Faktor Pendukung dan Penghambat Penderita Diabetes Melitus dalam Melakukan Pemeriksaan Glukosa Darah

Rizana Fajrunni'mah, Diah Lestari, Angki Purwanti

Abstract


Diabetes melitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolisme bersifat kronik yang ditandai peningkatan kadar glukosa darah serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Setiap tahun lebih dari empat juta orang meninggal akibat DM, dan jutaan orang mengalami efek buruk atau kondisi yang mengancam jiwa seperti serangan jantung, strok, gagal ginjal, kebutaan, dan amputasi. Kemampuan individu mengelola kehidupan sehari-hari serta mengendalikan dan mengurangi dampak penyakit yang dideritanya dikenal dengan self-management, yaitu mengikuti pola makan sehat, meningkatkan kegiatan jasmani, menggunakan obat DM dan obat pada keadaan khusus secara aman dan teratur, melakukan pemantauan kadar gula darah, serta perawatan kaki secara berkala. Beberapa penelitian melaporkan bahwa masih sedikit penderita DM melakukan pemantauan gula darah dengan baik. Penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman mendalam tentang pengalaman penderita DM dalam pemeriksaan kadar glukosa darah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli–September 2016 di wilayah kerja Puskesmas Jatiwarna, Bekasi. Hasil analisis data teridentifikasi faktor pendukung pemeriksaan glukosa darah adalah faktor psikologis, sosial, edukasi, ekonomi, dan akses. Faktor penghambatnya adalah faktor psikologis, sosial, edukasi, penggunaan obat, sikap terhadap penyakit, dan persepsi terhadap jaminan kesehatan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas edukasi dan pendampingan tenaga kesehatan kepada pasien sehingga pasien terbantu meningkatkan adaptasi dan kemampuannya memantau glukosa darah secara mandiri.


SUPPORTING AND INHIBITING FACTORS OF DIABETES MELLITUS PATIENTS IN PERFORMING BLOOD GLUCOSE EXAMINATION

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder marked by an increase in blood glucose levels and impaired metabolism of carbohydrates, fats, and proteins. Every year more than four million people die because diabetes and millions of people experience the ill effects of diabetes or life-threatening conditions such as heart attack, stroke, kidney failure, blindness, and amputation. The individual's ability to manage life, control and reduce the impact of the disease known as self-management is to follow a healthy diet, increasing physical activity, using the drug safely and regularly, monitoring blood sugar levels as well as maintenance feet regularly. Several studies reported only small number of DM patients examined blood glucose levels routinely. This study aim to gain a thorough understanding of individual experience with DM in examining blood glucose levels. This study used qualitative research with a phenomenological approach from July to September 2016 at Jatiwarna, Bekasi. The results identified factors supporting blood glucose examination were: psychological factors, social, educational, economic, and access to health care. The inhibiting factors were psychological factors, social, educational, drug use, attitudes toward the disease, and perceptions of health insurance. The results expected to improve the quality of education and mentoring for health workers. It will help patients improving the adaptability and the ability to blood glucose self-monitoring.


Keywords


Blood glucose tests; diabetes melitus; diabetes mellitus; pemeriksaan glukosa darah

Full Text:

PDF

References


Maschak-Carey BJ. Assessment and management of patients with diabetes mellitus. Dalam: Smeltzer SC, Bare BG, Hinkle JL, Cheever KH, penyunting. Brunner & Suddarth’s textbook of medical-surgical nursing. Edisi ke-12. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins; 2010. hlm. 1196–244.

World Health Organization (WHO). Use of glycated haemoglobin (HbA1c) in the diagnosis of diabetes mellitus: abbreviated report of a WHO consultation. Geneva: WHO Press; 2011.

American Diabetes Association (ADA). Introduction. Diabetes Care. 2016;39(Suppl 1):S1–2.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus. Jakarta: PB Perkeni; 2011.

Shrivastava SR, Shrivastava PR, Ramasamy J. Role of self-care in management of diabetes mellitus. J Diabetes Metab Disord. 2013;12(1):14.

