PERBANDINGAN EKSTRAK BENALU TEH (Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans.) DENGAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA TIKUS WISTAR

Fetri Lestari, Mochamad Tanto Kuswanto, Lanny Mulqie

Abstract


Penggunaan obat antituberkulosis isoniazid dan rifampisin diketahui dapat menyebabkan drug-induced hepatitis sehingga memerlukan pemberian hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol benalu teh (EBT) dalam mencegah kenaikan kadar Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase/ SGPT pada tikus yang diinduksi isoniazid dan rifampisin, dibandingkan dengan ekstrak temulawak (ETL). Sebanyak 24 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol positif; kontrol negatif; tiga kelompok uji masing-masing diberi induktor dan EBT dengan dosis 35, 70, dan 140 mg/kgBB; kelompok pembanding diberi induktor dan sediaan mengandung ETL dengan dosis 36 mg/kgBB. Setelah 15 hari, dilakukan analisa parameter kadar SGPT sampel darah dari vena lateralis ekor. Hasil menunjukkan kelompok EBT dosis 70 mg/kgBB dan 140 mg/kgBB serta kelompok ETL memiliki rata-rata kadar SGPT lebih rendah yang signifikan secara statistik  dibandingkan kelompok kontrol positif  (p<0,05). Rata-rata kadar SGPT kelompok EBT dosis 70 mg/kgBB dan 140 mg/kgBB tidak berbeda bermakna secara statistik dengan kelompok ETL. Sehingga disimpulkan bahwa efek hepatoprotektor ekstrak benalu teh dengan dosis tersebut sebanding dengan ekstrak temulawak.

Kata kunci: hepatoprotektor, benalu teh, temulawak, antituberkulosis, SGPT

 


Keywords


hepatoprotektor; benalu teh; temulawak; antituberkulosis; SGPT

References


Chen, J., Raymond, K. (2006). Roles of rifampicin in drug-drug interactions underlying molecular mechanisms involving the nuclear pregnane X receptor. Annals of clinical microbiology and antimicrobials, 5(3).

Francis P., Navarro, V., J. Drug Induced Hepatotoxicity. [Updated 2022 Mar 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. From https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557535/

Hasni, Syarif, J., Darwis, E. (2018). Gambaran Hasil SGOT SGPT pada Penghirup Lem di Jalan Abdul Kadir Kota Makasar. Jurnal Media Laboran, 8(2): 43-49.

Kaplowitz, N. (2004). Drug-induced liver injury. Clinical Infectious Disease, 38 Suppl 2: S44-8.

Kishore, P.V., Palaian, S., Paudel, R., Mishra, P., Prabhu, M., Shankar, P., R. (2007). Drug induced hepatitis with anti-tubercular chemotherapy: challenges and difficulties in treatment. Kathmandu University Medical Journal, 5 (2), Issue 18: 256-260.

Marinda, F., D. (2014). Hepatoprotective Effect of Curcumin in Chronic Hepatitis. Jurnal Majority, 3(7): 52-56.

Moghadamtousi, S., Z., Kamarudin, M., N., A., Chan, C., K., Goh, B., H., Kadir, H., A. (2014). Phytochemistry and biology of Loranthus parasiticus Merr, a commonly used herbal medicine. The American Journal of Chinese Medicine, 42 (1): 23–35.

Pranata, J.R., Mariadi, I.K., Somayana, G. (2014). Prevalensi dan Gambaran Umum Drug-Induced Liver Injury Akibat Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien Tuberkulosis RSUP Sanglah Denpasar Periode Agustus 2016–Juli 2017. Jurnal Medika Udayana, 8(9).

Ramappa V., Aithal G,.P. (2013). Hepatotoxicity Related to Anti-tuberculosis Drugs: Mechanisms and Management. Journal of Clinical and Experimental Hepatology, 3(1):37-49.

Reza, A., Rachmawati, B. (2017). Perbedaan Kadar SGOT dan SGPT Antara Subyek Dengan dan Tanpa Diabetes Mellitus. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 6 (2): 158-166.

Simanjuntak, P., Kamal, A.S., Waruwu, N., Bustanussalam, Helawati, L. (2022). Potensi Multiherbal Daun Benalu Teh (Scurrula oortiana), Batang Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) dan Batang Pulai (Alstonia scholaris) Sebagai Antioksidan. Warta IHP/Journal of Agro-based Industry, 39 (1): 16-22.

Warsyidah, A.A., Sari, Y.P. (2020). Gambaran SGOT dan SGPT pada Penderita Penyakit Tuberculosis Paru (TB) dalam Masa Pengobatan 6 Bulan di Rumah Sakit Umum Wisata Universitas Indonesia Timur. Jurnal Media Laboran, 10 (2):6-10.

Wesnawa, M., A., D., P., Kusmiati, T. (2019). Drug Induced Hepatitis pada Tuberkulosis Paru dengan Multisite Tuberkulosis Ekstraparu. Jurnal Respirasi, 5 (2): 41-46.




DOI: https://doi.org/10.29313/jiff.v6i1.10816

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Indexed and Journal List Title by :

Neliti

CiteFactorResearch BIB
MorarefDRJIESJIEuroPubScientific Indexing Services
CrossRefPortal GarudaWorldCatScilitIndonesia One Search
Publons

JIFF Flag Counter
 
Visitor Since 20 December 2018 :


View My Summary StatCounter

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License