Perbandingan Daya Tolak Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) dan Kayu Manis (Cinnamomum verum) terhadap Nyamuk Aedes aegypti

Athaya Desira Tabriz, Tinni Rusmartini, Dadi S Argadiredja

Abstract


Demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu cara pencegahan penyakit DBD adalah pengendalian vektor untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD. Selama ini yang dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari gigitan dari nyamuk adalah menggunakan antinyamuk yang mengandung N,N-dietil-metoluamida (DEET) yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan oleh penggunanya. Repellent berasal dari tumbuhan dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih aman seperti daun pandan wangi dan kayu manis. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan daya tolak ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) dan ekstrak etanol kayu manis (Cinnamomum verum) terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung periode Maret–Juni 2018. Subjek penelitian adalah 300 nyamuk Aedes aegypti yang diberi perlakuan ekstrak etanol daun pandan wangi dan kayu manis dengan konsentrasi masing-masing 10%, 20%, 30%, 40%, dan satu kontrol negatif. Pengujian dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Data dianalisis dengan Uji Kruskal-Wallis untuk ekstrak daun pandan wangi dan uji one-way ANOVA untuk ekstrak kayu manis. Perbandingan daya tolak ekstrak daun pandan wangi dan kayu manis dianalisis memakai Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat daya tolak ekstrak daun pandan wangi (p<0,039) dengan 40% sebagai konsentrasi paling efektif, ekstrak kayu manis memiliki daya tolak, namun perbedaan konsentrasi uji tidak signifikan (p=0,212), perbandingan daya tolak ekstrak daun pandan wangi dan kayu manis tidak bermakna (p=0,297). Dapat disimpulkan secara klinis daya tolak ekstrak daun pandan wangi dan kayu manis paling efektif pada konsentrasi 40%, meskipun secara statistik perbandingan daya tolak ekstrak daun pandan wangi dan kayu manis tidak berbeda.

 

REPELLENT EFFECT COMPARISON BETWEEN ETHANOL EXTRACT OF PANDAN WANGI LEAVES (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS) AND CINNAMON (CINNAMOMUM VERUM) AGAINST AEDES AEGYPTI MOSQUITOES

Dengue hemorrhagic fever (DHF) has become a public health problem in Indonesia. Vector control is needed to break the chain of DHF transmission. To avoid mosquito bites, people tend to use repellent that contains N,Ndiethyl-metoluamida (DEET) which can cause unwanted effects. Repellent from plants can be used as a safer alternative such as pandan leaves and cinnamon. The purpose of this study was to compare repellent effect of pandan wangi leaves ethanol extract (Pandanus amaryllifolius) and cinnamon ethanol extract (Cinnamomum verum) against Aedes aegypti mosquitoes. This research method is laboratory experimental. The study was conducted at the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University, March-June 2018. The subjects were 300 Aedes aegypti mosquitoes treated with ethanol extract of pandan wangi leaves and cinnamon with concentrations of 10%, 20%, 30%, 40%, and one negative control. Testing was done with three repetitions. Data were analyzed by KruskalWallis test for pandan wangi leaves extract and one-way ANOVA test for cinnamon extract. The comparison of pandan wangi leaves and cinnamon extracts was analyzed using Mann-Whitney test. The result of research showed that pandan wangi leaves extract had repellent effect (p<0.039) with 40% as the most effective concentration, cinnamon extract had repellent effect but the difference of test concentration was not significant (p=0.212), the comparison of repellent effect between pandan wangi leaves extract and cinnamon was not significant (p=0.297). It can be concluded clinically that pandan wangi leaves and cinnamon extracts have the most effective concentration at 40%, although statistically the comparison of pandan wangi leaves and cinnamon extract is not different.


Keywords


Aedes aegypti; Cinnamomum verum; Pandanus amaryllifolius

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan RI. Demam berdarah dengue (DBD). Tuesday, 25 April 2017.

World Health Organization (WHO) Regional Office for South-East Asia. Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention, and control. Spec Program Res Train Trop Dis. 2009;147. doi:WHO/HTM/NTD/DEN/2009.1

WHO | Epidemiology. WHO (2017).

InfoDatin Kementerian Kesehatan. Situasi DBD di Indonesia. InfoDATIN 2016. doi:ISSN 2442– 7659.

Respati T, Budiman, Yulianto FA, Nurhayati E, Feriandri Y. Perbandingan pengetahuan dengan sikap dalam pencegahan demam berdarah dengue di daerah urban dan rural. GMHC. 2016 Feb;4(1):53–9.

Renaninggalih R, Mulkiya K, Sadiyah ER. Karakterisasi dan pengujian aktivitas penolak nyamuk minyak atsiri daun kecombrang. Prosiding SnaPP 2014. Sains, Teknologi dan Kesehatan. 2014:483–90.

Marina R, Astuti E. Potensi daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dan mangkokan (Notophanax scutellarium) sebagai repellent nyamuk Aedes albopictus. Aspirator. 2012 Des 12;4(2):85–91.

Rilianti D. Daya tolak ekstrak ethanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti. (diunduh 13 Juni 2018) Tersedia dari: http://digilib.unila.ac.id/9316/

Cahyadi A, Wahdaningsih S, Natalia D. Daya tolak infusa daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap peletakkan telur nyamuk Aedes spp. Fitofarmaka Indonesia. 2014;1(2):65–71.

Irawan DWP, Prihastini L, Nurweni S. Eksplorasi bahan nabati yang berpotensi sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti. J Penelit Kesehat. Suara Forikes. 2013;IV:156–61.

Lukman A, Susanti E, Oktaviana R. Formulasi gel minyak kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii BI) sebagai sediaan antinyamuk. J Penelit Farmasi Indones. 2012 Sept;1(1):24–9.

Aini R, Widiastuti R, Nadhifa NA. Uji efektifitas formula spray dari minyak atsiri herba kemangi (Ocimum Sanctum L) sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Ilm Manuntung. 2016;2:189–97.




DOI: https://doi.org/10.29313/jiks.v1i2.4336

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



eISSN: 2656-8438


View My Stats 


Flag Counter

Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.