ANALISIS FATWA YUSUF AL QARDHAWI TENTANG NIKAH MISYĀR DAN RELEVANSINYA DENGAN HAK ASASI MANUSIA

Siti Salma Afiqah, Rahmawati Rahmawati, Weldra Ayu Putri, Zainal Azwar

Abstract


ABSTRAK

Perkawinan Misyār adalah perkawinan dimana pihak perempuan merelakan beberapa haknya, di mana sebagian hak-hak yang dimaksud adalah yang biasanya terkandung dalam pernikahan konvensional (seperti hak tinggal bersama istri atau pemenuhan kebutuhan pokok/nafkah). Para ulama mempunyai pandangan berbeda mengenai perkawinan Misyār. Sebagian ulama yang melarang dan sebagian lagi menghalalkannya, Yusuf Qardhawi adalah satu diantara yang menghalalkan. Tujuan artikel ini adalah menganalisis metode istinbath Yusuf Qardhawi dalam fatwanya tersebut dan relevansinya dengan hak asasi manusia (HAM). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Data yang digunakan dalam tulisan ini yaitu merujuk kepada buku, jurnal, maupun hasil dari penelitian-penelitian terdahulu. hasil dari kajian ini adalah Yusuf Qardhawi membolehkan kawin Misyār dengan ketentuan syarat dan rukunnya telah terlaksana seperti perkawinan pada umumnya. Begitu juga ditinjau dari Hak Asasi Manusia di Indonesia juga memperbolehkan dengan tetap memerhatikan ketentuan-ketentuan perkawinan yang ada dalam peraturan perundang-undangan sebagaiana yang berlaku di Indonesia. Adapun metode istinbath hukum yang digunakan Yusuf Qardhawi dalam hal ini adalah merujuk pada Al-Qur`an dan Sunnah sebagai sumber hukum utama, qiyas, dan maslahah mursalah.

 

               Misyār marriage is a marriage in which the woman gives up several of her rights, where some of the rights in question are those that are usually contained in a conventional marriage (such as the right to live with the wife or fulfill basic needs/subsistence). Scholars have different views regarding Misyār marriages. Some scholars prohibit it and some make it legal, Yusuf Qardhawi is one of those who makes it legal. The purpose of this article is to analyze Yusuf Qardhawi's istinbath method in his fatwa and its relevance to human rights (HAM). This type of research is library research. The data used in this paper refers to books, journals, and the results of previous research. The result of this study is that Yusuf Qardhawi allows Misyār marriages provided that the terms and conditions are carried out like marriages in general. Likewise, from a human rights perspective in Indonesia, it is also permissible by still paying attention to the marriage provisions contained in the laws and regulations as they apply in Indonesia. The legal istinbath method used by Yusuf Qardhawi in this case is referring to the Al-Qur'an and Sunnah as the main sources of law, qiyas, and maslahah murlah.

Keywords


HAM, Istinbath, Misyār, Yusuf Al Qardhawi

References


Al-Qardhawi, Yusuf. Perjalanan Hidupku I. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003.

Alwi A.M., dkk., Islam Jalan Tengah: Menjauhi Sikap Berlebihan Dalam Beragama Diterjemahkan dari Al-Shahwah Al-Islamiyah bain Al-Juhud wa Al-Tatharruf Karya Dr. Yusuf Qardhawi, Bandung: Mizan, 2017.

Arifah, Sa’adatu Mukarromatil. “Istinbat Hukum Yusuf Al- Qardhawi Tentang Nikah Misyar.” Institut Agama Islam Negeri Jember, 2016.

Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adilatuhu. Jakarta: Gema Insani, 2010.

Basri, Helmi, “Nazawil Ahkamil Usrah,” Bogor: Guepedia, 2021.

Daryūsī, Ahmad Bin Yūsuf Al-. Al-Zāwaj al-‘Urfi Haqiqatuhu Wa Ahkamuhu. Riyadh: Darul ‘Ashimah, 2005.

Dedi, Syahrial, “Nikah Misyar (Analisis Maqashid Asy Syariah),” Alhurriyyah, No. 1 Vol. 3 (2018): 41-52.

Dulsukmi Kasim, “Fenomena Nikah Misyar Perspektif Pemikiran Hukum Islam,” Al-Mizan, Vo. 15 No. 9 (2019): 342-366.

Faisal. “Keabsahan Nikah Misyār (Studi Komparatif Fiqih Klasik Dan Fiqih Kontemporer).” Al Mizan 3, no. 2 (2016): 115–48.

———. “Studi Komparatif Keabsahan Nikah Misyār Dalam Fiqih Klasik Dan Fiqih Kontemporer,” 2016.

Hakim, Maulana Irfan dkk., “Fiqih Jihad: Sebuah Karya Monumental Terlengkap Tentang Jihad Menurut Al-Quran dan Sunnah, diterjemahkan dari Fiqh al-Jihad: Dirasah Muqaranah li Ahkahimi wa Falsafatihi fi Dhau Al-Quran wa Al-Sunnah,” Bandung: Mizan, 2010.

