GAMBARAN KLINIS PENDERITA KANKER SERVIKS SETELAH KEMOTERAPI BERDASARKAN STADIUM

Suwendar Suwendar

Abstract


Pengamatan gambaran klinik pada pada penderita kanker serviks merupakan hal yang sangat penting karena dapat mengevaluasi efektivitas kemoterapi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran klinik pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium setelah mendapatkan kemoterapi selama tiga siklus. Dengan demikian dapat dievaluasi lebih lanjut mengenai efektivitas kemoterapi untuk setiap stadium. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif dengan melakukan observasi lapangan untuk memperoleh data gambaran klinik. Evaluasi gambaran klinik dilakukan dengan mengamati gejala klinik dan kondisi pasca kemoterapi setelah pasien mendapatkan kemoterapi siklus pertama sampai ketiga.  Hasil menunjukkan bahwa setelah kemoterapi selama tiga siklus, pada gejala klinik, persen hilang gejala pada pasien stadium  I, II, III dan IV untuk keputihan masing-masing adalah 100%, 96%, 93,3% dan 25%; pada gejala pendarahan, masing-masing adalah 100%, 68%, 53,3% dan 0%; sedangkan rata-rata skor nyeri masing-masing adalah 0,9±0,9; 1,0±1,5; 1,4±,4 dan 3,5±1,9.   Pada kondisi pasca kemoterapi, persentase pasien yang dinyatakan mengalami perbaikan pada pasien stadium I, II, III dan IV masing-masing adalah 100%, 96%, 93,9% dan 75%. Hasil di atas  menunjukkan bahwa kemoterapi menunjukkan kecenderungan makin efektif pada pasien kanker serviks  dengan stadium yang makin rendah.

Kata kunci : kanker serviks, stadium, kemoterapi, gambaran klinik

Pengamatan gambaran klinik pada pada penderita kanker serviks merupakan hal yang sangat penting karena dapat mengevaluasi efektivitas kemoterapi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran klinik pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium setelah mendapatkan kemoterapi selama tiga siklus. Dengan demikian dapat dievaluasi lebih lanjut mengenai efektivitas kemoterapi untuk setiap stadium. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif dengan melakukan observasi lapangan untuk memperoleh data gambaran klinik. Evaluasi gambaran klinik dilakukan dengan mengamati gejala klinik dan kondisi pasca kemoterapi setelah pasien mendapatkan kemoterapi siklus pertama sampai ketiga.  Hasil menunjukkan bahwa setelah kemoterapi selama tiga siklus, pada gejala klinik, persen hilang gejala pada pasien stadium  I, II, III dan IV untuk keputihan masing-masing adalah 100%, 96%, 93,3% dan 25%; pada gejala pendarahan, masing-masing adalah 100%, 68%, 53,3% dan 0%; sedangkan rata-rata skor nyeri masing-masing adalah 0,9±0,9; 1,0±1,5; 1,4±,4 dan 3,5±1,9.   Pada kondisi pasca kemoterapi, persentase pasien yang dinyatakan mengalami perbaikan pada pasien stadium I, II, III dan IV masing-masing adalah 100%, 96%, 93,9% dan 75%. Hasil di atas  menunjukkan bahwa kemoterapi menunjukkan kecenderungan makin efektif pada pasien kanker serviks  dengan stadium yang makin rendah.

Kata kunci : kanker serviks, stadium, kemoterapi, gambaran klinik


Keywords


kanker serviks, stadium, kemoterapi, gambaran klinik

References


Rasjidi, I. (2009). Epidemiologi Kanker Serviks, Indonesian Journal of Cancer, 3(3):103-108.

National Comprehensive Cancer Network (NCCN). (2013) ‘NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology Cervical Cancer version 2.2013.25’, viewed 25 November 2015, .

Lyle, J. (2000). ‘Cervical Cancer’ in Herfindal, E.T. and Gourley, D.R.(ed.), Textbook of Therapeutics Drug and Disease Management, 7th ed., Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, USA.

Bolton, S. (1990). Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Application, 2nd ed., Marcel Dekker, Inc., New York, USA.

Irvianty, A. dan Sukarya, W.S. (2011) ‘Hubungan Karakteristik Pasien dengan Kejadian Kanker Serviks yang Dirawat Inap di Bagian Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2010’, Prosiding SNaPP 2011 Sains Teknologi dan Kesehatan,2(1):47-54

Amanagapa, G. (2015). ‘Insidensi dan Gambaran Penderita Kanker Serviks di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014’, diakses pada 18 Agustus 2016, .

Mayura, I.G.P.M. (2014). ‘Hubungan Karakteristik Pasien dengan Kejadian Kanker Serviks Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Sanglah Denpasar’, diakses pada18 Agustus 2016, .

Komite Nasional Penanganan Kanker (KPKN). (2015). Panduan Pelayanan Klinis Kanker Serviks, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Tunas, I.K., Yowani, S.C., Indrayathi, P.A., Noviyani, R. dan Budiana, I.N.G. (2016). Penilaian Kualitas Hidup Pasien Kanker Serviks dengan Kemoterapi Paklitaksel-Karboplatin di RSUP Sanglah, Jurnal Farmasi Klinik Indonesia,5(1):35-46.

Verhulst, A.L.J., Savelberg, H.H.C.M., Vreugdenhil, G., Mischi, M., Schep, G. (2015). Whole-Body Vibration as a Modality for Rehabilitation of Peripheral Neuropathies: Implications for Cancer Survivors Suffering from Chemotherapy-Induced Peripheral Neuropathy, Oncology Reviews, 9:263.




DOI: https://doi.org/10.29313/jiff.v1i2.3254

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Indexed and Journal List Title by :

Neliti

CiteFactorResearch BIB
MorarefDRJIESJIEuroPubScientific Indexing Services
CrossRefPortal GarudaWorldCatScilitIndonesia One Search
Publons

JIFF Flag Counter
 
Visitor Since 20 December 2018 :


View My Summary StatCounter

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License