Kejadian Diare dan Perilaku Higienis pada Pengolah Makakanan Pedagang Kaki Lima di Wilayah Tamansari

Intan Purnamasari Munajat, Budiman Budiman, Lisa Adhia Garina, Raden Ganang Ibnusantosa, Fajar Awalia Yulianto

Abstract


Diare merupakan penyakit menular di dalam saluran pencernaan yang merupakan penyebab kematian kedua di dunia serta merupakan penyebab kematian peringkat ke-3 setelah tuberkulosis dan pneumonia di Indonesia. Faktor risiko penyakit diare adalah kualitas air dan sanitasi yang buruk, serta perilaku pengolahan makanan yang tidak higienis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan perilaku higienis dengan kejadian diare. Metode penelitian ini adalah analitik observasional melalui pendekatan cross sectional dan bersifat kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pedagang kaki lima yang berdagang di wilayah Tamansari periode April–Juni 2018. Data subjek tersebut diambil menggunakan teknik pengambilan data consecutive sampling yang kemudian dianalisis menggunakan Uji Eksak Fisher. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner baku riset kesehatan dasar tahun 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada subjek penelitian yang tidak higienis dan pernah diare dalam 1 bulan terakhir 92%, tidak higienis dan tidak diare 8%, higienis dan diare 83%, serta higienis dan tidak diare 17%. Nilai p=0,43 tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku higienis dan kejadian diare pada pedagang kaki lima di wilayah Tamansari. Terdapat faktor lain yang didapat saat pengisian kuesioner dan wawancara, yaitu usia dewasa pada responden, konsumsi makanan yang pedas, asam atau berkualitas kurang baik yang perlu dibuktikan dalam penelitian yang lain.

 

THE INCIDENCE OF DIARRHEA AND HYGIENE BEHAVIOUR ON FOOD HANDLER STREET VENDORS AT TAMANSARI REGION

Diarrhea is an infectious disease in gastro intestinal tract wich is the second leading cause of death in the world and the third leading cause of death after tuberculosis and pneumonia in Indonesia. The risk factor of diarrhea is poor water quality and sanitation, and non hygiene food handling. The purpose of this research was to find out the relation one of the risk factor that is hygienic behavior towards the incidence of diarrhea. The method used in this research is observational analytics trough cross sectional approach and quantitative. The subject in this research was street vendors who selling food in Tamansari region during April–June 2018. The method for taking the data from the subject was consecutive sampling and analyzed by fisher’s exact test. Instrument that used in this research is a standard questionnaire from riset kesehatan dasar tahun 2013. The result demonstrate that the subject who hygiene and had diarrhea in the last month was 92%, hygiene and not diarrhea was 8%, hygiene and had diarrhea was 83%, hygiene and not diarrhea was 17%. P value was p=0.43 so the conclusion is there’s no meaningful relation between hygiene behavior towards the incidence of the street vendors diarrhea in Tamansari region. There is another factor found on the answer of the questionnaire and interview that is adult age in the respondents, spicy or sour food consumption, and not good quality of food consumption that need to be proven in another research.


Keywords


Diare; higienis; perilaku higienis; Diarrhea; hygiene; hygiene behaviour

Full Text:

PDF

References


World Health Organization. WHO | Diarrhoeal disease. WHO. 2017. (diunduh 16 Desember 2017). Tersedia dari: who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/.

Kemenkes RI. Situasi penyakit diare di Indonesia. (diunduh 20 Desember 2017). Tersedia dari: https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/ structure-publikasi-pusdatin-buletin.html.

World Health Organization. Diarrhoea. (diunduh 30 Januari 2018). Tersedia dari: who.int/topics/ diarrhoea/en/.

Biologic THE, For B, Adults IN. Pathophysiology Mc Cance.

Del Valle J. Harrison’s Gastroenterology & Hepatology.; 2010.

Arti kata higienis - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. kbbi.web.id/higienis. Accessed January 31, 2018.

Departemen Kesehatan RI. Higiene sanitasi pangan. (diunduh 16 Januari 2018). Tersedia dari: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/HIGIENE-SANITASIPANGAN- DIT-GIZI1.pdf.

Chahyati Y. Mengkhawatirkan, jumlah PKL bandung melebihi pedagang formal. diunduh 16 Januari 2018). Tersedia dari: https://ayobandung. com/read/2015/07/14/786/mengkhawatirkanjumlah-pkl-bandung-melebihi-pedagang-formal.

Ismail FH, Chik CT, Muhammad R, Yusoff NM. Food safety knowledge and personal hygiene practices amongst mobile food handlers in Shah Alam, Selangor. Procedia - Soc Behav Sci. 2016;222:290–8. doi:10.1016/j. sbspro.2016.05.162.

Agustina R, Sari TP, Satroamidjojo S, Bovee- Oudenhoven IM, Feskens EJ, Kok FJ. Association of food-hygiene practices and diarrhea prevalence among Indonesian young children from low socioeconomic urban areas. BMC Public Health. 2013;13(1):977. doi:10.1186/1471-2458-13-977.




DOI: https://doi.org/10.29313/jiks.v2i2.4340

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



eISSN: 2656-8438


View My Stats 


Flag Counter

Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.