Hakim, Maulana Irfan dkk., “Kitab Petunjuk Tobat: Kembali Ke Cahaya Allah Diterjemah dari Al-Taubah Ila Allah Karya Yusuf al-Qardhawi, ” Bandung: Mizan, 2000.

Halilurrahman, M., dan Imam Edi Supeno. “Pandangan Maqaṣid Al-Shari’ah Dalam Fatwa Ulama Kontemporer Tentang Nikah Misyar.” AL-ASHLAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam 1 (2022): 1–14.

Hermanto, Agus, “Nikah Dibawah Tangan,” Purbalingga: Eureka, 2022.

Hutomo, Koko Setyo, Liliek Istiqomah, dan Yusuf Adiwibowo. “Kajian Yuridis Terhadap Perkawinan Misyar Menurut Hukum Islam,” 2013.

Indonesia, Presiden Republik. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,” 1974.

Khafidin, Ahmad, “Pemikiran Yusuf al-Qardhawi Tentang Nikah Misyar,” Skripsi Mahasiswa IAIN Purwokerto, 2021.

Kholil, Ahmad, Kasuwi Saiban, dan R. Cecep Lukman Yasin. “Analisis Terhadap Hasil Pemikiran Yusuf Qardhawi Berkenaan Nikah Misyar Studi Komparasi Antara Ulama Nu Dan Muhammadiyah Kota Malang.” International Journal of Mazahib Comparative 1, no. June 2021 (2021): 1–14.

Kholil, Ahmad, “Nikah Misyar Perspektif Qiraah Mubadalah Faqihuddin

Abdul Qodir, ” Thesis Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2022.

Lesmana, Andesa Julesia, “Kawin Misyar Tinjauan Hukum Positif dan Hukum Islam (Analisis Hak dan Kewajiban Suami Isteri,” Skripsi Mahasiswa IAIN Curup, 2019.

Nasiri. “Kawin misyar di surabaya dalam perspektif dramaturgi erving goffman.” Al-Hukama: The Indonesian Journal of Islamic Family Law 06 (2016).

Nurhakim, Moh, dan Khairi Fadly. “Tinjauan Sosiologis Fatwa Ulama Kontemporer Tentang Status Hukum Nikah Misyar.” Jurnal Salam 14 No.2 (2011).

Presiden, Republik Indonesia. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia,” 1999.

Putro, Caesar Shan Fitri Argo, “Studi Komparatif Pendapat Yusuf

Wardhawi dan Ibnu Hazm Tentang Keabsahan Nikah Misyar,” Skripsi Mahasiswa UIN Prof K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, 2022.

Rohmah, Imeldatur, dkk., “Praktik Poligami Nabi Muhammad SAW dan Problematika Perkawinan Menyimpang,” The Indonesian Jurnal of Islamic Law and Civil Law, Vol. 2 No. 1 (2021): 39-58.

Qardhawi, Yusuf. Fatwa fatwa Kontemporer. terjemah Abdul Hayyi Alkattani dkk. Jakarta: Gema Insani Press., 2002.

———. Fiqih Jihad, terj. Irfan Maulana Hakim, Arif Munandar Riswanto. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010.

Qardhawi, Yusuf Al. Zawajul Misyar Haqiqatuhu wa Hukmuhu. Kairo: Maktabah Wahbah, 1999.

Saepullah, Asep, dan Lilik Hanafiah. “Nikah Misyar Perspektif Yusuf Qardhawi Dan Dosen Fakultas Syariah Iain Syekh Nurjati Cirebon.” Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam 2, no. 2 (2017): 240–54.

Salim, Shaykh Abu Malik Kamal bin al-Sayyid, dan M. Sahih Fiqh Sunnah, Jld. III. Riyadh: Jami’ah al Islamiyyah al-Su’udiyah, n.d.

Shiddiqi, Hasbi Ash. “Pandangan Al- Qaradawi Tentang Hukum Nikah Misyar (Kajian Analisis Kritis Perspektif Dhawabith Al-Maslahah Syekh Ramadhan Al-Buti).” Jurnal Hukum Islam Nusantara 3, no. 1 (2013): 1–15.

Simbolon, Parlindungan. “Nikah Misyar Dalam Pandangan Hukum Islam.” JurnalAl-Himayah 3 (2019): 173–88.

Sunarto, Muhammad Zainuddin, dan Zainuri Chamdani. “Nikah Misyar: Aspek Maslahah Dan Mafsadah.” Syiar Hukum Jurnal Ilmu Hukum 19 (n.d.): 91–113.

Tohari, Chomim. “Fatwa Ulama Tentang Hukum Nikah Misyar Perspektif Maqas Id Shari ’ Ah.” Al-Tahrir Vol. 13 (2013): 207–32.

Zulkifli, “Nikah Misyar Dalam Pandangan Hukum Islam,” Skripsi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

الشيخ, موقع سماحة يوسف القرضاوي. “زواج المسيار: حقيقته وحكمه” 1 (n.d.): 1–24. https://www.al-qaradawi.net/sites/default/files/pdf/aa9fd-ZWAG-ALMESYAR.pdf.




DOI: https://doi.org/10.29313/tahkim.v7i1.13278

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Tahkim (Jurnal Peradaban dan Hukum Islam)