The Increased Knowledge of Children Dental and Oral Health at the Baitus Syukur Orphanage in Bandung
Abstract
The COVID-19 pandemic has led to restrictions on visits to the dentist except for emergency cases. It causes the examination and treatment of dental and oral diseases to be hampered, which is feared to impact a person's overall health condition negatively. Therefore, each individual is expected to maintain optimal dental and oral health to prevent it. Until now, based on the results of interviews with the head of the Baitus Syukur orphanage, it was stated that the level of awareness of foster children on the importance of maintaining dental and oral health was low, and they did not yet have a special examination program related to dental and oral health. This study aims to analyze whether there is an increase in children's knowledge in the Baitus Syukur orphanage after counseling on oral health. This type of research is a quasi-experiment with pre and post-test methods in March–April 2021. This study uses a total population of 24 children in the Baitus Syukur orphanage. The data were analyzed with the results of the Wilcoxon Test analysis at a 95% confidence level. It showed that statistically, there was a significant difference between the values before and after giving counseling materials to participants with p value=0.003 (p value≤0.05). The conclusion is that there is an increase in children's knowledge about dental and oral health at the Baitus Syukur orphanage after counseling.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK DI PANTI ASUHAN BAITUS SYUKUR BANDUNG
Kondisi pandemik COVID-19 menyebabkan pembatasan kunjungan ke dokter gigi kecuali untuk kasus penyakit kesehatan gigi dan mulut darurat. Hal ini menyebabkan pemeriksaan dan perawatan penyakit gigi dan mulut terhambat yang dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi kesehatan seseorang secara menyeluruh. Untuk mencegah hal ini, setiap individu diharapkan dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya secara optimal. Sampai saat ini, berdasar atas hasil wawancara dengan Ketua Panti Asuhan Baitus Syukur menyatakan bahwa tingkat kesadaran anak asuh dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut rendah dan belum memiliki program pemeriksaan khusus terkait kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah terdapat peningkatan pengetahuan anak di Panti Asuhan Baitus Syukur setelah dilakukan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Jenis penelitian ini adalah eksperimen quasi dengan metode pre and post-test pada Maret–April 2021. Penelitian ini menggunakan total populasi anak di Panti Asuhan Baitus Syukur yang berjumlah 24 orang. Data dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon pada derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa secara statistik, terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai sebelum dan setelah pemberian materi penyuluhan pada partisipan dengan p=0,003 (p≤0,05). Simpulan, terdapat peningkatan pengetahuan anak mengenai kesehatan gigi dan mulut di Panti Asuhan Baitus Syukur setelah dilakukan penyuluhan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Situasi virus COVID-19 di Indonesia [Internet]. Jakarta: Satuan Tugas Penanganan COVID-19; 2020 [cited 2020 December 20]. Available from: https://covid19.go.id/situasi.
World Health Organization. Archived: WHO timeline - COVID-19. Jeneva: World Health Organization; 2020 [cited 2020 December 28]. Available from: https://www.who.int/news/item/27-04-2020-who-timeline---covid-19.
Hamdi I, Silaban MW. Rumah sakit rujukan overload, pemerintah diminta serius tekan penularan Covid-19 [Internet]. Tempo online; 2020 August 20 [cited 2021 January 31]. Available from: https://metro.tempo.co/read/1374996/rumah-sakit-rujukan-overload-pemerintah-diminta-serius-tekan-penularan-covid-19.
Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Analisis recovery rate dan case fatality rate Covid-19 di Indonesia [Internet]. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2021 February 22 [cited 2021 February 28]. Available from: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/ANALISIS-RECOVERY-RATE.pdf.
Louisa M, Budiman JA, Suwandi T, Arifin SPA. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi COVID-19 pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Jurnal AKAL. 2021;2(1):1–10.
Husain J. Gambaran penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan anak tentang kesehatan gigi dan mulut. JIKI. 2016;4(2):68–73.
