Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch.) untuk Penurunan Kadar Glukosa Darah Puasa pada Tikus Model Diabetik

Rahmi Fathonah, Anita Indriyanti, Yuktiana Kharisma

Abstract


Diabetes melitus didefinisikan sebagai penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat defisiensi insulin atau penurunan efektivitas insulin dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi akut maupun kronik. Salah satu obat tradisional yang mempunyai efek anti diabetik adalah labu kuning (Cucurbita moschata Durch.) yang mengandung flavonoid, beta-karoten, vitamin C, dan vitamin E. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dan rentang dosis efektif ekstrak air labu kuning terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa pada tikus model diabetik. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan menggunakan disain rancangan acak lengkap terhadap 28 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang terbagi dalam empat kelompok yaitu kelompok I (diet biasa, induksi aloksan), kelompok II (diet biasa, induksi aloksan, ekstrak air labu kuning dosis 56 mg/200 gBB/hari per oral), kelompok III (diet biasa, induksi aloksan, ekstrak air labu kuning dosis 112 mg/200 gBB/hari per oral), dan kelompok IV (diet biasa, induksi aloksan, ekstrak air labu kuning dosis 224 mg/200 gBB/hari per oral). Pengukuran kadar glukosa darah puasa dilakukan setelah masa adaptasi, setelah diinduksi aloksan, hari ke-7, dan hari ke-14 perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan uji repeated analysis of varians (ANOVA) lalu dilanjutkan dengan uji post-hoc Tamhane’s T2. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak air labu kuning dengan rentang dosis 56 mg/200 gBB/ hari per oral sampai 112 mg/200 gBB/hari per oral selama 14 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa dengan bermakna. Penurunan kadar glukosa darah puasa diduga karena labu kuning mengandung flavonoid, beta-karoten, vitamin C dan vitamin E.

 

PUMPKIN (CURCUBITA MOSCHATA DURCH.) TO DECLINE OF BLOOD GLUCOSE FASTING LEVELS IN DIABETIC MICE

Diabetes mellitus defined as syndrome of metabolic diseases characterized by hyperglycemia due to insulin deficiency or decreased effectiveness of insulin that cause various acute and chronic complications. One of the traditional medicines which have anti-diabetic effect is pumpkin (Cucurbita moschata Durch.) which contains flavonoids, beta-carotene, vitamin C, and vitamin E. The purpose of this study is to determine the effects and the effective dose range of pumpkin water extracts to the decline of blood glucose fasting levels in diabetic mice. This study was an experimental research with complete randomized design using 28 white male wistar mice divided into four groups i.e. group I (normal diet, alloxan induce), group II (normal diet, alloxan induce, water extract of pumpkin at the dose 56 mg/200 gBW/day orally), group III (normal diet, alloxan induce,  pumpkin water extract with the dose of 112 mg/200 gBW/day orally), and group IV (normal diet, alloxan induce, pumpkin water extract orally with the dose of 224 mg/200 gBW/day). Measurement of blood glucose fasting levels done after the adaptation period, after alloxan induced, on day 7th and day 14th of treatment. Data was analyzed using repeated ANOVA test followed by post-hoc test. The results showed that administration of pumpkin water extract with dose ranges of 56 mg/200 gBB/day orally to 112 mg/200 gBB/day orally for 14 days can lower blood glucose fasting levels. The decrease in blood glucose fasting levels presumably was because pumpkin contains flavonoid, beta-carotene, vitamin C and vitamin E which known to have those effects.


Keywords


Blood glucose fasting level; diabetes melitus; ekstrak air labu kuning; glukosa darah puasa; pumpkin water extract



DOI: https://doi.org/10.29313/gmhc.v2i1.1527

pISSN 2301-9123 | eISSN 2460-5441


Visitor since 19 October 2016: 


Free counters!


Global Medical and Health Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.