Determinan Akses Pelayanan Kesehatan Rendah pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Jambi
Abstract
Abstrak
Peningkatan jumlah orang yang hidup dengan HIV disebabkan oleh kurangnya akses ke layanan pengobatan dan pencegahan HIV. Hal ini akan berdampak pada penurunan kesehatan ODHA. Tujuan penelitian ini, yaitu menganalisis determinan rendahnya akses pelayanan kesehatan pada orang dengan HIV/AIDS di Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 244 responden terinfeksi HIV/AIDS. Lokasi penelitian berada di Fasilitas Kesehatan Kota Jambi dan dilaksanakan pada 21 Maret–31 April tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara 244 responden, 57,4% memiliki kualitas layanan yang buruk dan 42,6% berpendapat bahwa kualitas fasilitas sanitasi lebih baik. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan signifikan dengan akses pelayanan kesehatan adalah sanitasi (p = 0,000), pengetahuan (p = 0,000), dan lingkungan (p = 0,003), sedangkan variabel stigma (p = 0,852), dukungan keluarga (p = 0,243), pendidikan (p = 0,569), jenis kelamin (p = 1,000), usia (p = 0,260) tidak berhubungan secara signifikan. Selain itu, hasil uji regresi logistik berganda diperoleh variabel yang memengaruhi akses pelayanan kesehatan pada orang dengan HIV/AIDS, yaitu pengetahuan tentang ARV setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan kualitas pelayanan kesehatan yang paling dominan memengaruhi akses pelayanan kesehatan dengan nilai Exp (B) 8,220. ODHA yang berpengetahuan kurang tentang ARV akan berisiko 8 kali lebih mungkin mengakses pelayanan kesehatan yang kurang baik dibanding dengan ODHA yang berpengetahuan baik.
Abstract
The increase in the number of people living with HIV is due to a lack of access to HIV treatment and prevention services. This will have an impact on decreasing the health of PLWHA. The purpose of this study was to analyze the determinants of low access to health services for people with HIV/AIDS in Jambi City. This study uses a quantitative research design with a cross-sectional approach. The sampling technique used purposive sampling so that 244 respondents were infected with HIV/AIDS. The research location is at the Jambi City Health Facility and was carried out on March 21-April 31, 2022. The results showed that among 244 respondents, 57.4% had poor service quality and 42.6% thought that the quality of sanitation facilities was better. The results of the chi-square test showed that the variables that were significantly related to access to health services were sanitation (p = 0.000), knowledge (p = 0.000) and the environment (p = 0.003), while the stigma variable (p = 0.852). family support (p = 0.243), education (p = 0.569), gender (p = 1,000), age (p = 0.260) were not significantly related. In addition, the results of the multiple logistic regression test obtained that the variables that affect access to health services for people with HIV/AIDS are knowledge of ARVs after being controlled by the variables of sex and the quality of health services that most dominantly affect access to health services with an Exp (B) value of 8.220. PLWHA who have less knowledge about ARV will be at risk 8 times more likely to access poor health services than PLWHA who have good knowledge.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Basri A. Determinan sosial “quality of life” orang dengan HIV dan AIDS (ODHA). Indones J Health Promotion. 2018;1(3),104–11. Tersedia dari: https://doi.org/10.31934/mppki.v1i3.313
Berek PAL, Bubu W. Hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan stigmatisasi terhadap orang dengan HIV/AIDS di RSUD Mgr.. J Sahabat Keperawatan. 2019;1:36–43.
Bruchfeld J, Correia-Neves M, Källenius G. Tuberculosis and HIV coinfection: cold spring. Harb Perspect Med. 2015;5(7):a017871.
Bustreo F, Say L, Koblinsky M, Pullum TW, Temmerman M, Pablos-Méndez A. Ending preventable maternal deaths: the time is now. Lancet Glob Health. 2013;(4):e176–7.
Dalimunthe EM, Sitompul SA. Pengaruh penyuluhan HIV/AIDS dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan tahun 2016. J Keperawatan UNSRAT. 2016;1(2),7.
