Disharmony in Regulations of Telemedicine Services During the Covid-19 Pandemic in Indonesia
Abstract
The Circular Letter of the Minister of Health Number 303 of 2020 concerning the Implementation of Health Services through the Use of Information and Communication Technology in the Context of Preventing the Spread of Covid-19 has created a new norm that is contrary to the Regulation of the Minister of Health Number 20 of 2019 concerning Telemedicine Services between Health Service Facilities. The purpose of this research is to study the position of the circular letter legally-formally and also to examine the material substance of the circular letter through comparison with several related regulations. The research method used is normative juridical by researching legal principles, legal systematics, level of legal synchronization, legal history, and legal comparison. The result of this research indicates that the position of the circular in the positive legal system in Indonesia is not a regulation (regeling) or a state administrative decision (beschikking). There was disharmony of regulations between this Circular of the Minister of Health and several related laws and regulations above. Disharmony occurs because this circular has become a new norm that contradicts the Regulation of the Minister of Health as well as the Regulation of the Indonesian Medical Council which regulates telemedicine services between health facilities. Conflicts also occur with the law on medical practice, health law, the law on information and electronic transactions, .and the Civil Code
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adisasmito, W. (2016). Sistem kesehatan (Edisi 2 Cetakan Ke-6). Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Al Atok, R. (2015). Konsep Pembentukan Peraturan Perundang-undangan : Teori, Sejarah dan Perbandingan Dengan Beberapa Negara Bikameral. Setara Press. Malang.
Anam, S, & Partners. (2013). Kedudukan Surat Edaran Menteri Dalam Sistem Hukum Indonesia. 1–38. https:// www.saplaw.top/kedudukan-suratedaran-menteri-dalam-sistem-hukumindonesia/.
Anggono, B. D. (2015). Surat Edaran, ‘Kerikil’ dalam Perundang-Undangan - hukumonline.com. Hukumonline. https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54b1f62361f81/surat-edarankerikil-dalam-perundang-undangan/.
Arifin, Z., & Satri, A. P. (2020). Disharmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia: Antara Bentuk, Penyebab dan Solusi. Journal Pro Hukum Universitas Gresik, Vol. 9(No. 2).
Asshidiqi, J. (2011). Perihal Undang-Undang. Penerbit Rajawali Press, Jakarta.
Bastary, A. S. (2017). Mengukur Kekuatan Hukum Surat Edaran. Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Palembang. https://www.pta.palembang.go.id/v2/index.php/ berita/berita-pengadilan/artikel/956- mengukur-kekuatan-hukum-suratedaran.
Belinfante, & Batoeah, B. S. (1983). PokokPokok Hukum Tata Usaha Negara. Binacipta, Bandung.
Berry, M. F. (2018). Teori Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Muhamadiyah Law Review, 2(2).
Cahyadi, I.A. (2014). Kedudukan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Dalam Hukum Positif Di Indonesia. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang.
Efendi, J., & Ibrahim, J. (2016). Metode Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris (Edisi Pert). Penerbit Kencana, Jakarta.
Fajar, M., & Achmad, Y. (2005). Dualisme Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris. Bayumedia Publishing, Malang.
Hanum, C., & Syariah, F. (2020). Analisis Yuridis Kedudukan Surat Edaran. 10(2), 138–153.
Indonesian Health Policy Network/Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI). (2019). Memahami Sistem Kesehatan. https://kebijakankesehatanindonesia.net/20-sistem-kesehatan/79- Memahami-Sistem-Kesehatan.
Indrati, M. F. (2020). Ilmu PerundangUndangan Edisi Revisi 2020. Kanisius, Yogyakarta.
Indroharto. (2003). Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Kawan Hukum. (2020). Surat Edaran Menaker di Masa COVID-19, Bagaimana Kedudukannya Sebagai Produk Hukum? | Kawan Hukum Indonesia. Kawanhukum. Id. https://kawanhukum.id/suratedaran-menaker-di-masa-covid-19- bagaimana-kedudukannya-sebagaiproduk-hukum/.
Kompas. (n.d.). UPDATE: Bertambah 1.687, Total Ada 127.083 Kasus Covid-19 di Indonesia Halaman all - Kompas. com. Retrieved October 16, 2020, from https://nasional.kompas.com/ read/2020/08/10/15004201/updatebertambah-1687-total-ada-127083- kasus-covid-19-di-indonesia?page=all
Kurniawaty, Y. (2016). “Penggunaan Diskresi Dalam Pembentukan Produk Hukum.” Jurnal Legislasi Indonesia, 13(1), 53–62.
Marzuki, P. M. (2005). Penelitian Hukum. Penerbit Kencana, Jakarta.
Mawuntu, A., & Limato, R. (2020). Telekonsultasi medis meningkat pesat saat pandemi COVID-19, tapi muncul tiga masalah baru. The Conversation And University of Oxford UK. https:// theconversation.com/telekonsultasimedis-meningkat-pesat-saat-pandemicovid-19-tapi-muncul-tiga-masalahbaru-140228.
Ministry of Health/Departemen Kesehatan. (2012). Sistem Kesehatan Nasional 2012. Depatemen Kesehatan RI. Jakarta.
Ministry of Health/Kementerian Kesehatan. (2020). Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/303/2020 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). In Kementerian Kesehatan RI.
Ministry of Health/Kementerian Kesehatan. (2021). Cegah Penyebaran Covid-19, Pelayanan Kesehatan Dilakukan Melalui Telemedicine – Sehat Negeriku. SehatNegeriku Kemkes. https:// sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/ umum/20200430/5133780/cegahpenyebaran-covid-19-pelayanankesehatan-dilakukan-melaluitelemedicine/
Rachmat, H.H. (2019). Pembangunan Kesehatan dengan Menguatkan Sistem Kesehatan Nasional. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ragawino, B. (2006). Hukum Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. https:// doi.org/10.31219/osf.io/uzqwy
Republika Online. (2020). Corona Mewabah, 15 Juta Orang Gunakan Layanan Telemedicine | Republika Online. https:// republika.co.id/berita/q8e1zf414/ corona-mewabah-15-juta-oranggunakan-layanan-emtelemedicineem
Sidharta, A. (2006). Hukum dan Logika. Alumni, Bandung.
Soekanto, S. (2008). Pengantar Penelitian Hukum. UI Press, Jakarta.
Widyani, I. D. A. (2018). Kebebasan Bertindak Administrasi Negara Dalam Negara Hukum Modern. To-Ra, 4(1), 39. https://doi.org/10.33541/tora.v4i1.1172.
DOI: https://doi.org/10.29313/mimbar.v37i2.7956
Refbacks
- There are currently no refbacks.
MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.