Analisis Strategi Pemasaran Produk Teh Hijau Celup Cap Dua Petani (Studi Kasus di Gapoktan Karya Mandiri Sejahtera, Desa Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat)
Abstract
Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Karya Mandiri Sejahtera merupakan salah satu Gapoktan yang berada di Kabupaten Bandung yang telah mengembangkan industri hilirnya, berupa diferensiasi produk olahan pucuk daun teh menjadi produk teh hijau celup yang diberi merek dagang “Cap Dua Petani”. Produk Teh Hijau Celup Cap Dua Petani telah mendapatkan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), sertifikat halal, dan sertifikat P-IRT. Hingga saat ini produk tersebut telah dipasarkan di Kecamatan Pasir Jambu dan Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Gapoktan Karya Mandiri Sejahtera mengalami kendala dalam menjalankan usahanya yaitu tingkat penjualan yang terus mengalami penurunan dan kelebihan produksi di setiap bulannya, sehingga terjadi penumpukkan produk. Berdasarkan kendala tersebut, diperlukan suatu strategi pemasaran guna meningkatkan jumlah penjualan produk yaitu menganalisis kesesuaian antara persepsi konsumen terhadap atribut bauran pemasaran produk Teh Hijau Celup Cap Dua Petani dengan bauran pemasaran yang diterapkan oleh Gapoktan saat ini agar mendapatkan beberapa alternatif strategi dan akan dipilih untuk dijadikan prioritas dalam perhitungan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis tindakan atau skenario yang efektif untuk dijalankan Gapoktan, kemudian menyusun suatu struktur hirarkinya sehingga diperoleh prioritas bauran pemasaran yang dianggap tepat. Hasil penentuan alternatif prioritas bauran pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh Gapoktan Karya Mandiri Sejahtera dalam memasarkan produk Teh Hijau Celup Cap Dua Petani adalah strategi meningkatkan penjualan (0.414) yang menitikberatkan pada bauran distribusi. Adapun taktik yang dapat dijalankan Gapoktan adalah dengan menambah distributor besar (0,590) sebagai prioritas utama bauran distribusi, meningkatkan mutu rasa dan aroma (0,310), sebagai prioritas utama dari bauran produk mempertahankan harga di bawah harga rata-rata (0,560) produk teh celup yang ada di pasaran dan dengan memperluas kerjasama (0,600) sebagai prioritas pertama bauran harga dan promosi.
Full Text:
PDFReferences
Basu, Swastha. 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Engel et al. 1994. Perilaku Konsumen. Terjemahan. Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 2, edisi Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rikky Wisnu Nugraha dan Wiwien Apriza. 2014. Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode AHP Untuk Meningkatkan Pemasaran Produk Teh Di PTPN VIII Sinumba Kab. Bandung.
Saaty T. L. 1993. Proses Hierarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks (Terjemahan). PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
DOI: https://doi.org/10.29313/performa.v0i2.3629
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Manajemen dan Bisnis: Performa
Jurnal manajemen dan bisnis (Performa) diindeks oleh:
Alamat Redaksi:
Jl. Tamansari 1, Bandung 40116, Jawa Barat, (022) 4203368 pes. 210, (022) 4264064. jmb.performa@gmail.com / jmb.performa@unisba.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. ISSN 1829-8680 | E-ISSN 2599-0039