Nyeri Punggung Bawah serta Kebiasaan Merokok, Indeks Massa Tubuh, Masa Kerja, dan Beban Kerja pada Pengumpul Sampah

Ida Astuti, Dony Septriana Rosady, Nurul Romadhona, Sadiah Achmad, Mia Kusmiati

Abstract


Kejadian nyeri punggung bawah (NPB) di Indonesia bervariasi antara 7,6% sampai 37%,  umumnya terjadi pada usia 45–60 tahun. NPB merupakan nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah dan dapat terasa nyeri yang lokal maupun nyeri radikuler yang terasa di daerah lumbar atau lumbo-sakral. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor risiko keluhan nyeri punggung pada petugas pengumpul sampah di Kecamatan Bandung Wetan periode Maret–Juli 2018. Jumlah sampel 84 responden yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dan analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki keluhan NPB sebanyak 75%. Kebiasaan merokok sedang 64%, indeks massa tubuh (IMT) normal 62%, masa kerja baru 99%, dan responden dengan beban kerja yang ringan 99%. Tidak terdapat hubungan kebiasaan merokok (p=0,811), IMT (p=0,735), beban kerja (p=0,081), dan masa kerja (p= 0,561) dengan keluhan nyeri punggung bawah. Simpulan, tidak terdapat hubungan kebiasaan merokok, IMT, beban kerja, dan masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada petugas pengumpul sampah di Kecamatan Bandung Wetan. Terdapat faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap NPB seperti posisi kerja dan lama kerja.

 

LOW BACK PAIN AND SMOKING HABITS, BODY MASS INDEX, WORKING PERIOD AND WORKLOAD ON GARBAGE COLLECTORS

Incidence low back pain (LBP) in Indonesia are varies between 7.6% to 37%, generally occurs at the age of 45–60 years. LBP is a pain that is felt in the low back area. It could felt local and radicular pain in lumbar or lumbo-sacral area. The objectives of the study was to identify the risk factors of back pain complaints on garbage collectors in Bandung Wetan sub-district during March to June 2018. The subjects were 84 respondents and used simple random sampling technique. This research used observational analytical method with cross sectional approach and data analysis used chi square. The results of this study reveald that most respondents had 75% LBP complaints. Respondents with moderate smoking habits were 64%, respondents with normal body mass index (BMI) of 62%, respondents with a new work period of 99%, and respondents with a light workload of 99%. The results of statistical analysis showed that there were no correlation between smoking habits (p=0.811), BMI (p=0.735), workload (p=0.081) and years of work (p=0.561) with complaints of low back pain. Conclusions, there are no relationship between smoking habits, BMI, workload, and years of service with complaints of low back pain in officers of garbage collectors in Bandung Wetan Subdistrict. There are other factors that have more influence on LBP such as work position and duration of work.


Keywords


Beban kerja; indeks massa tubuh; masa kerja; merokok; pengumpul sampah; body mass index; garbage collector; smoking; working period; workload

Full Text:

PDF

References


Rohmawan EA, Hariyono W. Masa kerja, sikap kerja dan keluhan low back pain (LBP) pada pekerja bagian produksi PT Surya Besindo Sakti Serang. Prosiding Seminar Nasional IKAKESMADA. 2017;(1):171–80.

Negara, Wibawa KNDP, Wibawa A, Purnawati S. Hubungan antara indeks massa tubuh (Imt) kategori overweight dan obesitas dengan keluhan low back pain (Lbp) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. MIFI. 2015;3(1):1689–99.

Setyaningrum MS, Fibriani AR, Mahmudah N. Hubungan indeks massa tubuh dengan angka kejadian low back pain di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.

International Labour Organization. My life, my work, my safe work. Managing risk in the work environment. Geneva: ILO; 2008.

Andini F. Risk factors of low back pain in workers. MAJORITY. 2015;4(1):12–9.

Widjaya MP, Aswar H, Pala'langan S. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian low back pain pada pekerja furniture. Medula. 2012:85–90.

Umami AR, Hartanti RI, Dewi PSA. Hubungan antara karakteristik responden dan sikap kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada pekerja batik tulis. Pustaka Kesehatan. 2014;2(1):72–8.

Sitepu DS. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain pada petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Lingkung Kesehat Kerja. 2015;4(1):1–9.

Amrulloh FF, Jayanti S, Wahyuni I, Widjasena B. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah pada sopir bus antar kota antar provinsi PO. Nusantara Trayek Kudus-Jakarta. J Kesehat Masy. 2017;5(2):113–20.

Sumagando M, Rottie J, Lolong J. Hubungan beban kerja perawat dengan kejadian low back pain (LBP) pada perawat pelaksana di RS Tk. III R.W Monginsidi Manado. E-Journal Keperawatan. 2017;5(1):1–9.

Najoan SM, Kawatu PAT, Malonda NSH. Hubungan antara beban kerja fisik terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja Sangrai Kacang di Desa Kinali Kecamatan Kawangkoan. Med Kes. 2017;9(3):1–7.

Purnamasari H, Gunarso U, Rujito L. Overweight sebagai faktor resiko low back pain pada pasien poli saraf RSUD. Mandala Heal. 2010;4(1):26–32.




DOI: https://doi.org/10.29313/jiks.v1i1.4326

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



eISSN: 2656-8438


View My Stats 


Flag Counter

Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.