DISPARITAS PUTUSAN ISBAT NIKAH POLIGAMI SIRI PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH (Analisis Putusan No. 469/Pdt.G/2019/PA.Pbr dengan Putusan No. 67/Pdt.G/2019/PTA.Pbr)
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa disparitas putusan isbat nikah poligami siri di PA Pekanbaru dan PTA Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian normative dengan pendekatan kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Majelis Hakim PA Pekanbaru mengabulkan permohonan para Pemohon dan menetapkan sah pernikahan Pemohon I dengan Alm.XXXXXXX, dengan pertimbangan bahwa mengabulkan isbat nikah ini akan lebih bermanfaat dan lebih maslahat bagi para Pemohon dan Termohon. Sedangkan PTA Pekanbaru membatalkan putusan PA Pekanbaru dengan pertimbangan apabila poligami siri ini dibenarkan, maka akan menimbulkan kemudharatan di masyarakat dan juga masyarakat akan malakukan poligami sesuka hatinya tanpa terkendali. Jika ditinjau dari sisi maqashid syariah, baik putusan PA Pekanbaru maupun putusan PTA Pekanbaru sama-sama ingin mewujudkan kemaslahatan dan menolak kemudharatan. Putusan PA Pekanbaru berupaya untuk mewujudkan kemaslahatan al-khassah sedangkan putusan PTA Pekanbaru berupaya mewujudkan kemaslahatan umum. Serta Putusan PA Pekanbaru bertujuan untuk kemaslahatan dalam hifzh al-nasl, hifzh al-mal, serta memberikan perlindungan kepada istri siri. Sedangkan Putusan PTA Pekanbaru bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan dalam hifzh al-nasl, tapi tidak memberikan perlindungan terhadap istri siri.
This research aims to analyze the disparity in decisions regarding the isbat of unregistered polygamous marriages in PA Pekanbaru and PTA Pekanbaru. This research is normative research with a case approach. The results of this research show that the Pekanbaru PA Panel of Judges granted the Petitioners' petition and determined that the marriage of Petitioner I and the late XXXXXXXX was valid, with the consideration that granting this marriage isbat would be more beneficial and more beneficial for the Petitioners and Respondents. Meanwhile, the Pekanbaru PTA annulled the Pekanbaru PA's decision on the basis that if serial polygamy was justified, it would cause harm to society and people would also practice polygamy as they pleased without control. If viewed from the side maqashid sharia,Both the Pekanbaru PA decision and the Pekanbaru PTA decision both want to create benefits and reject harm. The Pekanbaru PA's decision seeks to create benefits al-khassah. Meanwhile, the Pekanbaru PTA decision seeks to realize the public benefit. And the Pekanbaru PA's decision is aimed at internal benefit hifzh al-nasl, hifzh al-mal,and provide protection to Siri's wife. Meanwhile, the Pekanbaru PTA decision aims to realize internal benefithifzh al-nasl,but does not provide protection for Siri's wife.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Buku:
A. Djazuli. Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam Dalam Menyelesaikan Masalah-masalah yang Praktis. Jakarta: Kencana, 2006.
Asyhadie, Zaeni. Hukum Keluarga (Menurut Hukum Positif di Indonesia). Depok: Rajawali Pers, 2020.
Bashori, Akmal. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Prenadamedia Group, 2020.
Dahlan, Abd. Rahman. Ushul Fiqh. Jakarta: Amzah, 2011.
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI. Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama (Buku II). Jakarta: Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, 2013.
Djamil, Fathurrahman. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Farida, Anik. Menimbang Dalil Poligami: Antara Teks, Konteks, dan Praktek. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2008.
Harahap, Yahya. Hukum Perkawinan Nasional. Medan: Zahir Trading Co Medan, 1975.
Kompilasi Hukum Islam. Bandung: Nuansa Aulia, 2020.
M. Zein, Satria Effendi. PROBLEMATIKA HUKUM KELUARGA ISLAM KONTEMPORER Analisis Yurisprudensi dengan Pendekatan Ushuliyah. Pertama. Jakarta: Kencana, 2010.
———. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana, 2017.
Manan, Abdul. Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2017.
Mardani. Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Fajat Interpratama Mandiri, 2016.
Mudzhar, Mohamad Atho, dan Muhammad Maksum. Fikih Responsif Dinamika Integrasi Ilmu Hukum, Hukum Ekonomi dan Hukum Keluarga Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.
Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqh Jilid 2. Jakarta: Kencana, 2014.
Zahrah, Muhammad Abu. Ushul al-Fiqh. Terjemahan. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008.