Purba CIH, Sitorus R, Afiyanti Y. Pengalaman ketidakpatuhan pasien terhadap penatalaksanaan diabetes melitus: studi fenomenologi. JKI. 2008;12(2):84–90.

Mahfouz EM, Awadalla HI. Compliance to diabetes self-management in rural El-Mina, Egypt. Cent Eur J Public Health. 2011;19(1):35–41.

Mahmudin A. Evaluasi manajemen mandiri karyawan penyandang diabetes melitus tipe 2 setelah mendapatkan edukasi kesehatan di PT Indocement Tunggal Prakarsa Plantsite Citeureup (skripsi). Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia; 2012.

Putri DSR, Yudianto K, Kurniawan T. Perilaku self-management pasien diabetes melitus (DM). JKP. 2013;1(1);30–8.

Britt E. Enhancing diabetes self-management: motivational enhancement therapy (tesis). Canterbury: Department of Psychology, University of Canterbury; 2008.

Sarwono SW. Pengantar psikologi umum. Jakarta: Rajawali Press: 2009.

Delamater AM. Improving patient adherence. Clin Diabetes. 2006;24(2):71–7.

Priharianto A. Hubungan antara dukungan keluarga dengan keteraturan kontrol kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah Puskesmas Bendosari Sukoharjo (skripsi). Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.

Yusra A. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta (tesis). Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia; 2011.

Albherta AY. Faktor yang mempengaruhi keteraturan kontrol kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Ketabang Surabaya (skripsi). Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga: 2011.

Rosland AM, Kieffer E, Israel B, Cofield M, Palmisano G, Sinco B, dkk. When is social support important? The association of family support and professional support with specific diabetes self-management behaviors. J Gen Inter Med. 2008;23(12):1992–9.

van Dam HA, van der Horst FG, Knoops L, Ryckman RM, Crebolder HF, van den Borne BH. Social support in diabetes: a systematic review of controlled intervention studies. Patient Educ Couns. 2005;59(1):1–12.

Cahyanto HN. Kajian tentang usaha penderita diabetes mellitus untuk mengontrol kadar gula darah di Desa Kedung Sukodani dan Desa Balongbendo, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo skripsi). Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya; 2013.

Mitsonis C, Dimopoulos N, Psarra V. Clinical implications of anxiety in diabetes: a critical review of the evidence base. Eur Psychiatry. 2009;24(Suppl. 1):S526.

American Association of Clinical Endocrinologists (AACE). AACE 2011: survey reveals more than half of diabetes patients experience low blood sugar. Florida: AACE; 2011.

Dunning T. Care of people with diabetes: a manual of nursing practice. Edisi ke-3. West Sussex: Blackwell Publishing Ltd; 2009.

Putri NHK, Isfandiari MA. Hubungan empat pilar pengendalian dm tipe 2 dengan rerata kadar gula darah. JBE. 2013;1(2):234–43.

Wu SF. Effectiveness of self management for person with type 2 diabetes following the implementation of a self efficacy enhancing intervention program in Taiwan (disertasi). Queensland: Queensland University of Technology; 2007.

Yusni, Akbar IB, Rezania, Fahlevi R. Penurunan kadar gula darah akibat pemberian ekstrak manggis (Garcinia mangostana) dan tomat (Lycopersicum esculentum Mill) pada tikus diabetes. GMHC. 2017;5(1):57–63.

Jasaputra DK, Rahardja F, Christian E. Efek jus gel lidah buaya (Aloe vera L.) dalam menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia. GMHC. 2014;2(1):1-5.

Fathonah R, Indriyanti A, Kharisma Y. Labu kuning (Cucurbita moschata Durch.) untuk penurunan kadar glukosa darah puasa pada tikus model diabetik. GMHC. 2014;2(1):27–33.




DOI: https://doi.org/10.29313/gmhc.v5i3.2181

pISSN 2301-9123 | eISSN 2460-5441


Visitor since 19 October 2016: 


Free counters!


Global Medical and Health Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.