HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTIBIOTIK (STUDI KASUS PADA KONSUMEN APOTEK-APOTEK KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN)
Abstract
ABSTRAK
Ketidaktepatan penggunaan antibiotik banyak ditemukan di masyarakat luas. Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya resiko buruk seperti resistensi antibiotik. Studi awal yang dilakukan pada 15 warga Kecamatan Glagah menunjukkan sebanyak 73% menggunakan antibiotik untuk penyakit non infeksi atau membelinya tanpa resep dokter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik serta meneliti hubungan antara pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk survey dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner tertutup. Analisis data dilakukan dengan analisis Spearman. Penelitian dilakukan pada 96 konsumen Apotek-apotek di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. Hasil yang didapat yakni mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (64%), berusia antara 18-40 tahun (75%). Pendidikan terakhir mayoritas responden adalah SMA (55%). Mayoritas responden adalah ibu rumah tangga (32%). Antibiotik yang banyak digunakan oleh responden adalah amoxicillin (63%). Tingkat pengetahuan responden dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 8%, kategori cukup sebanyak 35%, dan kategori kurang sebanyak 57%. Adapun kategori perilaku baik sebanyak 22%, kategori cukup sebanyak 66%, dan kategori kurang sebanyak 12%. Hasil uji spearman didapatkan nilai sig. 0,000, nilai koefisien korelasi sebesar 0,431, dan arah korelasi positif (+). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik pada konsumen Apotek-apotek Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Utami, ER, (2012). Antibiotik, Resisten, dan Rasionalitas Terapi. Saintis. Volume I (1).
Plump,W,(2014).Study Shows Significant Increase in Antibiotic Use Across The World. Princeton University.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Yuliani N.N; Wijaya, C. dan Moeda, G. (2014). Tingkat Pengetahuan Masyarakat RW. IV Kelurahan Fontein Kota Kupang Terhadap Penggunaan Antibiotik. Jurnal Info Kesehatan. Volume XII (Nomor 1).
Eugelella, VA. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Amoxicillin pada Balita di Desa Banjarwati Kecamatan Kabupaten Lamongan. Skripsi. Universitas Airlangga : Program Studi Pendidikan Bidan.
Tamayanti, WD; Sari, WDM; dan Dewi, DN. (2016). Penggunaan Antibiotik di Dua Apotek di Surabaya: Identifikasi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien. Pharmaciana. Volume VI (Nomor 2).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Terapi Antibiotik. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Menkes Canangkan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Diakses dari www.depkes.go.id. Diakses pada 23 Januari 2018.
Tripathi,K.D. (2003). Antimicrobial Drugs : General Consideratio. Essential of Medical Pharmacology. Fifth Edition. Jaypee Brothers Medical Publishers.
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
DOI: https://doi.org/10.29313/jiff.v3i2.5655
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed and Journal List Title by :
View My Summary StatCounter
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License