IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PERANGKUTAN PASCA PRODUKSI PERTANIAN DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Abstract
ABSTRAK
Kecamatan Lembang memiliki potensi pada sektor pertanian yang tinggi khususnya untuk komoditas sayuran, dimana hasil produksi sayuran di Kecamatan Lembang sudah di eksport kebebarap negara dan 70 % menopang ritel-ritel di Jakarta. Tetapi hal tersebut tidak diimbangi dengan sistem perangkutan yang baik dimana proses perangkutan masih bersifat tradisional dan memerlukan orang ketiga dalam proses pendistribusiannya sehingga menyebabkan waktu dan biaya perjalanan semakin tinggi padahal komoditas sayuran sendiri mempunyai karakteristik yang mudah busuk sehingga proses pendistibusiannya dibatasi biaya dan waktu, dengan adanya penelitian ini akan mengetahui karakteristik perangkutan dan permasalahan-permasalahan utama yang terjadi di Kecamatan Lembang. metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan desktriptif statistik dimana dengan metode ini dapat mengetahui permasalahan perangkutan secara terukur dimulai lokasi produksi hingga ke pasar, hasil dari penelitian ini bahwa karakteristik perangkutan pertanian di Kecamatan Lembang dipengaruhi oleh kondisi prasarana dan penggunaan sarana, dimana kondisi prasarana di Kecamatan Lembang mengakibatkan peningkatan biaya sebesar 11 % dan waktu sebesar 15 %. Pengunaan sarana pula mengakibatkan biaya perangkutan menjadi lebih tinggi yakni sebesar 25 %, total biaya perangkutan pertanian mencapai Rp. 11.424.609 serta waktu perangkutan mencapai rata-rata 1867 menit dengan kecepatan mencapai 3 Km/menit.
ABSTRACT
Kecamatan Lembang has a higher potential in the agricultural sector for vegetable farming, but also agricultural potential that is not matched by a good transportation system while the transition process is still traditional and requires people to be distributed, making it possible, and allocating funds to increase reserves food itself has perishable characteristics so that the distribution process determines costs and time, with this study will study the characteristics of transportation and the main problems that occur in Kecamatan Lembang. The research method is carried out using descriptive statistics in which this method can learn about advertising carried out at the production site to the market, the results of this study are basically known as research on the transportation of agriculture in Kecamatan Lembangt which is related to infrastructure and use of facilities, and infrastructure in Kecamatan Lembang spent an increase in costs by 11% and time by 15%. The use of additional costs per transportation is higher at 25%, the total cost of agricultural transportation reaches Rp. 11,424,609 with travel times reaching an average of 1867 minutes with speeds reaching 3 Km / minute.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bruton. 1975. Model Transportasi. Jakarta. Erlangga.
Kementerian Pertanian. (2010). Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). Jakarta : Kementerian Pertanian.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 tahun 1986
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 73/Permentan/Ot.140/7/2013 Tentang Pedoman Panen, Pascapanen, Dan Pengelolaan Bangsal Pascapanen Hortikultura Yang Baik
Ridwan Khairandy., pokok-pokok hukum dagang di indonesia, Yogyakarta, FH UII Press, 2013, hal.371.
Sugono, Dendy. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1996.
Soekartawi. 2001. Pengantar Agroindustri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.