Corruption In Lampung Local Election
Abstract
Local elections (pilkada) in Indonesia have many impacts, both positive and negative. Positive impact means local election is the implementation of direct democracy. Whereas, one of the negative impacts is the number of direct elections for regional heads that has led to the phenomenon of widespread corruption by regional heads (Kepada Daerah). In Lampung Province, eight (8) regional heads did corruption; four (4) of them caught red-handed with hand-catching operations (OTT) by the Corruption Eradication Commission (KPK). The purpose of this study is to analyze the phenomenon of corruption in regional elections in Lampung Province. This research uses qualitative methods with a descriptive approach. There are three (3) main factors influence corruption: first, anthropological factor, namely strong desire to rule; second, economic factor, namely the desire to obtain financial benefits from the results of power; third, sociological factors, such as the influence of family environment, social and political position status. The dominant factor is the economic factor due to the high political costs and large number of regulatory “loopholes” that can be manipulated for corruption. The high political costs are also caused by money politics.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adelina, F.(2019). Bentuk-bentuk Korupsi Politik, Jurnal Legislasi Indonesia. Universitas Bung Karno, 16 (1), 21-31
Agustino,L&Fitriani, I (2017).Korupsi: Akar, Aktor, dan Locus, Yogyakarta, PustakaPelajar.
Arifin, M. Z.&Irsan (2019). Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah di Indonesia, Jurnal Ilmu Hukum: Lex Librum, 5(2),887-896
Aspinall, E., &Sukmajati, M. (2015). PolitikUang di Indonesia, Patronage dan Klientelisme pada Pemilu Legislatif 2014. Yogyakarta: PolGov UGM
Creswell, J.W. (2009). Research Design :Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (Third Edit). California: Sage Publications,Inc
Hanafi, R.I. (2014). Pemilihan Langsung Kepala Daerah di Indonesia: Beberapa Catatan Kritis Untuk Partai Politik, Jurnal Penelitian Politik 11 (2), 1–16
Handoyo, E. (2015).Pendidikan Anti Korups iEdisiRevisi, Semarang, Penerbit Ombak (Anggota IKAPI).
Heriningsih, S. & Marita. (2013). Pengaruh Opini Audit dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Tingkat Korupsi Pemerintah Daerah, Jurnal Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan, 11(1), 67-78.
Irawati. (2013). Kearifan Lokal dan Pemberantasan Korupsi dalam Birokrasi, Jurnal MIMBAR Unisba, 29 (1), 101-110
Irham, M. A. (2016) Korupsi Demokratis dalam Partai Politik, Jurnal Sosiologi: Masyarakat, 21(1), 35-56
Kitschelt, H. & Wilkinson, S.I. (2007). Patrons, Clients, and Policies: Patterns of Democratic Accountability and Political Competition, Cambridge University Press
Kurniawan, A.(2018).Korupsi Membuka Paradox Perilaku Korup Dari Dimensi Etika Dan Keperilakuan, Yogyakarta, C.V Andi Offset.
Kurniawan, R.C.(2017). Bahaya Nalar Permisif Pemilih Dalam Pemilu, https://news.detik.com/kolom/d-3464381/bahaya-nalar-permisif-pemilih-dalam-pemilu, Selasa, 04 April 2017.
Lay, C. (2009). Materi Perkuliahan Politik Indonesia, PascaSarjana S2 Ilmu Politik Fisipol UGM
Miles, Huberman, Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook Third Edition. USA: Sage Publications.
Mulyana, A. et all. (2019) Social Value Orientation on Corruption Prisoners. Jurnal MIMBAR Unisba, 35(1), 245-252
Nasrum, M.(2013).Tentang Kata Korupsi yang Datang Silih Berganti:Suatu Penjelasan Budaya. Jurnal Antropologi Indonesia. 34 (1).
Pahlevi, A.R.&Setiawan, D. (2017). Apakah Karakteristik Kepala Daerah Berdampak Terhadap Kinerja Pemerintahan?, Jurnal Akuntansi Multiparadigma,8 (3), 571-582, http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2017.12.7074
Patty, J.M. (2019). Pelarangan Mantan Terpidana Korupsi Menjadi Calon Kepala Daerah Agar Menimbulkan Efek Jera, Jurnal Belo 5(1), 1-9, https://doi.org/10.30598/belovol5issue1page1-9
Pertiwi, K. (2019). Kesenjangandalam Wacana Antikorupsi di Indonesia: Temuan dari Literatur Studi Korupsi Kritis, Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS KPK: 5 (2), 133-150
Prasetyo,W.(2019). Optimalisasi BekerjanyaP engungkapan Dana Kampanye sebagai Strategi Pencegahan Politik Uang,Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS KPK, 5 (1), 15-27
Reza, J. (2018). Catatan ICW soal Penindakan Kasus Korupsi Semester
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/18/15475381/catatan-icw-soal-penindakan-kasus-korupsi-semester-i-2018
Rumesten, I. (2014). Korelasi Perilaku Korupsi Kepala Daerah Dengan Pilkada Langsung, Jurnal Dinamika Hukum Unsoed, 14(2),350-358http://dx.doi.org/10.20884/1/jdh.2014.14.2.302
Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sjafrina, A.G.P. (2019) Dampak Politik Uang Terhadap Mahalnya Biaya Pemenangan Pemilu dan Korupsi Politik Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS KPK, 5(1), 43-53
Solihah, R. (2016), Politik Transaksional Dalam Pilkada Serentak dan Implikasinya Bagi Pemerintahan Daerah di Indonesia. The POLITICS: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 2 (1), 97-109
Subarjo, N. (2018). Peran Pemilihan Umum Kepala Daerah Dalam Mewujudkan Kepala Daerah Bebas Korupsi, Jurnal Mimbar Administrasi, 2(1), 43-53
Sudana,M.(2006).Good Governance Pengelolaan Anggaran Pemerintah Daerah (APBD) dan Implikasinya .Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Wicaksana, 15 (2), 150-158
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Utami, I.S. (2018). Desentralisasi, Korupsi dan Tambal SulamPemerintahan Daerah di Indonesia, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 5 (1), 35-46, http://dx.doi.org/10.32493/jpkn.v5i1.y2018.p35-46
DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v36i2.5866
Refbacks
- There are currently no refbacks.
MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.