Karakteristik Tanda Kardinal Penyakit Skabies pada Santri di Pesantren

Yara Yuani Putri, Ratna Dewi Indi Astuti, Tryando Bhatara

Abstract


Skabies merupakan suatu penyakit infeksi kulit yang menular. Penyakit ini dapat ditegakkan dengan menemukan dua dari empat tanda kardinal, yaitu gatal pada tempat predileksi terutama di malam hari, mengenai sekelompok orang, terdapat lesi terowongan pada kulit dan ditemukan tungau pada kerokan kulit. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik tanda kardinal penyakit skabies. Penelitian dilakukan di salah satu pesantren di Bandung dari bulan Maret sampai Oktober 2019. Subjek penelitian ini adalah penderita skabies sebanyak 43 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif dan data dianalisis dengan analisis univariat. Pemeriksaan terowongan dilakukan dengan burrow ink test dan kerokan lesi dilakukan dengan teknik adhesive tape. Hasil penelitian menggambarkan bahwa papul merupakan morfologi lesi yang paling banyak ditemukan (86%), lokasi lesi terbanyak ditemukan di sela-sela jari (65%), hasil pemeriksaan positif pada burrow ink test sebanyak 14% dan keseluruhan adhesive tape test menunjukkan hasil negatif. Terowongan dan tungau sulit ditemukan pada penderita skabies disebabkan oleh kerusakan kulit karena garukan dan jumlah tungau yang sedikit.


CHARACTERISTICS OF CARDINAL SIGNS OF SCABIES IN SANTRI AT ISLAMIC BOARDING SCHOOLS

Scabies is a contagious skin infection. This disease can be diagnosed by finding two of the four kardinal signs, namely itching at the site of predilection, especially at night, concerning a group of people, the presence of tunnel lesions in the skin and the discovery of mites in skin scrapings. This study aims to determine the characteristics of kardinal signs in scabies. The study was conducted at one pesantren in Bandung from March to October 2019. Subjects in this study were 43 person with scabies. Tunnel checks are performed with a burrow ink test and lesion scrapings are carried out using an adhesive tape technique. The data of this descriptive research are analyzed by univariate analysis. The results showed that papules were the most common lesion morphology (86%), most lesion locations were found between fingers (65.1%), positive examination results on the burrow ink test were 14% and all adhesive tape test showed results negative. Tunnels and mites are difficult to find in people with scabies due to skin damage due to scratching and a small amount of mites.


Keywords


Lesi; skabies; terowongan; tungau; Lesion; mites; scabies; tunnel

Full Text:

PDF

References


Prayogi S, Kurniawan B. Pengaruh personal hygiene dalam pencegahan penyakit skabies. Med J Lampung University. 2016;5(5):140–3.

Santiya S. Gambaran kejadian skabies, gejala klinisi, faktor risiko dan penatalaksanaannya di kalangan anak-anak di Desa Nelayan Kecamatan Medan Marelan. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2017.

Dewi MK, Wathoni N. Artikel review: diagnosis dan regimen pengobatan skabies. Farmaka. 2017;15(1):122–33.

Clyti E, Deligny C, Versapuech J, Couppie P, Gessain A, Pradinaud R. Acral crusted scabies in two HTLV1-infected patients. Ann Dermatol Venereol. 2016;137(3):232–3.

Banerji A. Scabies. Paediatr Child Health. 2015;20(7):395–8.

Nasution SF, Tanjung C, Lakswinar S. Karakteristik pasien skabies di SMF ilmu kesehatan kulit dan kelamin RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2010-Desember 2012. Maj Kedokt Nusantara. 2012;45(3):158–61.

Walter B, Heukelbach J, Fengler G, Worth C, Hengge U, Feldmeier H. Comparison of dermoscopy, skin scraping, and the adhesive tape test for diagnosis of scabies in a resource-poor setting. Arch Dermatol. 2011;147(4):468–73.

Riyanto P. Uji diagnostik pemeriksaan dermatoskopik dibandingkan baku emas pemeriksaan mikroskopik dalam menegakkan diagnosis scabies. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2006.

Burns DA. Diseases caused by arthropods and other noxious animals. Dalam: Burns T, Breathnatch S, Cox N, Griffiths C, penyunting. Rook’s text book of dermatology. Edisi ke-8. London: Blackwell Publishing; 2010.

Sungkar S. Skabies. Depok: Badan penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016.

Tediantini PN. Profil penyakit skabies pada anakanak SMP di Yayasan Al Islam Hidayatullah kota Denpasar, Bali tahun 2014. E-Jurnal Medika Udayana. 2016;5(12):1–4.

Sivalingam S. Gambaran kejadian skabies, gejala klinisi, faktor risiko dan penatalaksanaannya di kalangan anak-anak di Desa Nelayan Kecamatan Medan Marelan. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2017.

Leone PA. Pubic lice and scabies. Dalam: Wolff K, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller A, Leffell O, penyunting. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7. New York: McGraw- Hill; 2008. hlm. 839–50.

Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, other mites, and pediculosis, Dalam: Wolff K, Goldsmith L Katz S, Gilchrest B, Paller A, Leffell O, penyunting. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7. New York: McGraw- Hill; 2008. hlm. 2029–37.

Cassell JA, Middleton J, Nalabanda A, Lanza S, Head MG, Bostock J, dkk. Scabies out-breaks in ten care homes for elderly people: aprospective study of clinical features, epidemiology, and treatment outcomes [Internet]. Lancet Infect Dis. 2018 Aug;18(8):894–902.

Mellanby K. Scabies in 1976 [Internet]. R Soc Health J. 1977 Feb;97(1):32–6.

Stolz W, Braun-Falco O, Semmelmayer U, Kopf AW. History of skin surface microscopy and dermoscopy. Dalam: Marghoob AA, Braun RP, Kopf AW, penyunting. Atlas of dermoscopy encyclopedia of st visual medicine series. Edisi ke- 1. London: Taylor and Francis; 2005. hlm. 1–6.




DOI: https://doi.org/10.29313/jiks.v2i2.5716

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



eISSN: 2656-8438


View My Stats 


Flag Counter

Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.