Paradoks Perempuan Batak Toba: Suatu Penafsiran Hermeneutik terhadap Karya Sastra Ende Siboru Tombaga

Ratih Baiduri

Abstract


This paper attempts to analyze a literature Ende Siboru Tombaga (EST) by using hermeneutic paradigms. Women are usually not taken into account in the division of the inheritance if they have no brothers. The estate will fall into the hands of his father’s brother (uncle) or father’s sister’s son. In the literature, EST expressed repeatedly injustice, wickedness, unrighteousness and discrimination against women who do not have the Batak Toba brother. EST literature can be considered as a counter culture against customs that discriminate against women tends to be considered. The paradox of women Batak Toba characterized by a situation that is culturally Toba Batak people with patrilineal system puts the male in a leading role in many areas of life. In reality, women Toba Batak work hard to provide for the family and the household


Keywords


Karya Sastra EST, hermeneutik, paradoks, perempuan Batak Toba

References


Bemmellen, van Sita. (2005). The Contruction of Toba Batak Gender: Recurrent Themes, Jurnal Antropologi Sumatera, Vol. 2, No. 3, pp. 186-225.

Djoeffan, Sri Hidayati. (2001). Gerakan Feminisme di Indonesia: Tantangan dan Strategi Mendatang, Mimbar Jurnal Sosial dan Pembangunan, Volume 17, No. 3, pp. 284-300.

Harahap, B. H dan Hotman M. Siahaan. (1987). ‘Orientasi Nilai-nilai Budaya Batak Suatu Pendekatan Terhadap Prilaku Batak Toba Angkola-Mandailing’, Jakarta, Sanggar Willem Iskandar.

Hutabarat, Rainy. (1999). Perempuan dalam Budaya Batak: Bori ni Raja, Inang Soripada dan Pembuka Hubungan Baru, Gema Duta Wacana, Edisi 55, pp. 77-88.

Ihromi, T. O. (1975). Social Cultural Background of Concepts of Role of Women, Ecuremical Review, Vol. 27, No. 4, pp. 357-365.

____________. (1994). Inheritance and Equal Rights for Toba Batak Daughters, Law and Society Review, Vol. 28, No. 3, pp. 525-537.

Irianto, Sulistyowati. (2000). Reproduksi dan Resistensi terhadap Patriarkhi: Pewarisan Perempuan dalama Kebudayaan Batak Toba yang Tengah Berubah, dalam: E. Kristi Poerwandari dan Rahayu Surtiati Hidayat, (Ed.) Perempuan Indonesia dalam Masyarakat yang Tengah Berubah, Jakarta, Program Studi Kajian Wanita Program Pascasarjana Universitas Indonesia, pp. 268-269.

___________. (2005). ‘Perempuan Diantara Berbagai Pilihan Hukum (Studi Mengenai Stategi Perempuan Batak Toba untuk Mendapatkan Akses Kepada Harta Waris Melalui Proses Penyelesaian Sengketa)’, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.

Levinson, David dan Melvin Ember. (1996). ‘Encyclopedia of Cultural Anthropology’, Vol. 2, New York, Henry Holt and Company.

Lubis, Akhyar Yusuf. (2004). ‘Filsafat Ilmu dan Metodologi Posmodernisme’. Bogor, AkaDemiA.

Napitupulu, V. M. (2011). Pendidikan sebagai Faktor Dinamisasi dan Integrasi Sosial dalam Masyarakat Tapanuli Utara, dalam: Bungaran Antonius Simanjuntak (Ed.) Pemikiran tentang Batak Setelah 150 Tahun Agama Kristen di Sumatera Utara, Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, pp. 271-278.

Niessen, Sandy A. (1985). ‘Motifs of Life in Toba Batak Text and Textilles’, Dordrecht/Holland Cinnaminson /USA, Foris Publication.

Nurelide. (2007). Meretas Budaya Masyarakat Batak Toba dalam Cerita Sigale-gale. Semarang, Magister Ilmu Sastra Universitas Diponegoro. Tesis.

Palmer, Richard E. (2005). ‘Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi’, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Pelly, Usman. (1994). ‘Urbanisasi dan Adaptasi: Peran Misi Budaya Minang dan Mandailing’, Jakarta, LP3ES.

Purwanto, Bambang. (2014). Belajar dari Afrika: Tradisi Lisan sebagai Sejarah dan Upaya Membangun Histiografi bagi Mereka yang Terabaikan, dalam: Jan Vansina (Ed.) Tradisi Lisan sebagai Sejarah, Yogyakarta, Ombak.

Rahminawati, Nan. (2001). Isu Kesetaraan Laki-Laki dan Perempuan (Bias Gender), Mimbar Jurnal Sosial dan Pembangunan, Volume 17, No. 3, pp. 273-283

Sibarani, Robert dan Peninna Simanjuntak. (1999). ‘Hak dan Kedudukan Wanita Batak Toba yang tidak Mempunyai Saudara Laki-laki dalam Pembagian Harta Warisan: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra’, Laporan Penelitian, Universitas Sumatera Utara

Simanjuntak, B. A. (2001). ‘Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba’, Yogyakarta, Jendela.

Simbolon, Indira Juditka. (1998). Peasant Women and Access to Land Customary Law, State Law and Gender-Based Ideology The Case of the Toba-Batak (North Sumatera). Ponsen & Looijen b. v. Wageningen Dissertation.

Vergouwen, J. C. (1986). ‘Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba’, Yogyakarta, LKIS.




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v31i1.1088

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License