Kartika NY, Darwin M, Sukamdi. Keberagaman batasan usia anak di Indonesia hubungannya dengan perkawinan pada anak. JPG. 2016;3(4):14–27.
Sumantri D, Lestari Y, Arini M. Pengaruh perubahan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada pelajar usia 7–8 tahun di 2 sekolah dasar Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi melalui permainan edukasi kedokteran gigi. Andalas Dent J. 2013;1(1):39–48.
Sutrisman A. Perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut (PHPM) sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan gigi. Jurnal Valid. 2014;11(2):8–17.
Hernani YE, Puspitasari R. Efektivitas penyuluhan kesehatan gigi dan mulut guru pembina kepada siswa tuna netra UPT RSCN Malang dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai usaha preventif oral hygiene. E-Prodenta J Dent. 2018;2(2):172–9.
Arsyad. Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan pada murid kelas IV dan V SD. Media Kesehat Gigi. 2018;17(1):61–72.
Hadju L, Asriani. Pengaruh penyuluhan melalui media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas V di SD Negeri 18 Mandonga Kota Kendari. MJPH.2020;3(1):33–8.
Husna N, Prasko. Efektivitas penyuluhan kesehatan gigi dengan menggunakan media busy book terhadap tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. J Kesehat Gigi. 2019;6(1):51–5.
Sumirat W. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan siswa kelas V SD tentang perawatan gigi. Jurnal AKP. 2014;5(1):1–6.
Purwati DE, Susilarti. Pengaruh penyuluhan kesehatan gigi dan mulut terhadap pengetahuan dan sikap kesehatan gigi dan mulut siswa SDN Kandangan I dan II Mergodadi Seyegan Sleman Yogyakarta. J Gigi Mulut. 2016;3(1):11–6.
Junirianda FG, Rachmadi F, Ernawati. Pengaruh pendidikan kesehatan secara audiovisual terhadap tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak SDN 28 Sebotuh di Kabupaten Sanggau. ProNers. 2015;3(1):1–13.
Hanif F, Prasko. Perbedaan pengaruh penyuluhan menggunakan media video dan boneka tangan terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar. J Kesehat Gigi. 2018;5(2):1–6.
Akbar FH, Awaluddin, Arya N. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas 1–5 dan pra sekolah, di Sekolah Kebangsaan Seri Makmur, Maran, Pahang, Malaysia. JPMH. 2020;1(1):20–3.
Kapti RE, Rustina Y, Widyatuti. Efektifitas audiovisual sebagai media penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu dalam tatalaksana balita dengan diare di dua rumah sakit Kota Malang. JIK. 2013;1(1):53–60.
Mardhiah A, Riyanti R, Marlina. Efektifitas penyuluhan dan media audio visual terhadap pengetahuan dan sikap ibu anak balita gizi kurang di Puskesmas Medan Sunggal. JKG. 2020;3(1):18–25.
Ilyas M, Putri IN. Efek penyuluhan metode demonstrasi menyikat gigi terhadap penurunan indeks plak gigi pada murid sekolah dasar. Dentofasial. 2012;11(2):91–5.
Bany ZU, Sunnati, Darman W. Perbandingan efektifitas penyuluhan metode ceramah dan demonstrasi terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa SD. Cakradonya Dent J. 2014;6(1):661–6.
Yulinda A, Fitriyah N. Efektivitas penyuluhan metode ceramah dan audiovisual dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang sadari di SMKN 5 Surabaya. Jurnal Promkes. 2018;6(2):116–28.
Azhari, Suhardjo, Susilawati S, Damayanti MA, Rizky I. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut yang dipengaruhi radiasi. JPKM. 2017;1(6):398–401.
DOI: https://doi.org/10.29313/gmhc.v9i3.8230
pISSN 2301-9123 | eISSN 2460-5441
Visitor since 19 October 2016:
Global Medical and Health Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.