Misi Risalah Islam Landasan Epistemologis Reformasi Sosial Menuju Masyarakat Madani

Asep Dudi Suharyadi

Abstract


Reformasi Indonesia hakikatnya merupakan dinamika masyarakat. Perubahan masyarakat ini dihadapkan pada altenatif-alternatif (1) dekonstruksi sosial yang ditandai oleh situasi chaos atau anarkisme, atau (2) rekostruksi sosial dengan lahirnya tatanan mayarakat yang lebih baik. Untuk alternatif kedua, perubahan dihadapkan pada pertanyaan,tatanan lebih baik yang bagaimana yang dijadikan arah reformasi ? Dalam kerangka perubahan sosial ini, sesungguhnya kaum muslim Indoensia memiliki hak dan tanggung jawab paling besar untuk memikul inisiatif, mengisi dan mengarahkan serta memberi model perubahan. Setidaknya karena kaum muslim adalah mayoritas dari bangsa yang besar ini, sehingga tidak cukup hanya sebagai obyek perubahan tapi tampil menjadi subyek aktif dengan mengedepankan Islam sebagai warna perubahan. Mengedepankan Islam sebagai warna reformasi Indonesia sekurangnya didasarkan pada (1) Islam memiliki karakter mampu melintasi perbedaan ruang dan waktu, sebagaimana tercermin dari turunnya Islam melalui berbagai risalah para nabi dari zaman ke zaman, dan dari satu tempat ke tempat lain, (2) Islam memiliki bagian yang ajeg dalam menghadapi berbagai problem kemanusiaan, problem kehidupan, serta masalah-masalah kemasyarakatan. Dalam konteks ini penggalian informasi historis-normatif tentang misi risalah Islam menjadi penting untuk mendapatkan landasan logis-epistemologis bagi konsepsi aksi menuju masyarakat madani sebagai orientasi reformasi Indonesia. Berdasarkan penelaahan informasi naqliyah dan aqliyah, diperoleh kesimpulan bahwa misi risalah Islam sangat berkaitan dengan perubahan sosial. Risalah Islam dalam upayanya melakukan perubahan menyentuh aspek yang paling fundamental yaitu pandangan hidup/pandangan dunia yang dianut masyarakat hingga problem sosial yang bersifat praksis. Adapun orientasi perubahan adalah terwujudnya baldah thayyibah yang dapat mewadahi keseluruhan manifestasi kehambaan dan kekhalifahan manusia. Dan di era terakhir risalah kenabian adalah terwujudnya negara madinah.


Keywords


Reformasi Islam, Madani, Epistemologis

References


Abdul Fatah Thabbarah, Nabi-nabi dalam Al-Qur’an, cet.1, Toha Putra, Semarang, 1985.

Ali Syari’ati, Membangun Masa Depan Islam, Pesan untuk Para Intelektual Muslim. cet.3, Mizan, Bandung, 1992.

Amien Rais, Cakrawala Islam, Antara Cita dan Fakta,cet.. Mizan, Bandung, 1991

AM. Saefuddin, Desekularisasi Pemikiran Landasan Islamisasi, cet.4. Mizan, Bandung, 1993.

Fuad Amsyari, Masa Depan Umat Islam Indonesia, Peluang dan Tantangan, cet.1. Mizan, Bandung, 1993.

Jalaluddin Rakhmat, Rekayasa Sosial, Reformasi atau Revolusi, cet.1, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999

Kuntowijoyo, Paradigma Islam, Interpretasi untuk Aksi, cet.5. Mizan, Bandung, 1993

Muhammad Husain Fadhlullah, Islam & Logika Kekuatan, cet.1, Mizan, Bandung, 1995.

Nurcholis Madjid, Cita-cita Politik Islam Era Reformasi, cet.1. Paramadina, Jakarta, 1999.

Yusuf Al-Qardhawi, Karakteristik Islam,cet.2., Risalah Gusti, Surabaya, 1995.

Zaeuddin Sardar, Masa Depan Islam, cet.1, Pustaka, Bandung, 1987.

Zaeuddin Sardar, Rekayasa Masa Depan Peradaban Muslim, cet.4, Mizan, Bandung, 1993.

Zaeuddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, cet.4, Mizan, Bandung, 1991.

Zaeuddin Sardar, , Sains, Teknologi dan Pembangunan di Dunia Islam, cet.1, Pustaka, Bandung, 1989.




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v16i2.10

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License