Pengaruh Regulasi Emosi Terhadap Tendensi Cyberchondria Mental Disorder Pada Fase Dewasa Awal

Arzakirah Rahmania Sitompul

Abstract


Cyberchondria adalah aktivitas berlebihan pada individidu untuk mencari, meyakini, dan mendiagnosa diri sendiri terkait kesehatan diri. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan negatif antara regulasi emosi dan cyberchondria mental disorder. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan data purposive sampling. Jumlah subjek adalah 105 orang dengan kriteria berusia antara 19-40 tahun, pernah dan bisa mengakses internet, serta pernah melakukan pencarian online terkait kesehatan mental. Pengukuran regulasi emosi menggunakan skala Cognitive Emotion Regulation Questionnaire Short (CERQ-Short), sedangkan pengukuran cyberchondria mental disorder menggunakan skala Cyberchondria Scale (CS). Berdasarkan hasil penelitian pada uji korelasional product moment dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara regulasi emosi dengan tendensi cyberchondria mental disorder (Y) (r = 0,247, p < 0,05). Sementara itu, pada uji kausalitas analisis regresi linier sederhana dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh regulasi emosi terhadap tendensi cyberchondria mental disorder dengan rincian aspek regulasi emosi yang paling dominan mempengaruhi variabel cyberchondria mental disorder adalah aspek acceptance dan aspek refocus on planning.


Keywords


Regulasi Emosi; Cyberchondria Mental Disorder; Pengguna Internet.

Full Text:

PDF

References


Anggraeny, N. (2014). Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) Untuk Meningkatkan Regulasi Emosi Pada Rema Korban Kekerasan Seksual. [Tesis Dipublikasikan]. Universitas Sumatera Utara.

Aprisandityas, A. & Elfida, D. (2012). Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil. Jurnal Psikologi, 8(2), 80-89.

Bajcar, B. & Babiak, J. (2019). Self-Esteem And Cyberchondria: The Mediation Effect Of Health. Anxiety And Obsessive-Compulsive Symptoms In A Community Sample. Current Psychology. https://doi.org/10.1007/s12144-019-00216-x.

Batigun, A. D., Gor, N., Komurcu, B., & Erturk, I. S. (2018). Cyberchondria Scale (CS): development, validity and reliability study. Dusunen Adam The Journal of Psychiatry and Neurological Sciences, 31(2), 148-162.

Brick, S. (2018). Doctor Google: Stay-At-Home Mum, 34, Admits She Checks Google Everyday And Thinks She Is Going To Die — As Experts Slam Rise Of Cyberchondriacs. Makalah. Available: https://www.thesun.co.uk/fabulous/5374458/cyberchondriac-google-health-checks-advice/.

D. K. Synder, J. A. Simpson, & J. N. Huges (eds). Emotion regulation in families: Pathways To Dysfunction and Health. Washington DC: American Psychological Association. https://doi.org/10.1037/11468-000.

Doherty, E. R., Walton, K. E., & Fallon, B. A. (2016). Cyberchondria: Parsing Health Anxiety From Online Behavior. Psychosomatics: Journal of Consultation and Liaison Psychiatry, 57(4), 390-400.

Fergus, T. A., & Dolan, S. L. (2014). Problematic Internet Use And Internet Searches For Medical Information: The Role Of Health Anxiety. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 17(12), 761–765.

Garnefski, N., & Kraaij, V. (2007). The Cognitive Emotion Regulation Questionnaire - Psychometric Features And Prospective Relationships With Depression And Anxiety In Adults. European Journal of Psychological Assessment, 23(3), 141-149.

Garnefski, N., Kraaij, V., & Spinhoven, P. (2001). Negative Life Events, Cognitive Emotion Regulation And Emotional Problems. Personality and Individual Differences, 30(8), 1311-1327.

Hurlock, E. B. (2006). Personality Development. New Delhi: Tata McGraw Hill.

Jacob, S. & Anto, M. M. A Study On Cognitive Emotion Regulation And Anxiety And Depression In Adults. The International Journal Of Indian Psychology, 3(2), 117-124.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat. Artikel. Available: http://www.depkes.go.id/article/print/16100700005/peran-keluarga-dukung-kesehatan-jiwa-masyarakat.html.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2018). Jumlah pengguna internet 2017 meningkat, kominfo terus lakukan percepatan pembangunan broadband. Available: https://www.kominfo.go.id/content/detail/12640/siaran-pers-no-53hmkominfo022018-tentang-jumlah-pengguna-internet-2017-meningkat-kominfo-terus-lakukan-percepatan-pembangunan-broadband/0/siaran_pers.

Nevid, J. S., Rathus, S.A, dan Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Nevid, J. S., Rathus, S.A, dan Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Nevid, J. S., Rathus, S.A, dan Greene, B. (2014). Psikologi Abnormal Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Upton, P. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Usborne, Simon. (2009). Cyberchondria: The Perils Of Internet Self-Diagnosis. Makalah. Available: https://www.independent.co.uk/life-style/health-and-families/features/cyberchondria-the-perils-of-internet-self-diagnosis-1623649.html.

White, Ryen W. & Horvitz, Eric. (2009). Cyberchondria: Studies Of The Escalation Of Medical Concerns In Web Search. Microsoft Research, One Microsoft Way, Redmond.




DOI: https://doi.org/10.29313/schema.v0i0.5444

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

EISSN 2581-0731 | ISSN 2581-0723