Kesiapan Implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Cigugur Tengah dengan Pendekatan DOQ-IT

Wildan Kurniawan, Nurdin Nurdin, Deden Gandana Madjakusumah

Abstract


Fasilitas pelayanan kesehatan wajib menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) yang terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan. Puskesmas Cigugur Tengah telah ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kota Cimahi sebagai pilot project dalam penerapan RME terintegrasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2023 hingga Februari 2024 dengan cara membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai yang berkaitan dengan rekam medis. Setelah data kuantitatif didapatkan, dilakukan wawancara mendalam kepada perwakilan manajemen untuk melakukan cross-check dengan kejadian aktual di lapangan serta untuk mengetahui upaya manajemen puskesmas dalam mengatasinya dalam bentuk data kualitatif. Kesiapan penerapan RME berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Doctor’s Office Quality for Information Technology (DOQ-IT) dalam seluruh aspek penilaian termasuk dalam kategori cukup siap. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemampuan yang baik di beberapa komponen kesiapan, namun ada pula beberapa kelemahan di komponen lainnya. Jika dilihat berdasarkan keempat aspek kesiapan, hanya terdapat satu aspek, yaitu kapasitas manajemen yang mendapatkan klasifikasi penilaian belum siap, sedangkan tiga aspek lainnya, seperti penyelarasan organisasi, kapasitas operasional, dan kapasitas teknis, termasuk dalam kategori cukup siap. Secara keseluruhan, kesiapan untuk penerapan RME berada pada range II. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas Cigugur Tengah cukup siap dalam penerapan Rekam Medis Elektronik.

 

Readiness of Electronic Medical Record Implementation at the Cigugur Tengah Health Center with the DOQ-IT Approach

Abstract
Health service facilities must implement an electronic medical record (EMR) system integrated with the Ministry of Health. The City Health Department of Cimahi has designated Cigugur Central Health Center in Cimahi City as a pilot project for integrated EMR implementation. Hence, a comprehensive analysis of the readiness for EMR implementation is necessary. This study was conducted from September 2023 to February 2024. Data were collected by distributing questionnaires to all employees involved in medical records. After obtaining quantitative data, in-depth interviews were conducted with management representatives to cross-check with actual field incidents and to understand the efforts of health center management in addressing them, which resulted in qualitative data. Based on the analysis results using the Doctor's Office Quality for Information Technology (DOQ-IT) method, readiness in all assessment aspects falls into the category of reasonably prepared. It indicates good capability in some readiness components but also weaknesses in others. When reviewed based on the four readiness elements, only one aspect—management capacity—received a classification of not ready, with an average score of 12.44. In contrast, the other three aspects, such as organizational alignment, operational capacity, and technical capacity, are classified as reasonably prepared. Overall, the readiness for EMR implementation is in range II. Cigugur Central Health Center is reasonably prepared to implement electronic medical records.


Keywords


DOQ-IT; kesiapan; penerapan; rekam medis elektronik; DOQ-IT; electronic medical records; implementation; readiness

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Re-publik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis. Jakarta: Kemen-terian Kesehatan Republik Indonesia; 2022.

Hamdani MP, Darnoto S. Analisis strategi pengembangan rekam medis el-ektronik di instalasi rawat jalan RSUD Kota Yogyakarta. J Manajemen Informasi Kesehatan Indones. 2017;5(1):1–9. doi: http://dx.doi.org/10.33560/jmiki.v5i1.146.

Emrianti DR, Permanasari AE. Analisis kesiapan penggunaan rekam medis el-ektronik di instalasi rawat jalan RSUD Bahteramas. Published online 2023.

Kruse CS, Beane A, Loomis K. Health information technology continues to show positive effect on medical outcomes: systematic review. J Med Internet Res. 2018;20(2):e41. doi:10.2196/jmir.9758.

Yulis AM, Astuti R, Wulandari F. Kesiapan petugas dalam peralihan dokumen rekam medis manual ke paperless pada unit rekam medis Puskesmas Kedung-mundu Kota Semarang. J Dunia Kesmas. 2021;10(1):1–9.

Shortliffe EH, Cimino JJ. Biomedical informatics: computer application in health care and biomedicine. edisi 4. New York: Springer; 2014.

Patak A, Said H, Yaumi M, Ernawati A, Nur D. Integrating knowledge science and religion. Dalam: The 1st academic symposium on integrating knowledge (The 1st ASIK); 2014 November 30; Johor, Malaysia. Johor, Malaysia: Ibnu Sina Institute for Knowledge Science and Religion; 2014.

Ayu RJID, Lazuardi L. Evaluasi implementasi dan tingkat digital maturity rekam medis elektronik di RSUD Kota Mataram. J Manaj Pelayanan Kesehatan. 2023 Sept;26(3):70–81.

Suhartini, dkk. Tingkat kesiapan implementasi rekam kesehatan elektronik menggunakan DOQ-IT. J Manaj Informasi Kesehat Indones. 2021;9(2):157–64. doi:10.33560/jmiki.v9i2.336.

Prasasti TI, Santoso DB. Keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. J Kesehat Vokasional. 2017;2(1):135–9.

Nurazmi PA, dkk. Analisis perhitungan kebutuhan tenaga kerja petugas riset rekam medis pusat berdasarkan teori WISN di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. J REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan. 2020;1(4):439–46. doi: https://doi.org/10.25047/j-remi.v1i4.2128.




DOI: https://doi.org/10.29313/jiks.v7i1.13886

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



eISSN: 2656-8438


View My Stats 


Flag Counter

Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.