconditional Self Acceptance Theory. Washington DC: Faculty of The College of Art and Sciences of America University.
Dariyo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ellis, A. & Dryden, W. (2007). The Practice of Rational Emotive Behavior Therapy 2nd Edition. New York: Springer Publishing Company.
Enright, R. D. (1991). Exploring Forgiveness. Wisconsis: The University of Wisconsis Press.
Enright, R. D. & North, J. (1991). Exploring Forgiveness. Wisconsin: The University of Wisconsin Press.
Frederic, L. S. B. (2006). Effect of a Group Forgiveness Intervention on Forgiveness, Perceived Stress and Trait Anger . Journal of Clinical Psychology: Wiley Periodicals .
Gumilang & Erlang. (2016). Tesis Randangan Forgiveness Therapy untuk Menurunkan Frekuensi Simptom Stress Pasca Trauma pada Istri yang Mengalami KDRT Di P2TP2A Kota Bandung.
Graziano, R. (2010). Research Methods A Process Of Inquiry. Boston: Allyn & Bacon.
Haaga, J. C. (2001). Unconditional Self Acceptance and Psychological Healthy. Journal of Rational Emotive & Cognitive Behavior Therapy, 19(3).
Hadi, S. (2001). Metodologi Research Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset.
Hartini, N. (2013). Hubungan Antara Penerimaan Diri dengan Harga Diri Remaja Pasca Perceraian Orang Tua. Malang. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Jersild, A. (1963). Psychology of Adolescence. New York: The Mac Millan Company.
John Malthy, A. M. (2007). The Cognitive Nature of Forgiveness : Using Cognitive Strategies of Primary Appraisal and Coping to Describe the Process of Forgivig. Journal of Clinical Psychology, Wiley Periodicals.
Kertopati, L. (2016, Maret). Pertengkaran Orang Tua Ganggu Perkembangan Mental Anak. CNN Indonesia Post. Available: https://m.cnnindonesia.com/pertengkaran-orangtua-ganggua-perkembangan-mental-anak.
Lestari, W. D. (2014). Penerimaan Diri dan Strategi Coping pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua. E-Journal Psikologi, 2 .
Handayani, M. (1998). Efektivitas Pelatihan Pengenalan Diri terhadap Peningkatan Penerimaan Diri dan Harga Diri. Jurnal Psikologi UGM , (2), 47-55.
Michael, E. & McCullough, F. D. (2003). Forgiveness, Forbearance and Time : The Temporal Unflolding of Transgression Related Interpersonal Motivations. Joournal of Personality and Social Psychology : American Psychological Association.
Noor, H. (2009). Psikometri Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi Unisba.
Permatasari, V., & Gamayanti, W. (2016). Gambaran Penerimaan Diri (Self Acceptance) pada orang yang mengalami Skizofrenia. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi , 139-152.
Purwadi, D. (2012, Januari). Tiga Daerah Paling Banyak Cerai Warganya. Republika Post. Available: https:/m.republika.co.id/berita/regional/nusantara/12/01/24/Iya3j5-tiga-daerah-paling-banyak-cerai-warganya.
Rahmawati, R. (2016). Rancangan Intervensi Penerimaan Diri Ibu Rumah Tangga dengan HIV Positif di Malang Raya. Bandung: UNPAD.
Rifai. (2015, Desember). Cerai Gugat, Dominasi kasus cerai di Kota Bandung. Detik.com Post. Available: https://m.detik.com/news/jawabarat/1056345/80-persen-wanita-gugat-cerai-di-pa-bandung.
Tiffany. (2017, Desember). Dampak Broken Home. Dosenpsikologi.com Post. Available: htttps://www.google.co.id/amp/s/dosenpsikologi.com/dampak-psikologis-anak-broken-home/amp.
Veronita, M. (2012, Oktober). From Psychology With Lovely Heart. Psikologi UNTAR Post. Available: http://psikologi-untar.blogspot.com/2012/10/dampak-keluarga-disharmonis-terhadap.html.
Worthington Everett L, J. (2006). Forgiveness and Reconciliation Theory and Application. Taylor & Francis Group.
DOI: https://doi.org/10.29313/schema.v0i0.5001
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.