Kesadaran Multikultural sebagai Ranah Kurikulum Pendidikan

Idi Warsah

Abstract


Abstract

 

This study aims to find the relation between educational curriculum goals and the reality of a pluralistic Indonesian society. Through a character-based education curriculum that is being spurred on the implementation of the school is expected to provide learning of the importance of respecting the differences of religion, ethnicity, tribe, and race, because it is sunnatullah. This study uses a normative psychological approach and refers to the actual source of issues related to the multicultural issues and ideas of the educational curriculum. The conclusions obtained are; a curriculum in which paradigm is multiculturalism (whatever the name) becomes important because education is a nursery awareness multiculturalism. This awareness cannot be simply talked about but must be put into practice. Through education is expected to deliver the nation's children realize that the difference is a god grace and can develop the competence to perceive, evaluate, believe, and perform more dignified actions within the framework of multicultural education.

 

Keywords: Multicultural Awareness, Education Curriculum.

 

 

Abstrak

 

Studi ini bertujuan menemukan relasi antara tujuan kurikulum pendidikan dengan realitas masyarakat Indonesia yang majemuk. Melalui kurikulum pendidikan berbasis karakter yang sedang dipacu pelaksanaannya pada pihak sekolah diharapkan dapat memberikan pembelajaran akan pentingnya menghargai perbedaan agama, etnis, suku dan ras, karena itu adalah sunnatullah. Studi ini menggunakan pendekatan normatif psikologis dan merujuk kepada sumber tekstual yang berkaitan dengan isu multikultural dan gagasan kurikulum pendidikan Kesimpulan yang diperoleh adalah Sebuah kurikulum berparadigma multikulturalisme (apapun namanya) menjadi penting, karena pendidikan merupakan ladang persemaian kesadaran multikulturalisme. Kesadaran ini tidak dapat hanya sekadar dibicarakan tetapi harus dipraktikkan. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghantarkan anak bangsa menyadari bahwa perbedaan adalah rahmat Tuhan dan dapat mengembangkan kompetensi untuk mempersepsi, mengevaluasi, meyakini, dan melakukan tindakan yang lebih bermartabat dalam bingkai pendidikan multikultural.

 

Kata Kunci: Kesadaran Multikultural, Kurikulum Pendidikan.


Full Text:

PDF

References


A. Mukti Ali, “Agama, Moralitas dan Perkembangan Kontemporer”, dalam A. Mukti Ali [et.al], Agama dalam Pergumulan Masyarakat Kontemporer, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1998)

Abdul Munir Mulkhan, “Dilema Manusia dengan Diri dan Tuhan”, Th. Sumartana [et.al], Pluralisme, Konflik dan Pendidikan Agama di Indonesia, (Yogyakarta: Interfidei, 2001)

Agus Pahrudin, dkk. Harmonisasi Agama dan Budaya di Indonesia, (Balai Penelitian dan pengembangan Agama jilid 1 2009).

Alwi Shihab, Islam Inklusif, (Bandung: Mizan, 1998).

Amirullah Syarbini, Membudyakan Toleransi Antar Umat Beragama, (Banten: LPTQ, 2007)

Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, cet. VII (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014)

Darmaningtyas, Pendidikan Yang Memiskinkan, (Yogyakarta: Galang Press, 2004).

Edward Said, Orientalism, (New York: Vintage Books A Division of Random Haouse, 1977)

Faisal Ismail, “Kata Pengantar”, dalam M. Saerozi, Politik Pendidikan Agama dalam Era Pluralisme, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2004),

Hari Suderadjat, Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi [KBK], (Bandung:. Cipta Cekas Grafika, 2004)

Kautsar Azhari Noer, “Pluralisme dan Pendidikan di Indonesia: Menggugat Ketidakberdayaan Sistem Pendidikan Agama”, dalam Th. Sumartana [et.al.], Pluralisme, Konflik dan Pendidikan Agama di Indonesia, (Yogyakarta: Interfidei, 2001)

Leo Sutrisno, “Pluralisme, Pendidikan Pembelajaran dalam Tradisi Konstruktivisme”, dalam Th. Sumartana [et.al.], Pluralisme, Konflik dan Pendidikan Agama di Indonesia, (Yogyakarta: Interfidei, 2001),

Mark Juergenmeyer, Terror in The Mind of God: The Global Rise of Religious Violence, dalam versi Indonesia diberi judul Teror Atas Nama Tuhan: Kebangkitan Global Kekerasan Agama, (Jakarta: Nizam Press & Anima Publishing, 2002)

Paulo Feire, Pendidikan Masyarakat Kota, (Yogyakarta: LKiS, 2003)

R. Zando Zakaria dalam Aryo Danusiri dan Wasmi Alhaziri (ed.), Pendidikan Memang Multikultural: Beberapa Gagasan, (Jakarta: Safiria Insania Press dan Magister Studi Islam Universitas Indonesia, 2003)

Scott Lash dan Mike Featherstone (ed.), Recognition And Difference: Politics, Identity, Multiculture (London: Sage Publication, 2002) dalam Agus Moh. Najib, Ahmad Baidowi, Zainudin, Multikulturalisme Dalam Pendidikan Islam (Studi terhadap UIN Yogyakarta, IAIN Banjarmasin, dan STAIN Surakarta)

Suyanto dan Djihad Hisyam, Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki Milenium III, (Yogyakarta: Adi Cita, 2000)

Th. Sumartana, “Pluralisme, Konflik dan Dialog: Refleksi Tentang Hubungan Antar-Agama di Indonesia”, dalam Th. Sumartana [et.al.], Pluralisme, Konflik dan Pendidikan Agama di Indonesia, (Yogyakarta: Interfidei, 2001)

Zuhairi Miswari, Al-Qur’an Kitab Toleransi: Tafsir Tematik Islam Rahmatan Lil ‘Alamin (Jakarta: Pustaka Oasis, 2010).




DOI: https://doi.org/10.29313/tjpi.v6i2.2845

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Editorial Office:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Bandung. 

Jln. Tamansari No. 24-26 - Lt. 2 Tel. 022-4203368 Ext. 7301-7302-7385 Fax - 4201897 Bandung 40116 - Phone/WhatsApp: 0878-2048-5914

Creative Commons License
Ta’dib : Jurnal Pendidikan Islam is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

 Web Analytics

View My Stats