Nilai-Nilai Demokrasi Sebagai Dasar Partisifatif

Ayi Sobarna

Abstract


Konsep pembangunan yang partisipatif selayaknya sudah menjadi suatu kebutuhan bagi suatu daerah (desa, kota, kabupaten, provinsi, bahkan suatu negara). Karena, suatu pembangunan yang partisipatif pada dasarnya merupakan proses pembangunan yang berasal dari masyarakat, ditujukan untuk masyarakat, dan dilakukan oleh masyarakat, yang di dalamnya terjadi keterlibatan seluruh stakeholder dalam berbagai bentuk peranserta. Sebagai dasar bagi terciptanya pembangunan yang partisipatif adalah adanya suatu pola kehidupan yang demokratis yang didukung oleh kondisi pranata sosial dengan profil kepribadian yang kondusif; sedangkan pola kehidupan yang demokratis hanya dapat terbentuk secara harmonis manakala antar pelaku pembangunan (seluruh stakeholder) dapat terbangun suatu pola silaturahim. Untuk dapat membangun suatu masyarakat yang partisipatif, diperlukan suatu rumusan mengenai kriteria/nilai-nilai dasar silaturahim dan demokrasi dalam perspektif pembangunan yang partisipatif. Nilai-nilai yang terkandung dalam silaturahim adalah: (a) saling mengenal; (b) saling berlapang dada; (c) saling menolong; (d) saling menasehati; dan (e) persaudaraan; sedangkan nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi dalam prospektif silaturahim adalah (a) relasi kooperatif di atas relasi kompetitif; (b) kritik yang santun; (c) “positive thinking”; (d) “think win-win”; (e) “fair”; (f) “take and give”; dan (g) memiliki solidaritas sosial.

Keywords


Nilai-nlai silaturahim, Demokrasi, Partisipasi

Full Text:

PDF

References


Dachlan, MD., dkk., 1987, Hadits Qudsi: Firman Allah yang tidak Tercantum dalam Al-Qur``an, Bandung, Diponegoro,

Daud Ali, 1998/1999, Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik, Departemen Agama RI., Jakarta,

HU. Pikiran Rakyat, Bandung 6 Juli 2001

HU. Kompas, Jakarta, 19 Juli 2001

HU. Kompas, Jakarta, 28 Juli 2001

HU. Kompas, Jakarta, 6 Agustus 2001

HU. Kompas, Jakarta, 13 Juli 2001

HU. Kompas, 20 Desember 2000

HU. Kompas, Jakarta, 27 Juni 2001

HU. Koran Tempo, Jakarta, 30 Juni 2000

HU. Republika, 5 Februari 2000

HU. Republika, Jakarta, 29 Januari 2001

HU. Republika, Jakarta, 10 Maret 2001

Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, 1992 “Ulumul Qur`an,”, Lembaga Studi Agama dan Filsafat, Jakarta.

Madjid, Nurcholish, 1993, Islam: Doktrin dan Perbedaan, Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta.

Majalah Berita Mingguan Tempo, Jakarta, Edisi 23-30 September 2001.

Rahardjo, M. Dawam, 1992, Ensiklopedi Al-Qur`an, Jakarta, Paramadina.

Rakhmat, Jalaluddin, 1988, Islam Alternatif: Ceramah-ceramah di Kampus, Bandung, Mizan.

Rakhmat Jalaluddin, 1992, Psikologi Komunikasi, Bandung, Rosda Karya.

Rakhmat Jalaluddin, 1998, Reformasi Sufistik, Bandung, Pustaka Hidayah.

Rais, M. Amien, 1992, Cakrawala Islam: Antara Cita dan Fakta, Mizan Bandung.

Pamudji, S., 1985, Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Nasional, Jakarta, Bina Aksara.

Prayitno, Budi, 1999, Apakah Demokrasi Itu, United Stated States Information Agency, tanpa tempat.

Tirtosudiro, Achmad, Disiplin dan Silaturahmi dalam Meningkatkan Suber Daya Muslim, Kumpulan Khutbah, Bandung, Pusat Penerbitan Universitas, LPPM-Unisba.

Yuliani, Liputo (Koordinator Tim Penulis), 1995, Kamus Filsafat, Bandung, Rosda Karya.




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v18i1.62

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License