Implementation of Environmental Health Management to Achieve Open Defecation Free in Tamansari Village in Bandung

Raden Ganang Ibnusantosa, Susan Fitriyana, Nurul Romadhona, Titik Respati

Abstract


Proper sanitation will ensure the community is healthy and reduce most infectious diseases' transmission, especially water-borne diseases. Open defecation has a significant effect on public health. Sanitation coverage data from the Ministry of Health Republic of Indonesia in 2018 shows that open defecation is still high, including in Bandung city. This study aims to analyze the implementation of environmental health management programs that have been implemented in Tamansari village in Bandung city. This research is a qualitative research conducted in Tamansari village in Bandung city. The data were collected from May to August 2021 through Focus Group Discussion with cadres and in-depth interviews with informants from the village head, a representative from a non-governmental group, and cadres. The results of this study indicate that the process of planning, organizing, mobilizing, and controlling has been running according to the theory. Obstacles faced by the village in achieving open defecation free include funds, land, community understanding, and sub-optimal supervision.

 

PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KELURAHAN TAMANSARI BANDUNG

Sanitasi yang layak akan memastikan masyarakat berada dalam lingkungan yang sehat dan mengurangi sebagian besar penularan penyakit infeksi terutama penyakit yang ditularkan melalui air. Buang air besar (BAB) sembarangan memiliki efek yang sangat besar bagi kesehatan masyarakat. Data cakupan sanitasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa perilaku BAB sembarangan masih tinggi termasuk di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan program manajemen kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2021 melalui Focus Group Discussion dengan kader dan wawancara mendalam dengan lurah, perwakilan kelompok swadaya masyarakat, dan kader. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sudah berjalan sesuai dengan teori. Kendala yang dihadapi oleh kelurahan dalam mencapai bebas BAB sembarangan antara lain dana, lahan, pemahaman masyarakat, dan pengawasan yang belum optimal.


Keywords


BAB sembarangan; environmental health; kesehatan lingkungan; management; manajemen; open defecation

Full Text:

PDF

References


Patunru AA. Access to safe drinking water and sanitation in Indonesia. APPS. 2015;2(2):234–44.

United Nations Children's Fund. Water and sanitation [Internet]. New York: United Nations Children’s Fund; 2021 July [cited 2022 January 21]. Available from: https://data.unicef.org/topic/water-and-sanitation/sanitation.

United Nations Children's Fund. UNICEF’s game plan to end open defecation [Internet]. New York: United Nations Children’s Fund; 2018 April [cited 2021 August 6]. Available from: https://www.unicef.org/media/91316/file/Game-plan-to-end-open-defecation-2018.pdf.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan kinerja kegiatan kesehatan lingkungan tahun 2019 [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2020 March 9 [cited 2021 August 7]. Available from: http://kesling.kesmas.kemkes.go.id/new/kemenkes/fasyenkesdashboard/artikeldetail/detail/59.

Sulistiarini, Hargono R. Hubungan perilaku hidup sehat dengan status kesehatan pada masyarakat Kelurahan Ujung. J Promkes. 2018;6(1):12–22.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data, temuan, dan rekomendasi STMB [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018 November 16 [cited 2021 August 9]. Available from: http://stbm.kemkes.go.id/review_stbm/findings.html.

Robbins SP, Coulter M. Management. Global edition. 14th Edition. London: Pearson; 2018.

Arifin S, Rahman F, Wulandari A, Anhar VY. Buku ajar dasar-dasar manajemen kesehatan. Banjarmasin: Pustaka Banua; 2016.

Badrudin. Dasar-dasar manajemen. Bandung: Alfabeta; 2015.

Schermerhorn JR Jr, Osborn RN, Hunt JG, Uhl-Bien M. Organizational behaviour. 12th Edition. New Jersey: Wiley; 2011.

Paladiang R, Haryanto J, Has EMM. Determinan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) di Desa Kiritana Kecamatan Kambera. Indones J Commun Health Nurs. 2020;5(1):33–40.

Rathomi HS, Nurhayati E. Hambatan dalam mewujudkan open defecation free. JIKS. 2019;1(1):68–73.

Sugiharto M, Nurhayati. Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan cakupan desa ODF (open defecation free) di Kabupaten Muaro Jambi, Sumedang, dan Lombok Barat. Bul Penelit Sist Kesehat. 2019;22(1):62–71.

Robbins SP, Judge TA. Organizational behaviour. Global edition. 17th Edition. London: Pearson; 2016.

Nandita A, Respati T, Arief F. Faktor-faktor yang memengaruhi pilar stop buang air besar sembarangan pada program sanitasi total berbasis masyarakat di Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. JIKS. 2020;2(1):31–4.

Yulyani V, Febriani CA, Shaharuddin MS, Hermawan D. Patterns and determinants of open defecation among urban people. Kesmas. 2021;16(1):45–50.




DOI: https://doi.org/10.29313/gmhc.v9i3.8328

pISSN 2301-9123 | eISSN 2460-5441


Visitor since 19 October 2016: 


Free counters!


Global Medical and Health Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.