Zainuddin. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
Zainuddin, dan Afwan Zainuddin. Kepastian Hukum Perkawinan Siri dan Permasalahannya Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Yogyakarta: Deepublish, 2017.
Jurnal:
Aji, Ahmad Mukri, Harisah Harisah, dan Syarifah Gustiawati Mukri. “HAK WIRAUSAHA PEREMPUAN PERSPEKTIF MAQASID SYARIAH.” Islamic Banking : Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Perbankan Syariah 6, no. 1 (1 September 2020): 161–78. https://doi.org/10.36908/isbank.v6i1.163.
Bahrum, Mukhtaruddin. “PROBLEMATIKA ISBAT NIKAH POLIGAMI SIRRI.” Al-Adalah: Jurnal Hukum Dan Politik Islam 4, no. 2 (10 Oktober 2019): 194–213.
Kasdi, Abdurrahman. “Maqashid Syari’ah dan Hak Asasi Manusia (Implementasi HAM dalam Pemikiran Islam).” Jurnal Penelitian 8, no. 2 (Agustus 2014).
Latif, Royana, dan Sofyan AP Kau. “Progresivitas Hakim Terhadap Perkara Isbat Nikah Poligami Di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo.” AS-SYAMS 2, no. 1 (1 Februari 2021): 126–64.
Mawardi, Imam. “ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NOMOR. 472/PDT.G/2012/PA.SPG MENGENAI ISBAT NIKAH POLIGAMI.” MASADIR: Jurnal Hukum Islam 1, no. 1 (9 April 2021): 55–70. https://doi.org/10.33754/masadir.v1i1.329.
Muhajir, Muhammad, dan Qurratul Uyun. “SEMA Waiver Number 3 of 2018 in the Case of Isbat for Polygamous Marriage: Study of Legal Considerations of Judges in Decision Number 634/Pdt.G/2018/PA.Mtr.” Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum 55, no. 2 (10 Juli 2021): 263–90. https://doi.org/10.14421/ajish.v55i2.1002.
Mutakin, Ali. “Teori Maqâshid Al Syarî’ah dan Hubungannya dengan Metode Istinbath Hukum.” Kanun Jurnal Ilmu Hukum 19, no. 3 (28 Desember 2017): 547–70.
Muthalib, Salman Abdul. “Pengesahan Isbat Nikah Perkawinan Poligami: Kajian Putusan Nomor 130/Pdt.G/2020/Ms.Bna.” El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga 5, no. 2 (12 Mei 2023): 224–38. https://doi.org/10.22373/ujhk.v5i2.16040.
Srinurmayanti, Mala, dan Djumardin Djumardin. “ANALISIS PUTUSAN NOMOR : 615/Pdt.G/2019/PA.Mtr TENTANG ISBAT NIKAH POLIGAMI ATAS DASAR NIKAH SIRI KAITAN DENGAN SEMA NOMOR 3 TAHUN 2018.” Private Law 1, no. 2 (3 Agustus 2021): 261–68. https://doi.org/10.29303/prlw.v1i2.272.
Tari, Lela, dan Iwan Nasution. “Analisis Putusan Pengadilan Agama Kandangan Nomor 51/PDT.G/2021/PA.KDG Tentang Isbat Nikah Poligami Perspektif Sema Nomor 3 Tahun 2018 dan Maqasid Syari’ah.” UNES Law Review 6, no. 2 (11 Desember 2023): 5057–67. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i2.1329.
Wahid, Abdul. “DISPARITAS PUTUSAN ITSBAT NIKAH POLIGAMI (STUDI ANALISIS DI PENGADILAN AGAMA BIMA DAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM).” Al-Inṣāf - Journal Program Studi Ahwal Al Syakhshiyyah 2, no. 1 (31 Desember 2022): 1–23. https://doi.org/10.61610/ash.v2i1.22.
Zakaria, Endang, dan Muhammad Saad. “Nikah Sirri Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif.” Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam 20, no. 2 (9 Oktober 2021): 249–64. https://doi.org/10.15408/kordinat.v20i2.21933.
Internet:
Doni Dermawan, Pendekatan Maqashid al-Syariah dalam Memeriksa dan Memutuskan Perkara. Pendekatan Maqashid al Syari’ah dalam Memeriksa dan Memutuskan Perkara pada Pengadilan Agama (ms-aceh.go.id)
Jasmani Muzajin, Problematika Nikah Sirri dalam Perspektif Hukum Positif. https://pa-kotabumi.go.id/karya-ilmiah/207-jasmani.html
DOI: https://doi.org/10.29313/tahkim.v7i1.13417
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Shintia Mahdolita, Kamarusdiana Kamarusdiana, Yasardin Yasardin