Format Tayangan Televisi Sebagai Media Pendidikan Kualitas Bangsa

Dedeh Fardiah

Abstract


Televisi sebenarnya memiliki potensi yang amat besar dalam mendidik masyarakat, namun televisi memiliki tantangan yang amat besar pula dalam menjalankan fungsinya yang terkait dengan berbagai kepentingan di dalamnya. Sebagai solusinya perlu ada kajian yang mendalam mengenai hal ini. Salah satu cara adalah mengevaluasi format tayangan televisi yang selama ini sudah berjalan dengan melihat dari berbagai sudut pandang secara komprehensif. Upaya mengevaluasi kajian ini bisa dilakukan di antaranya melalui pendekatan analisis SWOT yang di dalamnya coba menggali seberapa jauh hal-hal yang berhubungan dengan televisi bisa ditelaah, diharapkan setelah dievaluasi akan ditemukan solusi yang mungkin bisa menjadi hal yang bermanfaat bagi semua pihak. Penulis ingin mengkaji tentang : bagaimana memformat tayangan televisi sebagai media dalam meningkatkan pendidikan bangsa. Fokus permasalahan akan dilihat menurut pendekatan analisis SWOT yang secara rinci melihat kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threath) format tayangan televisi sebagai media pendidikan dalam meningkatkan kualitas bangsa. Dari hasil analisis tentang format tayangan televisi sebagai media pendidikan kualitas bangsa dapat disimpulkan bahwa : format tayangan televisi sebagai media pendidikan kualitas bangsa memiliki kekuatan daya jangkau yang luas tak terbatas tanpa hambatan geografis dan sosiologis, menyedot perhatian pemirsa, dan mudah dicerna oleh masyarakat. Memiliki kelemahan khalayak acapkali tergiring oleh dampak negatif yang ditayangkan televisi sehingga terjebak dalam realitas yang tertayang di televisi. Memiliki peluang untuk dioptimalkan kekuatannya dan diminimalkan kelemahannya karena televisi banyak “dilirik” dari berbagai kalangan, baik bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, bahkan para penanam modal, serta pemasang iklan, sehingga keterlibatan semua pihak ini akan mengoptimalkan fungsi televisi sebagai media pendidikan, perangkat perundang-undangan pun telah dimiliki. Memiliki ancaman terjebak pada “pesan sponsor” pihak-pihak berkepentingan yang meraup untung lewat televisi, yang terkadang mengabaikan unsur-unsur pendidikan.

Keywords


Televisi; Media Pendidikan Kualitas Bangsa

Full Text:

PDF

References


Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinya. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Balai Pustaka. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Bungin, Burhan. 2003. Pornomedia; Konstruksi Sosial Teknologi Telematika dan Perayaan Seks di Media Massa. Jakarta : Prenada Media.

Depari, Eduard & Collins MacAndrews. 1995. Peranan Komunikasi Massa dalam Pembangunan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa; Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta : Rineka Cipta.

L. Rivers, William, Jay W. Jensen dan Theodore Peterson. 2003. Media Massa dan Masyarakat Modern. edisi kedua. Jakarta : Kencana.

Muda, Deddy Iskandar. 2003. Jurnalistik Televisi; Menjadi Reporter Professional. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nurrudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang : Cespur.

Palapah, M.O. dan Atang Syamsudin. 1983. Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Publisistik Unpad.

Straubhaar, Joseph & Robert LaRose. 2004. Media Now; Understanding Media, Culture and Technology. four edition. Wadsworth, Thomson Learning Inc.

Yulianita, Neni. 1995. Diktat Pengantar Media Massa. Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba.




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v20i4.156

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License