Health Conditions and Dangers Due to Work for Fishers in Pangandaran Subdistrict, West Java

Neti Juniarti, Hartiah Haroen, Desy Indra Yani

Abstract


Work safety and health are essential for fishers in Pangandaran Beach because these fishers were not paying attention to their work health and safety. This attitude would pose a high risk for the fishers due to the weather conditions that can turn wild in a short period and can cause an elevated risk of an accident. This study aimed to identify the health conditions, hazards, and work accidents that were experienced by Pangandaran fishers. The methods used quantitative descriptive. The survey conducted in Pangandaran subdistrict, West Java in November 2017. The samples were recruited purposively, and a total of 17 fishers were willing to participate. The data were analyzed using descriptive univariate analysis. The results showed that 7 of 17 of fishers have a health problem, and most of them have high blood pressure. All participants had experienced accident during their work, dan only 9 of 17 who wear safety equipment. Hazardous work hazard is a green jellyfish sting during fishing. Thus, it is recommended to the public health center, Regency Health Office, and Fisheries Office to establish the fishers’ health post, which is close to the beach. And also provide training about first aid in the event of an accident of jellyfish stung.

 

KONDISI KESEHATAN DAN BAHAYA AKIBAT KERJA PADA NELAYAN DI KECAMATAN PANGANDARAN, JAWA BARAT

Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting untuk para nelayan yang bekerja di sekitar pantai Pangandaran karena para nelayan di pantai Pangandaran masih kurang memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini sangat berisiko untuk keselamatan nelayan karena cuaca di pantai dan laut dapat berubah dengan cepat dan mengakibatkan risiko kecelakaan yang sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi kesehatan dan bahaya serta kecelakaan kerja yang dialami oleh nelayan di Kecamatan Pangandaran. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pangandaran, Jawa Barat pada bulan November 2017. Penarikan sampel dilakukan secara purposive dan jumlah sampel sebanyak 17 orang. Data dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 dari 17 nelayan memiliki masalah kesehatan dengan jumlah terbanyak menderita hipertensi, semua responden pernah mengalami bahaya dan kecelakaan akibat kerja, serta hanya 9 fari 17 yang menggunakan pelampung. Bahaya kesehatan yang paling besar dikeluhkan oleh nelayan adalah sengatan ubur-ubur hijau. Oleh karena itu, disarankan pada pihak puskesmas, Dinas Kesehatan, serta Dinas Perikanan dan Kelautan setempat untuk membentuk pos usaha kesehatan kerja nelayan di Pangandaran, serta memberikan pelatihan tentang penanganan kecelakaan dan perawatan pasien yang terkena sengatan ubur-ubur hijau.


Keywords


Alat pelindung diri; fishers’ health; kesehatan nelayan; keselamatan kerja; protection device; work safety

Full Text:

PDF

References


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Laporan akhir penyusunan rencana kebutuhan investasi pusat pertumbuhan Pangandaran Raya [Internet]. Bandung: Bappeda Jawa Barat; 2016 [cited 2017 August 10]. Available from: http://bappeda.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Laporan-Akhir-Kebutuhan-Inv-Pangandaran-Raya.pdf.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat.

Suma’mur. Higiene perusahaan dan kesehatan kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto; 2009.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Dharmawirawan DA, Modjo R. Identifikasi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja pada penangkapan ikan nelayan Muroami. Kesmas. 2012;6(4):185−92.

Efendi F, Makhfudli. Keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.

American Association of Occupational Health Nurses. What is occupational & environmental health nursing? [Internet]. AAOHN, Inc. 2017 [cited 2017 December 19]. Available from: http://aaohn.org/page/profession-of-occupational-and-environmental-health-nursing.

Oakley K. Occupational health nursing. 3rd Edition. Chichester, England: John Wiley & Sons; 2008.

Martiana T, Wilujeng LK. Upaya kesehatan kerja sektor informal dan lingkungan perumahan nelayan di Kabupaten Lombok Timur NTB. JKL. 2006;2(2):153–62.

Anderson ET. Community health nursing: essentials of practice. In: Anderson ET, McFarlane J, editors. Community as partner: theory and practice in nursing. 7th Edition. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015. p. 19–28.

Kulbok PA, Thatcher E, Park E, Meszaros P. Evolving public health nursing roles: focus on community participatory health promotion and prevention. Online J Issues Nurs. 2012;17(2):1.

Cahyawati IN, Budiono I. Faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis pada nelayan. Kemas. 2011;6(2):134–41.

Sugiharto E. Tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan Desa Benua Baru Ilir berdasarkan indikator Badan Pusat Statistik. EPP. 2007;4(2):32–6.

Monintja D, Yusfiandayani R. Pemanfaatan sumberdaya pesisir dalam bidang perikanan tangkap. In: Bengen DG, editor. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu; 2001 October 29–November 3; Bogor, Indonesia. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor; 2001 [cited 2017 December 28]. p. 56–65. Available from: https://www.crc.uri.edu/download/Proceeding_ToT_ICM.pdf.




DOI: https://doi.org/10.29313/gmhc.v7i3.3313

pISSN 2301-9123 | eISSN 2460-5441


Visitor since 19 October 2016: 


Free counters!


Global Medical and Health Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.