Telaah Tentang Pelaku Politik Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat
Abstract
Terdapat dua pilihan proses politik yang akan dilaksanakan dalam masyarakat kita yaitu proses politik irrasional dan rasional. Setiap pilihan akan menghasilkan tertanamnya kekuasaan yang kuat dalam masyarakat dan pelaku politik terlebih lagi elite politiknya. Pilihan pertama akan menghasilkan langgengnya kekuasaan elite politik, tetapi masyarakat tidak berubah tetap dependen, kekurangan dan merasa tidak pasti. Pilihan kedua akan dapat menghilangkat ketergantungan, kekurangan dan ketidak pastian masyarakat, namun kekuasaan pelaku dan elite politik terancam berkurang. Kondisi masyarakat menjadi setara dengan pelaku politik, akan menyebabkan berkurangnya kekuasaan individu yang digunakan pelaku politik. Agar proses politik yang rasional tetap berjalan dalam masyarakat, maka pelaku politik dituntut untuk tetap memiliki kelebihan yang akan menjadi sumber kekuasaan. Sepanjang masa akan selalu terdapat perbedaan individu, yang satu lebih dan yang lain. Sehingga akan tetap muncul orang-orang yang memiliki kelebihan dan orang lain dan yang akan diangkat menjadi pemimpin. Kelebihannya itu dimanfaatkan untuk membantu orang lain dalam mengatasi kekurangan kekurangannya. Kekuasaan tidak akan mati, dan proses politik akan terus berjalan
Keywords
Pelaku Politik, Masyarakat
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Pfeffer, Jeffrey. 1981. Power in Organizations, Pitman Publishing Inc., Massachussets.
Pfeffer, Jeffrey, and Gerald Salancik. 1977. Who Get Power-and How They Hold Onto It : A Strategic Contigendy Model of Power, Organizational Dynamic, Winter.
Zulkarnaen Nasution.1990. Komunikasi Politik, Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.29313/schema.v1i1.2548
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.