Effectiveness of Cadres Training in Improving Maternal and Neonatal Health in Soreang Subdistrict

Merry Wijaya, Fardila Elba, Ariyati Mandiri, Wenny Friska, Balkis Fitriani Faozi, Dany Hilmanto

Abstract


The high maternal mortality rate (MMR) and neonatal mortality rate (NMR) are indicators of low health quality in society. Most maternal and neonatal mortality cases prevented through early detection and quick and accurate responses. Other factors that contribute to maternal and neonatal mortality are the quality of health care, the uneven distribution of health workers, and the inadequate health-supporting facilities. The government’s efforts in improving fair health workers distribution and quality of healthcare services by involving integrated health service post (pos pelayanan terpadu/posyandu) cadres, as the front-liners of health care programs (especially concerning maternal and neonatal health), should be able to provide better healthcare services to the people. Hence, cadres training is crucial for improving the cadres’ knowledge and skills in healthcare services. This study aims to analyze the effect of cadres training implementation on the development of cadres’ knowledge and skills in giving maternal and neonatal (infant) health counseling. This study used a quasi-experimental pretest-posttest design conducted from July to November 2017. The sample consists of 32 active cadres from 12 villages in Soreang sub-district who satisfy the inclusion criteria. Data is collected through questionnaires to measure knowledge improvement and checklists to measure cadres’ skills development. The findings show that cadres training implementation can improve cadres’ knowledge and skills in maternal and neonatal (infant) health counseling.

 

EFEKTIVITAS PELATIHAN KADER DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN BAYI DI KECAMATAN SOREANG

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang tinggi menjadi indikator status kesehatan masyarakat yang rendah. Sebagian besar kasus kematian ibu dan bayi dapat dicegah melalui deteksi dini dan penanganan yang cepat dan tepat. Faktor lain yang memengaruhi kematian ibu dan bayi adalah kualitas pelayanan kesehatan, distribusi tenaga kesehatan belum merata, dan sarana pendukung pelayanan kesehatan yang belum memadai. Upaya pemerintah dalam meningkatkan pemerataan tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan dengan melibatkan kader pos pelayanan terpadu (posyandu) sebagai ujung tombak program kesehatan, khususnya ibu dan anak, seyogianya mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pelatihan kader untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kesehatan mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh implementasi pelatihan kader terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyuluhan kesehatan ibu dan anak. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pretest-posttest yang dilakukan dari Juli hingga November 2017. Sampel penelitian adalah 32 kader aktif dari 12 desa di Kecamatan Soreang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menilai perubahan pengetahuan dan daftar tilik untuk mengukur perubahan keterampilan kader. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pelatihan kader mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan penyuluhan kesehatan ibu dan anak.


Keywords


Kader posyandu; kesehatan ibu dan anak; maternal and neonatal healthcare; pelatihan; posyandu cadres; training

Full Text:

PDF

References


Ruiz JI, Nuhu K, McDaniel JT, Popoff F, Izcovich A, Criniti JM. Inequality as a powerful predictor of infant and maternal mortality around the world. PLoS One. 2015;10(10):e0140796.

National Population and Family Planning Board (BKKBN), Statistics Indonesia (BPS), Ministry of Health (Kemenkes), ICF. Indonesia demographic and health survey 2017. Jakarta: BKKBN, BPS, Kemenkes, ICF; 2018.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2016 [Internet]. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; 2017 [cited 2018 December 10]. Available from: http://diskes.jabarprov.go.id/dmdocuments/9738b8d46840cc981f23c771c4187b6d.pdf.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kurikulum dan modul pelatihan kader posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.

Green LW, Kreuter MW. Health program planning: an educational and ecological approach. 4th Edition. New York: McGraw-Hill; 2005.

Ononokpono DN, Odimegwu CO. Determinants of maternal health care utilization in Nigeria: a multilevel approach. Pan Afr Med J. 2014;17(Suppl 1):2.