Davies SG, Najmah. Im/moral healthcare: HIV and universal health coverage in Indonesia. Sexual Reproductive Health Matters. 2020;28(2), 1785377. Tersedia dari: https://doi.org/10.1080/26410397.2020.1785377
Dewi DMSK, Wulandari LPL, Wirawan DN. Determinan sosial kerentanan perempuan terhadap penularan IMS dan HIV. J of Public Health Res Community Health Development. 2019;2(1),22. Tersedia dari: https://doi.org/10.20473/jphrecode.v2i1.16250
Elianda Y, Rahmawati DE. Collaborative governance in HIV and AIDS prevention in Sleman District 2018. J Gov Civ Soc. 2020;4(1):99.
Fauci AS, Marston HD. Ending the HIV–AIDS pandemic — follow the science. N Engl J Med. 2015;3(23):2197–9.
Komariah K, Perbawasari S, Nugraha AR, Budiana HR. Pola komunikasi kesehatan dalam pelayanan dan pemberian informasi mengenai penyakit tbc pada puskesmas di Kabupaten Bogor. J Kaji Komun. 2013;1(2):13.
Kristina Y, Suweni K, Tiku I. The difference medical compliance ARV in patients non- TB HIV and TB-HIV patients in the Dots Room Jayapura Public Hospital. HIV Med. 2021;2(5):4.
Lahdji A, Setiawan MR, Purnamasari WI. Faktor faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien BPJS di Klinik Penyakit Dalam RSUD Sunan Kalijaga Demak periode Mei-Oktober 2015. Media Kesehat.2016;5(2):7.
Maharani R. Stigma dan diskriminasi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) pada pelayanan kesehatan di Kota Pekanbaru tahun 2014. J Kesehat Komunitas. 2014;2(5):8.
Pulerwitz J, Michaelis A, Weiss E, Brown L, Mahendra V. Reducing HIV-related stigma: lessons learned from Horizons Research and Programs. Public Health Rep. 2010;(2):272–81.
Situmeang R. Pengaruh pengawasan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Mitra Karya Anugrah. Asian J Innovation Entrepreneurship. 2017;2(2):148–60.
Susilowati T, Sofro MA, Sari AB. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian HIV/AIDS di Magelang. Rekam Medis Informasi Kesehatan. 2020;11.
Susyanty AL, Handayani RS, Sugiharti S. Keterjangkauan biaya untuk mendapatkan pengobatan pada anak dengan HIV AIDS dan infeksi oportunistik. Media Peneliti Pengembangan Kesehat. 2017;27(3):161–8.
Giedion U. Andres E, Diaz Y, The impact of universal coverage schemes in the developing world: a review of the existing evidence. Universal Health Coverage Studies Series (UNICO). 2013.
DJSN. Peta Jalan menuju jaminan kesehatan nasional 2012-2019. Edisi Ringkas. Jakarta: DJSN; 2012.
BPJS Kesehatan, Peserta Program JKN, Website BPJS Kesehatan. 2019 [Daring]. (di unduh 23 Maret 2019. Tersedia dari: https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/.
Kemenkes RI. ODHA berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Kemenkes RI. 2012. [Daring]. 2012. (di unduh 05 Maret 2019. Tersedia dari: http://www.depkes.go.id/article/view/2142/odha-berhak-mendapatkan-jaminan-kesehatan.html.
Ryan. Sample size determination and power. Chicago:John Wiley & Sons;2013.
Kemenkes RI, IAC. Buku panduan jaminan kesehatan nasional (JKN) bagi populasi kunci. Jakarta: Kemenkes RI; 2016.
Supriyantoro, Harimat Hendarwan, Youth Savithri. Studi kasus implementasi paket manfaat jaminan kesehatan daerah (Jamkesda), Buletin Penelititian Sistem Kesehatan. 2014;17(4):327–36.
Duong TV, Aringazina A, Baisunova G, Pham TV, Pham KM, Truong TQ, dkk. Measuring health literacy in Asia: validation of the HLS-EU-Q47 survey tool in six Asian countries. J Epidemiol. 2017;27(2):80–6.
DOI: https://doi.org/10.29313/jiks.v4i2.10268
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.