Kontribusi Fakultas Kedokteran Unisba Dan Pemerintah Propinsi dalam Membantu Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Barat

Mia Kusmiati

Abstract


Pembangunan manusia tumbuh dari keprihatinan, kemiskinan masih belum tertanggulangi. Tujuan pembangunan adalah untuk membangun sebuah lingkungan yang memberdayakan rakyat.Masalah, bagaimana implementasi kontribusi Unisba meningkatkan IPM di Jawa Barat, penggunaan IPM & peranan pemerintah Propinsi. Tujuan dan Manfaat penulisan,memberi gambaran tentang IPM dan kontribusi FK Unisba.  Metode penulisan menggunakan analisis deskriftif. IPM sebagai alat ukur untuk melihat pencapaian pembangunan manusia, dengan 3 indikatornya: kesehatan, pendidikan dan ekonomi.  Tiga kelompok Negara berdasarkan skala IPM, yaitu: skala 0-0,5 ; skala 0,51-0,79 ; dan skala 0,8-1. Tabel nilai maksimum dan minimum komponen IPM terdiri : indeks komponen, nilai indikator dan standar UNDP. Kurikulum pendidikan dokter berbasis kompetensi, dengan kompetensi dokter layanan primer melalui pendekatan dokter keluarga. KIPDI III memiliki 7 area kompetensi dengan 6 tanggung jawab dokter Indonesia. Kompetensi tambahan Unisba  Penguasaan nilai-nilai Islami di bidang kedokteran dan pendalaman penguasaan kesehatan masyarakat industri. Kontribusi FK Unisba,lulusan dokter dari segi kualitas maupun kuantitas.  IPM sebagai gambaran komprehensif dan signifikan dalam menilai kinerja pembangunan.  Peranan pemerintah propinsi dalam mencapai IPM 80 harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat dengan rencana strategi 2006-2010 yang memperhatikan aspek filosofis, yuridis dan sosiologis.

Keywords


IPM; FK Unisba; Pembangunan

References


Anshori DS. “Raksa desa,Pendidikan, dan Indeks Pembangunan Manusia(IPM)”, makalah LPPM Unisba

GATRA Printed edition.” IPM Indonesia Paling Rendah di Asia Tenggara”, Tersedia di http://www.gatra.com/2006-07-19/versi_cetak.php?id=96355, diakses tanggal 10 September 2006.

“IPM Kotamadya di DKI Jakarta 1990-1999 “ tersedia di: - diakses tanggal 9 Sept 2006

“Kurikulum Berbasis Kompetensi unutk Pendidikan Kedokteran dasar”, Dirjen Dikti Depdiknas.Februari 2005,hal:2-8.

Millah S. “ Kajian untuk Para Perencana Pembangunan Daerah Potret Pencapaian IPM Jawa Barat”, makalh LPPM Unisba

Rahman,” [Baraya_Sunda] IPM, tersedia di: Thu,23Mar 2006 11:045:18-0800, diakses tanggal 9 Sept 2006

Saefullah Avip, “Relevansi Pembangunan Kesehatan Daerah Terhadap Kebijakan Kesehatan Nasional Di Era Otonomi Daerah

SBM Nugroho,” Kelemahan Indeks Pembangunan Manusia” makalah LPPM Unisba

Soemarwoto O. “ IPM Saja tidak cukup” tersedia di : http://www.PR.com/2006-08-29/ diakses tanggal 1 sept 2006

Sulendrakusuma RS. “Menyoal Indeks Pembangunan Manusia Jawa Barat” makalah LPPM Unisba




DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v22i4.226

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under  Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License