Bercengkerama dengan Semiotika

Alex Sobur

Abstract


Munculnya studi khusus tentang sistem penandaan benar-benar merupakanfenomena modern. Tanda, dalam pandangan Peirce, adalah sesuatu yang hidup dan dihidupi (cultivated). fa hadir dalam proses interpretasi (semiosis) yang mengalir. Dalam konteks ini, semiotika berusaha menjelaskanjalinan tanda atau ilmu tentang tanda; secara sistematik menjelaskan esensi, ciri-ciri, dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasiyang menyertainya.

Keywords


Semiotika

References


Barthes, Roland. 1988. The Semiotic Challenge. New York: Hill and Wang.

Berger, Arthur Asa. 2000a. Media Analysis Techniques. Second Edition. Alihbahasa Setio Budi HH. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya.

----,2000b. Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Penerjemah M. Dwi Marianto dan Sunarto. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Budianto, Irmayanti M. 2001. "Aplikasi Semiotik pada Tanda Nonverbal," dalam Bahan Pelatihan Semiotika. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.

Budiman, Kris. 1999. Kosa Semiotika. Yogyakarta: LKIS.

Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Christomy, Tommy. 2001. "Pengantar Semiotik Pragmatik Peirce: Nonverbal dan Verbal", dalam Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, Bahan Pelatihan Semiotika', him. 7-14.

Cobley, Paul dan Litza Jansz. 1999. IntroduCing Semiotics. New York: Icon Books - Totem Books.

Danandjaja, James. 2000. Humor Mahasiswa. Cetakan Kesembilan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Davis, Gordon B. 1974. Management Information Systems: Conceptual Foundations. Structure, and Development. Tokyo: McGraw-Hili Kogakusha,

Ltd.

Eco, Umberto. 1975. "Looking for a Logic ofCulture", dalam Thomas A. Sebeok (ed.). The Tell - Tale Sign: A Survey ofSemiotics. Lisse, The Netherlands: Peter de Ridder, him. 9-17.

-----. 1979. A Theory of Semiotics. Bloomington: Indiana University Press.

Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-Teori Komunikasi. Penerjemah Soejono Trimo. Bandung: Remadja Karya CV.

Hoed, Benny H. 2001. Dari Logika Tuyul Ice Erotisme. Magelang: Indonesia Tera.

Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesiatera.

Lechte, John. 2001. 50 Filsuf Kontemporer; dari Strukturalisme sampai Posmodernitas. Penerjemah A. Gunawan Admiranto. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius.

Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories ofHuman Communication. Fifth Edition. New York: Wadsworth Publishing Company.

Lyons, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik. Penerjemah I. Soetikno. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Masak, Tanete Pong. 2000. "Semiotik dalam Sinematografl: Teori Film Christian Metz", dalam E.K.M. Masinambow dan Rahayu S. Hidayat (ed.). Semiotik; Kumpulan Makalah Seminar. Jakarta: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, him. 28] -296.

Masinambow, E.K.M. 2000a. "Semiotik dalam Kajian Kebudayaan", dalam E.K.M. Masinambow dan Rahayu S. Hidayat (ed.). Semiotik; Kumpulan Makalah Seminar. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, him. 11-18.

-----. 2000b. "Makna sebagai Konsep Transdisiplin; Sebuah Pengantar," dalam E.K.M. Masinambow dan Rahayu S. Hidayat (ed.). Semiotik; Kumpulan Makalah Seminar. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, him. iii-x.

Nauta, Doede. 1972. The Meaning ofInformation. The Hagur and Paris: Mouton.

Noerhadi, Toeti H. 2000. "Semiotik dan Filsafat," dalam E.K.M. Masinambow dan Rahayu S. Hidayat (ed.). Semiotik; Kumpulan Makalah Seminar. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, him. 1-9.

Oetama, Jakob. 2001. Pers Indonesia Berkomunikasi dalam Masyarakat l1dak Tulus. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Poedjosoedarmo, Soepomo. 200]. Filsafat Bahasa. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Santosa, Puji. 1993. Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung: Angkasa

Alex Sobur. Bercengkerama dengan Semiotika 49

Sebeok, Thomas A. 1991. Semiotics in the United States. Bloomington & Indianapolis: Indiana University Press.

Segers, Rien T. 2000. Eva/uasi Teks Sastra. Penerjemah Suminto A. Sayuti. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Siagian, Harbangan. 1994. Sistem Informasi Manajemen. Semarang: Penerbit Satya Wacana.

Sobur, Alex. 200 Ia Etilca Pers; Profesionalisme dengan Nurani. Bandung: Humaniora Utama Press.

----. 2001 b. Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Ana/isis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Subangun, Emmanuel. 1994. Syuga Derrida; Jejak Langkah Posmodernisme di Indonesia. Yogyakarta: CRI Alocita bekerjasama dengan Penerbit Pustaka Pelajar.

Sudjiman, Panuti dan Aart van Zoest (ed.). 1996. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Taum, Yoseph Yapi. 1997. Pengantar Teori Sastra. Flores: Nusa Indah.

Tjahjono, Gunawan. 2000. "Kajian Semiotik dalam Arsitektur", dalam E.K.M. Masinambow dan Rahayu S. Hidayat (ed.). Semiotik; Kumpulan Makalah Seminar. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, him. 67-86.

van Zoest, Aart. 1991. Fiksi dan Nonjiksi da/am Kajian Semiotik. Peneljemah Manoekmi Sardjoe. Jakarta: Intennasa.

----. 1993. Semiotika; tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Penerjemah Ani Soekowati. Jakarta: Yayasan Sumber Agung

----. 1996. "Interpretasi dan Semiotika", dalam P. Sudjiman dan Aart van Zoest (ed.). Serba-Serbi Semiotika.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,




DOI: https://doi.org/10.29313/mediator.v3i1.746

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

   

 


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International License