Harmoni dalam Berbeda Demi Meningkatkan Potensi Diri

Rodliyah Khuza'i

Abstract


Pembicaraan tentang perempuan, tidak akan terlepas dari berbagai persoalan yang mengitarinya, baik yang bersifat spesifik seperti feminisme, kesetaraan gender, pelecehan seksual dan hak reproduksi maupun persoalan yang universal, seperti masalah pendidikan kesehatan dan lainnya. Persoalan itu timbul karena adanya pemahaman yang berbeda-beda terutama dalam memahami isu kesetaraan gender dengan segala implikasinya. Ide kesetaraan muncul tidak semata-mata tanpa landasan filosofis, sehingga perlu dicari landasan teoritis yang menjadi tempat berpijak para feminis untuk mencari solusi yang lebih baik. Melihat perbedaan yang ada pada lelaki dan perempuan, gagasan kesetaraan antara keduanya dalam arti 50/50 (perfect equality) sulit untuk dicapai. Namun hal ini tidak berarti harus berpisah sama sekali dan berjalan sendiri-sendiri, tetapi perlu diupayakan agar perbedaan yang ada bisa menciptakan harmoni dalam membangun peradaban manusia, karena siapapun tidak akan dapat menyangkal bahwa laki-laki maupun perempuan ikut memiliki andil sedikit maupun banyak dalam memakmurkan atau merusak bumi ini.
Agama mengajarkan bahwa kualitas manusia yang sebenarnya bukan hanya pada kualitas fisik-ragawi, tetapi lebih diutamakan kualitas mental-spiritrual yang inklusif di dalamnya kualitas intelektual. Jika ini yang menjadi “goal”nya maka dapat diraih oleh setiap insan – laki-laki maupun perempuan – tanpa memandang gender.

Keywords


Harmoni; Potensi Diri

Full Text:

PDF

References


Copleston, Frederick S.J.A. A. History of Philosophy. London: Search Press, Vol. I, 1946

Engineer, Asghar Alii, Hak-hak Perempuan dalam Islam, terj. Farid Wajidi dan Cici Farkha Assegaf. Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya, Cet. I, 1994.

Fakih ,Mansoer, Analisis Gender & Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996

Hamka. Tafsir al-Manar. Jakarta : Pustaka Panjimas, 1982

Hasan, Fuad. Berkenalan dengan Eksistensialisme. Jakarta : Pustaka Jaya, 1992.

Hasyim, Syafiq. Editor. Menakar “Harga” Perempuan: Eksplorasi atas Hak-Hak Reproduksi Perempuan dalam Islam. Bandung: Mizan, 1999.

Ilyas, Yunahar. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qqur’an: Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta : Pusataka Pelajar, 1997.

Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang, terj. Armin Pane.

Martin, Vincent O.P. Existensialism, Soren Kierkegaard, Jean-Paul Sartre, Albert Camus. Washington : The Thomis Press, 1962.

Mas’udi, Masdar F. Islam dan Hak-Hak Reproduksi Perempuan: Dialog Fiqih Pemberdayaan. Bandung: Mizan, 1997.

Megawangi, Ratna. Membiarkan Berbeda Sudut Pandang Tentang Relasi Gender. Bandung : Mizan, Cet. I, 1999.

Mernissi, Fatima dan Riffat Hassan, Setara di Hadapan Allah, Relasi sLaki-laki dan Perempuan dalam Tradisi Islam Pasca Patriarkhi, terj. Team LSPPA. Yogyakarta : Yayasan LSPPA, Cet. I, 1995.

Mernissi, Fatima dan Riffat Hassan, Wanita di dalam Islam, terj. Yaziar Radianti. Bandung : Pustaka, Cet. I, 1994.

Muhsin, Aminah Wadud. Wanita di dalam Al-Qur’an, terj. Yaziar Radianti. Bandung : Pusatka, Cet. I, 1994

Murata, Sahito. The Tao of Islam. Terj. Rahmani Astuti dan M.S. Nasrullah. Bandung: Mizan, 1996.

Republika, 7 September 1997.

Al-Razi, Fakhruddin. Tafsir al-Kabir. Mesir : Darul Fikri, 1990.

Sumartana, Th. Tuhan Agama dalam Pergulatan Batin Kartini. Jakarta: Grafiti, 1994.




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v17i3.47

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License