Alcock G, Das S, Shah More N, Hate K, More S, Pantvaidya S, et al. Examining inequalities in uptake of maternal health care and choice of provider in underserved urban areas of Mumbai, India: a mixed methods study. BMC Pregnancy Childbirth. 2015;15:231.

Rosliza AM, Muhamad HJ. Knowledge, attitude and practice on antenatal care among Orang Asli women in Jempol, Negeri Sembilan. MJMHS. 2011;11(2):13–21.

Patel BB, Gurmeet P, Sinalkar DR, Pandya KH, Mahen A, Singh N. A study on knowledge and practices of antenatal care among pregnant women attending antenatal clinic at a Tertiary Care Hospital of Pune, Maharashtra. Med J DY Patil Univ. 2016;9(3):354–62.

Kanu JS, Tang Y, Liu Y. Assessment on the knowledge and reported practices of women on maternal and child health in rural Sierra Leone: a cross-sectional survey. PLoS One. 2014;9(8):e105936.

Aminuddin, Zulkifli A, Djafar N. Peningkatan peran posyandu partisipatif melalui pendampingan dan pelatihan upaya pemantauan pertumbuhan dan masalah gizi balita di Bone, Sulawesi Selatan. Kesmas Natl Public Health J. 2011;5(5):201–5.

Subagyo W, Mukhadiono, Wahyuningsih D. Peran kader dalam memotivasi ibu balita berkunjung ke posyandu. JKS. 2015;10(3):158–66.

Lubis Z. Pengetahuan dan tindakan kader posyandu dalam pemantauan pertumbuhan anak balita. KEMAS. 2015;11(3):65–73.

Iswarawanti DN. Kader posyandu: peranan dan tantangan pemberdayaannya dalam usaha peningkatan gizi anak di Indonesia. JMPK. 2010;13(4):169–73.

Lukwan. Kontribusi pengetahuan kader terhadap kinerja kader posyandu di Puskesmas Matandahi Konawe Utara. JPPPK. 2018;2(1):17–22.

Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ayo ke posyandu setiap bulan: posyandu menjaga anak dan ibu tetap sehat [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2012 [cited 2018 December 12]. Available from: http://promkes.kemkes.go.id/download/jrc/files5270buku_saku_Posyandu.pdf.

Kamil M. Model pendidikan dan pelatihan (konsep dan aplikasi). Cetakan ke-2. Bandung: Alfabeta; 2012.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi.

Hamza M. Training material development guide. Karlstad: Swedish Civil Contingencies Agency (MSB); 2012.

Bhattacharyya S, Srivastava A, Roy R, Avan BI. Factors influencing women’s preference for health facility deliveries in Jharkhand state, India: a cross sectional analysis. BMC Pregnancy Childbirth. 2016;16:50.

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman penyelenggaraan manajemen terpadu balita sakit berbasis masyarakat (MTBS-M). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

Rostinah, Widajanti L, Wulan LRK. Evaluasi manajemen pelatihan kader pos pelayanan terpadu (posyandu) di Puskesmas Paruga Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. JMKI. 2015;3(3):212–21.

Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta: 2012.

Mpembeni RNM, Killewo JZ, Leshabari MT, Massawe SN, Jahn A, Mushi D, et al. Use pattern of maternal health services and determinants of skilled care during delivery in Southern Tanzania: implications for achievement of MDG-5 targets. BMC Pregnancy Childbirth. 2007;7:29.

Bulatao RA, Ross JA. Rating maternal and neonatal health services in developing countries. Bull World Health Organ. 2002;80(9):721–7.

Khemkratoke K, Thamsenanupap P, Noinumsai N. Community participatory training model for the conservation of medicinal plants biodiversity at Doijedee mountain tourist attraction, northeastern Thailand. Creative Educ. 2012;3(4):581–7.




DOI: https://doi.org/10.29313/gmhc.v7i3.3986

pISSN 2301-9123 | eISSN 2460-5441


Visitor since 19 October 2016: 


Free counters!


Global Medical and Health Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.