Pemodelan Harga Cabai Merah Menggunakan Model ARIMA (Studi Kasus: Harga Cabai Merah di Kota Padang Periode Januari 2010 – Desember 2020)

Sherly Aktivani

Abstract


Cabai merah merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, karena peranannya yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan domestik sebagai komoditi ekspor dalam industri pangan.  Cabai merah juga merupakan salah satu komoditas yang termasuk dalam volatile food. Kenaikan harga komoditas cabai merah tersebut ketika dihitung secara parsial per komoditas, kontribusinya terhadap inflasi bulanan seringkali lebih unggul jika dibandingkan dengan komoditas lain dalam kelompok yang sama (Badan Pusat Statistik). Penelitian ini terpusat pada Kota Padang sebagai salah satu Kota Inflasi di Indonesia. Informasi naik turunnya harga cabai pada periode terdahulu diperlukan dalam  analisis pasar untuk meramalkan harga beli cabai demi mengantisipasi kenaikan dan penurunan harga cabai dimasa mendatang dan kontrol terhadap nilai inflasi. Metode peramalan yang digunakan peneliti dalam meramalkan harga cabai adalah ARIMA Box-Jenkins. Dari tahapan pembentukan model ARIMA harga cabai merah Kota Padang, dapat disimpulkan bahwa data belum memiliki varian yang konstan sehingga perlu dilakukan transformasi data. Model  ARIMA terbaik yang diperoleh setelah mean dan varians data stasioner yaitu AR(1,2)


Keywords


ARIMA. Harga Cabai Merah. Time Series.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.29313/jstat.v21i1.7935

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright Notice

Creative Commons License
STATISTIKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License