Pendidikan Tinggi dan Masalah Pengangguran dalam Mengarungi Era Ekonomi Global

Zainal Mardi

Abstract


Sejak mulai memasuki era ekonomi global perkembangan pendidikan tinggi semakin mendapatkan perhatian. Sejak saat itu konsep yang berorientasi pada “Keunggulan Komparatif” sudah harus berganti dengan konsep “Keunggulan Kompetitif”. Kunci keberhasilan suatu negara dalam era ekonomi global menjadi sangat tergantung pada kualitas sumberdaya manusianya. Dimilikinya masyarakat yang berdisiplin, dengan etos kerja tinggi, dan berketerampilan akan menjamin diperolehnya kemenangan kompetisi menghadapi negara lain. Berdisiplin dengan etos kerja tinggi yang berarti taat asas pada pengetahuan dan berketerampilan tinggi adalah buah yang mestinya dihasilkan melalui pendidikan tinggi. Perguruan Tinggi harus menjalankan pendidikan tinggi dengan ketiga dharmanya secara utuh, yaitu: Pendidikan – Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan tinggi akan mampu mengurangi masalah ketenagakerjaan yang akan dihadapi dalam pembangunan.  Berdasarkan pola pikir itu, jika pengangguran terus meningkat sejalan dengan berkembangnya perguruan tinggi., tentu hal ini menarik untuk dikaji. Perguruan Tinggi Swasta telah berkembang pesat melengkapi Perguruan Tinggi Negeri. Pemerintah berprakarsa untuk menempatkan PTS setara dengan PTN. Akan tetapi di dalam perkembangannya, banyak lahir kebijakan yang telah menciptakan iklim yang tidak kondusif sehingga persaingan tidak sehat merusak prakarsa kesetaraan. Aura bisnis terasa merasuki tubuh perguruan tinggi. Pendidikan tinggi seolah menjadi pemicu lahirnya pencari kerja. Kecemasan bertambah besar karena pengangguran tenaga terdidik berkolerasi positif dengan maraknya perguruan tinggi. Di dalam masyarakat, perguruan tinggi, industri dan pemerintah adalah tiga pelaku yang bisa membangun sinerji dengan baik. Perguruan Tinggi sebagai lembaga yang menjalankan fungsi pendidikan tinggi adalah penghasil faktor produksi terutama tenaga kerja yang akan digunakan oleh industri. Sebaliknya industri yang menjalankan fungsi produksi barang dan jasa adalah pengguna hasil pendidikan tinggi dari perguruan tinggi. Keterkaitan harus terjalin dan ini tentu saja direkat oleh sistem dengan pemerintah selaku perekat yang menciptakan iklim kondusif terhadapnya. Jika ini terwujud, perkembangan pendidikan tinggi akan bisa mengurangi pengangguran.

Keywords


Tri Dharma; Keunggulan Kompetitif; Pengetahuan; Teknologi; Seni

Full Text:

PDF

References


Alhumami, Amich. 2004. “Pendidikan Tinggi dan Pembangunan Ekonomi”. Harian Kompas. 06-08-2004.

Ananta, Aris dan Sugiharso, 1993. “Penawaran Pekerja : Suatu Aspek Perencanaan Tenaga Kerja”. Makalah disampaikan di Seminar Sehari Tentang Keluarga, Pekerja dan Perekonomian, LD-FE-UI dan PAU – Ekonomi, Kampus UI, Depok, 15 April 1993.

Ananta, Aris. 1993. “Investasi Sumberdaya Manusia”. Makalah disampaikan di Seminar Sehari Ekonomi, kampus UI Depok, 15 April 1993.

Ananta, Aris., dalam Kompas, 1997. “Mencari Paradigma Baru Pembangunan Indonesia”. Seminar Sehari Diselenggarakan Bank Dunia Perwakilan

Indonesia Bekerjasama dengan CSIS (Center for Strategic and International Studies) di Jakarta 13 Agustus 1997.

AR, Karseno. 1995. “Sumbangan Produktivitas Faktor pada Pertumbuhan Sektor Industri Manufaktur” 1977. 1992. Makalah pada Seminar Produktivitas UGM.

Booth, Anne, 2000 The Indonesian Economy in The Nineteenth and Twentieth Centuries. London : Mc. Millan.

Makinda, Samuel. 2000. Globalization as A Policy Outcome, Affairs, Vol.74. No. 6 April – Mei

Mardi, Zaenal & Marulak Malau. 1997. Perekonomian Indonesia : Ciri Dasar. Pola & Arah Perubahan. Masalah Utama Bandung.

M.L, Jhingan. terj. D. Guritno. 1992. Ekonomi Pembangunan dan Perencaan Jakarta : Rajawali.

Passay, N. Haidy A. dkk. 1993 “Peran Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Ekonomi”. Makalah disampaikan di Seminar Sehari Tentang Keluarga, Pekerja dan Perekonomian. LD-FE UI dan PAU – Ekonomi, Kampus UI, Depok, 15 April.

S.J, Sudarminta 1998. Pendidikan Masa Depan : Problematika dan Prospeknya Dalam Kompas 2 Mei 1998.

Sudaryanto, Cacuk. 1998. “Pengembangan Strategi Industri Indonesia”. Makalah disampaikan dalam Diskusi Terbatas Dewan Riset Nasional, 10 Maret 1998.

Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan : Proses, masalah, dan dasar kebijaksanaan Jakarta. LP. FE-UI.

Tambunan, Tulus, TH. 2003. Perekonomian Indonesia : Beberapa Masalah Penting. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Tambunan, Tulus. 2003. Perekonomian Indonesia : Beberapa Masalah Penting. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Tillaar, H.A.R. 1997. Pengembangan SDM dalam Era Globalisasi. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Tillaar, H.A.R 1998. Beberapa Agenda Reformas Pendidikan Nasional Dalam Peprspektif Abad 21 Magelang : Tera Indonesia.

Todaro, Michael P. 1994. Alih Bahasa Burhanuddin

Abdullah dan Haris Munandar. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta : Erlangga..

Toenililoe, AJE. 2004. “Sekolah dan Mobilitas Sosial”. Kompas 06-08-2004.

Waras Kamdi. 2004. “Geliat Ber KBK di Perguruan Tinggi”, Harian Kompas, 06-08-2004




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v20i2.139

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License