Perdagangan Bebas : Idealisme dan Realitas

Atih Rohaeti Dariah

Abstract


Idealisme perdagangan bebas tidak lepas dari pemikiran ekonom klasik bahwa implementasi aktivitas perdagangan internasional tanpa hambatan tarif maupun non-tarif akan meningkatkan kesejahteraan  masyarakat dunia. Namun realita menunjukkan hal sebaliknya, dimana kesejahteraan yang diraih masyarakat dunia sangat tidak merata. Kesenjangan di antara dua kelompok ini semakin lebar ketika dunia memasuki era liberalisasi perdagangan. Fenomena ini menarik untuk dikaji, mengapa ada gap antara idealisme dan realitas. Idealisme perdagangan bebas yang dibangun oleh ekonom klasik bersandar pada asumsi yang secara utuh tidak sesuai kenyataan, diantaranya bahwa setiap negara yang akan berdagang memiliki kapasitas ekonomi yang sama. Sekalipun WTO sebagai lembaga perdagangan dunia mengakomodir fenomena ini dalam pasal-pasalnya, namun dalam kenyataannya  sulit terlaksana secara optimal. Egoisme negara maju yang dibentuk oleh prinsip ekonomi konvensional sering mengemuka melalui argumen yang bernuansa politis. Sementara negara-negara berkembang memiliki kelemahan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan kelembagaan sehingga tidak memiliki posisi tawar dalam percaturan ekonomi global. Islam menawarkan prinsip bahwa perdagangan bebas adalah perdagangan yang mencoba mengoptimalkan hubungan perdagangan dengan luar negeri di satu sisi dan melarang perdagangan komoditas tertentu yang mengganggu kemaslahatan kaum muslimin di sisi lain. Islam pun berpandangan bahwa asas perdagangan bebas bukan terletak di komoditi namun di pelakunya (pedagang). Dengan demikian pemerintah negara yang bersangkutan seharusnya memiliki sikap yang jelas dan tegas dalam menjalani perdagangan bebas yang berorientasi untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Keywords


Perdagangan Bebas; Pemerataan; Pandangan Islam

Full Text:

PDF

References


Ikhwan, Hamdani. 2003. Sistem Pasar: Pengawasan Ekonomi (hisbah) dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jakarta : Nur Insani.

Taqyuddin, An-nabhani. 1996. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif: Perspektif Islam. Surabaya : Risalah Gusti.

Abdurrahman, Al-Maliki. 2001. Politik Ekonomi Islam. Bangil: Al-Izzah.

AJ, Makin. 2002. International Macroeconomics. Prentice Hall.

Harold, James. 2000. Is Liberalization Reversibel?

Erling, Olsan. 1971. International Trade Theory and Regional Income Differences US 1880-1950. Amsterdam : North-Holland Publishing.

IMF. 2000. World Economic Outlook May 2000. Washington D.C.

Krugman Paul, 1994. Ekonomi Internasional: Buku ke satu: Perdagangan. Diterbitkan Atas Kerjasama PAU-FE UI dengan Harper Collins Publisher. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Arief, Sultan. 1997. “WTO Successor to GATT: Implications for the Muslim World”. The American Journal of Islamic Social Sciences, Volume 14 Summer 1997

Hadis, Syafril. 1996. Ekonomi Internasional. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Abeng, Tanri. 2000. Reformasi BUMN, dalam dari Buku: Managing atau Chaos. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Majalah Time, 14 Maret 2005




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v21i1.167

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License