Reidentifikasi Budaya Organisasi Melalui Pendidikan Kehumasan

Ani Yuningsih

Abstract


Strategi humas, dalam perspektif internasional, mensyaratkan dimilikinya substansi nyata dari suatu organisasi bangsa, berupa “identitas organisasi” yang berakar dari “budaya organisasi” bangsa yang bersangkutan. Substansi inilah yang akan menjadi modal dalam pencitraan suatu bangsa, secara internal sebagai pengendali hubungan antar berbagai publik internal, dan secara eksternal sebagai landasan pengembangan reputasi maupun promosi bangsa. Indonesia sebagai organisasi, kini berada dalam kondisi kritis kehilangan jati diri dan identitas budaya organisasinya. Kondisi ini merupakan salah satu faktor penyebab runtuhnya citra bangsa dimata publik internasional. Oleh karenanya reidentifikasi budaya organisasi bagi bangsa Indonesia menjadi amat bermakna. Rekonstruksi budaya untuk membangun kembali citra bangsa yang terpuruk, perlu didahului oleh reidentifikasi budaya organisasi, karena bangsa ini sedang belajar mengenali kembali jati diri dan budayanya. Salah satu alternatif yang bisa ditempuh adalah dengan menggencarkan kesadaran akan pentingnya gerakan ini, melalui pendidikan kehumasan dalam perspektif internasional ke segala penjuru dan lapisan masyarakat. Dengan didukung oleh performa media massa melalui strategi media relations, dan dimotori oleh para pengelola negara yang memiliki kewenangan lintas sektoral, diharapkan semua elemen bangsa memiliki kesadaran untuk menjalankan fungsi humas internasional, sesuai dengan kapabilitas dan perannya masing-masing dalam berbangsa dan bernegara.

Keywords


Budaya Organisasi; Pendidikan Kehumasan; Humas Internasional

Full Text:

PDF

References


Harrison, Kim. 2001. Strategic PR. Australia : Vineyard Publishing Pty Ltd.

Kreitner, Robert, dan Kinick. 2003. Organizational Behavior-Perilaku Organisasi (terj). Mc Graw-Hill Education, Jakarta : Salemba Empat.

Larson, Charles U. 1969. Persuasion Reception and Responsibility. Speech-Monograph.

Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories of Human Communication. Belmont : Wadsworth.

Mulyana dan Rakhmat. 2001. Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Remadja Rosdakarya CV.

Pace, R Wayne et al. 1975. Communication Behavior & Experiment: A Scientific Approach. Belmont : Wadsworth.

Pace, R Wayne. 1983. Organizational Communication, Foundations for Human Resource Development. New Jersey : Prentice Gall, Inc.

Pepper, Gerald L. 1995. Communicating in Organizations, A Cultural Approach. New York : Mc Graw-Hill International Editions.

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2 (terj), Edisi 9. Indeks. Jakarta : PT-Gramedia.

Syam, Nina W. 1999. Fact Finding Persepsi Publik Tentang Citra. Bandung: LPPM, Unpad.

Yulianita, Neni. 2000. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Multimedia, Fikom Unisba.

Yuningsih, Ani,.1999. “Pengaruh Interaksi Kelompok dan Sistem Nilai Terhadap Kemampuan Wirausaha Pengusaha Kecil”, Tesis, Program Bandung : Pascasarjana Unpad.

Yuningsih, Ani. 2004. “Strategi Media Relations bagi PTS”. Makalah, Pelatihan Marketing PR bagi Praktisi Humas PTS se-Jabar, Kopertis, Bandung.

Yuningsih, Ani. 2004. “Interpersonal Skill Elite Politik dan Budaya Organisasi dalam Membangun Kredibilitas Partai Politik”. Usulan penelitian (tentative). Bandung : Program Pascasarjana Unpad.

Bacaan Lain :

Ashadi Siregar. 2004. “Rekonstruksi Budaya Butuh Ruang”. Jakarta: Kompas 10 September 2004,

Herry Priono. 2004. “Media Massa Hambat Rekonstruksi Kebudayaan”. Jakarta : Kompas. 9 September 2004.




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v20i4.151

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License