Community Knowledge and Behavior in the Utilization of Medicinal Plants in Cikoneng Village Bandung District

Santun Bhekti Rahimah, Yuktiana Kharisma, Eka Nurhayati, Yuniarti Yuniarti, Shenny Dianathasari Santoso, Muhammad Faridza

Abstract


The industry of the traditional medicinal made from medicinal plants was currently growing. Effortless cultivation and utilization of medicinal plants were an important step to preserve the traditional medicine of Indonesia. Cikoneng village had abundant natural potential and is an assisted village of the researchers' institution located at the foot of Manglayang mountain Bandung district. Therefore, the researchers implemented the intervention program to educate and socialize the use of medicinal plants to the community of Cikoneng village. After the intervention program, the assessment of the level of knowledge and perceptions of people in the behavior of treatment by medicinal plants utilized was carried out. This study aims to assess the increase in knowledge and perceptions of people in the behavior of cultivation and treatment by using medicinal plants in Cikoneng village. The study used an intervention program and questionnaire with 35 respondents conducted on 22 August–23 September 2016. The results showed that after the intervention program, the level of knowledge of the Cikoneng village community regarding medicinal plants was right. The entire people of Cikoneng village is willing to take advantage of medicinal plants in maintaining family health and will begin to cultivate them in the smallest scope (family). In conclusion, there is an increase in people's knowledge and perception of the behavior of cultivation and treatment by utilizing medicinal plants in Cikoneng village.

 

PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI KAMPUNG CIKONENG KABUPATEN BANDUNG

Industri obat tradisional berbahan baku tanaman obat saat ini semakin berkembang. Upaya budidaya dan pemanfaatan tanaman obat yang optimal merupakan langkah penting untuk menjaga kelestarian obat tradisional Indonesia. Kampung Cikoneng mempunyai potensi alam yang melimpah dan merupakan desa binaan institusi peneliti yang terletak di kaki Gunung Manglayang Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan program intervensi untuk mengedukasi dan menyosialisasikan pemanfaatan tanaman obat kepada masyarakat Kampung Cikoneng. Pada akhir program intervensi, dilakukan penilaian tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang perilaku pengobatan dengan tanaman obat. Penelitian ini bertujuan menilai peningkatan pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang perilaku budidaya dan pengobatan dengan memanfaatkan tanaman obat di Kampung Cikoneng. Penelitian menggunakan program intervensi dan kuesioner dengan jumlah responden 35 orang yang dilaksanakan pada 22 Agustus–23 September 2016. Hasil memperlihatkan bahwa setelah program intervensi, tingkat pengetahuan masyarakat Kampung Cikoneng mengenai tanaman obat adalah baik. Seluruh masyarakat Kampung Cikoneng bersedia memanfaatkan tanaman obat dalam menjaga kesehatan keluarga dan akan mulai membudidayakannya dalam lingkup yang paling kecil (keluarga). Simpulan, terdapat peningkatan pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang perilaku pengobatan dengan memanfaatkan tanaman obat di Kampung Cikoneng.


Keywords


Behavioral; community; herbal medicine; knowledge; masyarakat; pengetahuan; perception; perilaku; persepsi; tanaman obat

Full Text:

PDF

References


World Health Organization (WHO). Legal status of traditional medicine and complementary/alternative medicine: a worldwide review. 2001 [cited 2015 March 9]. Available from: https://apps.who.int/medicinedocs/pdf/h2943e/h2943e.pdf.

Hamda SS, Khanuja SPS, Longo G, Rakesh DD. Extraction technologies for medicinal and aromatic plants. Trieste, Italy: United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) and the International Centre for Science and High Technology (ICS); 2008.

Dinas Kesehatan Kota Bandung. Tindak lanjut penyelenggaraan pengembangan model peningkatan kesehatan kawasan kumuh miskin Tamansari Kota Bandung. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung; 2013.

Subdit Bina Kesehatan Perkotaan dan Olahraga, Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Konsep model penyelenggaraan peningkatan kesehatan di kawasan kumis perkotaan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Siswanto. Saintifikasi jamu sebagai upaya terobosan untuk mendapatkan bukti ilmiah tentang manfaat dan keamanan jamu. Bul Penel Sistem Kes. 2012;15(2):2013–11.

Dewi M, Aries M, Hardiansyah, Dwiriani CM, Januwati M. Pengetahuan tentang manfaat kesehatan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) serta uji klinis pengaruhnya pada sistem imun humoral pada dewasa obes. JIPI. 2012;17(3):166–71.

Tim Tropical Plants Curriculum (TPC) Project. Modul tanaman obat herba berakar rimpang. Bogor: Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST) Center; 2012 [cited 2017 June 18]. Available from: https://docplayer.info/40112407-Tanaman-obat-herba-berakar-rimpang.html.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Kementerian Pertanian Repubik Indonesia. Teknologi pascapanen tanaman obat. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Kementerian Pertanian Repubik Indonesia; 2012 [cited 2017 June 18]. Available from: http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/assets/media/publikasi/Tanaman_Obat_2101.pdf.

Purwanto DA, Poernomo AT, Annuryanti F. Pengembangan industri kreatif sirup jamu sehat untuk pemberdayaan posdaya di Kabupaten Sidoarjo. JLM. 2017;1(1):1–9.

Arifah FH, Pramono S, Nugroho AE. Efek rebusan rimpang segar, rebusan rimpang kering, minyak atsiri, dan kurkumin Curcuma xanthorrhiza Roxb. terhadap kadar bilirubin pada tikus jantan galur wistar yang diinduksi parasetamol. JTOI. 2018;11(2):8–16.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional.

Murni SA, Prawito P, Widiono S. Eksistensi pemanfaatan tanaman obat tradisional (TOT) suku Serawai di era medikalisasi kehidupan. Naturalis. 2012;1(3):225–34.

World Health Organization (WHO). Benchmarks for training in traditional/complementary and alternative medicine: benchmarks for training in naturopathy. Geneva: WHO Press; 2010.

Hilal M, Hilal S. Knowledge, attitude, and utilization of herbal medicines by physicians in the Kingdom of Bahrain: a cross-sectional study. JAAUBAS. 2017;24:325–33.

Nworu CS, Udeogaranya PO, Okafor CK, Adikwu AO, Akah PA. Perception, usage and knowledge of herbal medicines by students and academic staff of University of Nigeria: a survey. Eur J Integr Med. 2015;7(3):218–27.

Kashani L, Hassanzadeh E, Mirzabeighi A, Akhondzadeh S. Knowledge, attitude and practice of herbal remedies in a group of infertile couples. Acta Med Iran. 2013;51(3):189–94.

Ondicho J, Ochora J, Matu E, Mutai J. Factors associated with use of herbal medicine among patients in herbal clinics in Gucha district, Kenya. JSCP. 2015;(1):74–87.




DOI: https://doi.org/10.29313/gmhc.v7i1.3214

pISSN 2301-9123 | eISSN 2460-5441


Visitor since 19 October 2016: 


Free counters!


Global Medical and Health Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.