Hubungan Stunting dengan Kerentanan Penyakit pada Anak Usia 1–5 Tahun di Desa Panyirapan Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung

Nisa Lathifah Rohmatika, Buti Azfiani Azhali, Herry Garna

Abstract


Stunting adalah kondisi balita yang memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibanding dengan usia. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang memiliki nilai z-score <-2SD median standar pertumbuhan anak dari World Health Organization (WHO) MGRS (Multicentre Growth Reference Study). Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara tahun 2013 sebanyak 36,40%. Namun, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensinya menurun menjadi 30,8%. Salah satu dampak dalam jangka panjang adalah kekebalan tubuh menurun sehingga mudah sakit dan risiko tinggi terjadi penyakit. Hal tersebut mendorong peneliti melakukan penelitian mengenai hubungan stunting dengan kerentanan penyakit pada anak usia 1–5 tahun di Desa Panyirapan Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat periode Agustus–November 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, sedangkan pengambilan sampel kontrol diambil sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini dilakukan untuk membedakan tingkat kerentanan penyakit (dilihat dari frekuensi dan durasi sakit) pada anak stunting dengan anak tidak stunting usia 1–5 tahun. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode observasional analitik melalui desain studi kohort (cohort). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara stunting dan kerentanan penyakit pada anak usia 1–5 tahun (p=0,600) dan memiliki  faktor risiko 1,333 kali lebih rentan terkena penyakit dibanding dengan balita yang tidak stunting (RR=1,333; IK 95%: 0,648–2,744). Simpulan, tidak terdapat hubungan antara stunting dan kerentanan penyakit pada anak usia 1–5 tahun.

 

THE CORRELATION BETWEEN STUNTING AND DISEASE VULNERABILITY IN CHILDREN AGED 1–5 YEARS IN PANYIRAPAN VILLAGE, SOREANG DISTRICT, BANDUNG CITY

Stunting is a condition of a toddler who has less length or height when compared to age. This condition is measured by the length or height that has a z-score <-2SD median child growth standard from the World Health Organization (WHO) MGRS (Multicentre Growth Reference Study). Indonesia was included in the third country with the highest prevalence in the Southeast Asian region in 2013 at 36.40%. However, the results of the Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2018 showed the prevalence decreased to 30.8%. One of the impacts in the long term is decreased immunity so that it is easy to get sick and a high risk of disease. This prompted researcher to conduct research on the relationship between stunting and disease susceptibility at the age of 1–5 years in Panyirapan Village, Soreang District, Bandung City, West Java Province in the period August–November 2019. The sampling technique used a purposive sampling method, while the control sampling was taken in accordance with the criteria inclusion and exclusion. This study was conducted to distinguish the level of disease susceptibility (seen from the frequency and duration of illness) in stunting children with non-stunting children aged 1–5 years. The design of this study was qualitative using analytic observational methods through a cohort study design (cohort). The results showed no significant relationship between stunting and susceptibility to disease in children aged 1–5 years (p=0.600) and had a risk factor of 1.333 times more susceptible to disease compared to toddlers who were not stunting (RR=1.333; 95%CI: 0.648–2,744). Conclusion there is no relationship between stunting and disease susceptibility in children aged 1–5 years.


Keywords


Anak; kerentanan penyakit; stunting; usia 1–5 tahun; Age 1–5 years; child; disease susceptibility; stunting

Full Text:

PDF

References


World Health Organization. Constitution of the World Health Organization. World Health Assembly. Basic Doc. 2006 September 2005;Supplement:1–2.

World Health Organization. Basic documents, Edisi ke-48. 2014 [diunduh 27 Januari 2019]. Tersedia dari: http://apps.who.int/gb/bd/PDF/bd48/basic-documents-48th-edition-en.pdf#page=1).

Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI. Situasi balita pendek (stunting) di Indonesia. Dalam: Sakti ES, penyunting. Buletin jendela data dan informasi kesehatan. Edisi ke-1. Vol. 1. Jakarta: Pusat Data dan Informasi; 2018. hlm. 56.

World Health Organization. Prevalence of stunting, height for age (% of children under 5) by country (serial online). Index Mundi. 2018 [diunduh 27 Januari 2019]. Tersedia dari: https://www.indexmundi.com/facts/indicators/sh.sta.stnt.zs.

World Health Organization. Indonesia - Prevalence of stunting, height for age (% of children under 5) (serial online). 2018 [diunduh 27 Januari 2019]. Tersedia dari: https://www.indexmundi.com/facts/indonesia/indicator/SH.STA.STNT.ZS.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil utama riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI; 2018.

Kementerian Kesehatan RI. Situasi balita pendek. Jakarta Selatan: Infodatin Kementerian Kesehatan RI; 2016.

Adriani M, Wirjatmadi B. Gizi dan kesehatan balita. Jakarta: Kencana Prenads Media Group; 2014.

Aramico B, Sudargo T, Susilo J. Hubungan sosial ekonomi, pola asuh, pola makan dengan stunting pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Gizi Dietetik Indones. 2013;1(3):121–30.

Desyanti C, Nindya TS. Hubungan riwayat penyakit diare dan praktik higiene dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutri. 2017;1(3):243–51.

Ulfah E, Rahayuningsih SE, Herman H, Susiarno H, Gurnida DA, Gamayani U, dkk. Asuhan nutrisi dan stimulasi dengan status pertumbuhan dan perkembangan balita usia 12–36 bulan. GMHC. 2018;6(1):12–20.

Solin AR, Hasanah O, Nurchayati S. Hubungan kejadian penyakit infeksi terhadap kejadian stunting pada balita 1–4 tahun. JOM FKp. 2019;6(1):65–71.




DOI: https://doi.org/10.29313/jiks.v2i1.5578

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



eISSN: 2656-8438


View My Stats 


Flag Counter

Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.