Etika Emansipatoris Jurgen Habermas: Etika Paradigmatik di Wilayah Praksis

Irfan Safrudin

Abstract


Bermula dari pemikiran Marx, Habermas mengembangkan filsafat kritis. Filsafat ini berkaitan erat dengan kritik terhadap hubungan-hubungan sosial yang nyata, dan merasa diri bertanggungjawab atas keadaan sosial. Namun, ia bukanlah semacam teori transformasi masyarakat yang tinggal dilaksanakan. Ciri khas pemikiran kritis: di satu pihak, perdebatan tetap berlangsung di tingkat filosofis-teoretis, jadi tidak mau menjadi sebuah ideologi perjuangan; dan di pihak lain, ia justru sebagai kegiatan teoretis yang tetap tinggal dalam medium pikiran, maka filsafat kritis menjadi praktis. Habermas mendialogkan Teori Kritisnya yang disebut “Teori Tindakan Komunikatif” dengan tradisi-tradisi besar ilmu-ilmu sosial. Teori Kritis melakukan pemihakan pada praxis sejarah tertentu, yaitu pembebasan manusia dari perbudakan, membangun masyarakat atas dasar hubungan antarpribadi yang merdeka dan pemulihan kedudukan manusia sebagai subjek yang mengelola sendiri kenyataan sosialnya. Teori Kritis didorong oleh kepentingan emansipatoris. Ia menolak objektivitas filsafat dan ilmuilmu sosial, karena—menurutnya—di belakang objektivitas tersembunyi kepentingan struktur kekuasaan untuk tidak diganggu-gugat. Habermas merumuskan bahwa ‘praxis’ harus dipahami sebagai bentuk interaksi atau komunikasi. Komunikasi merupakan interaksi yang diantarakan secara simbolis, menurut bahasa. Bahasa sebagai media dalam komunikasi harus dipahami lewat metode hermeneutika. Dari sinilah etika diskursus dirumuskan dengan bentuk konsensus yang bebas dari paksaan dan memungkinkan adanya dialog intersubjektivitas terbuka. Etika emansipatoris menuntut suatu keterbukaan, tidak ada dominasi satu keyakinan moral suatu lingkungan tertentu terhadap keyakinan moral lainnya.


Keywords


Etika Jurgen Habermas, Etika, Paradigmatik

References


Apel, Karl-0tto. 1981.Charles S. Peirce From Pragmatism to Pragmaticism. Terj. John Michael Krois, Massachusetts: University of Massachusetts.

Bertens, K. 1990. Filsafat Barat Abad XX Inggris-Jerman. Jakarta: Gramedia.

Dancy, Jonathan & Ernest Sosa (ed.). 1993. A Companion to Epistemology. Oxford: Blackwell Publisher.

Driyakara, Tim Redaksi. 1993. Diskursus Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Geuss, Raymond. 1989. The Idea of a Critical Theory Habermas & the Frankfurt School. Cambridge: Cambridge University Press.

Habermas, Jurgen. 1984. The Theory of Communicative Action. Terj. by. Thomas McCarthy, Boston: Beacon Press.

_____. 1988. Theory and Practice. Terj. John Viertel. Cambridge: Cambridge Polity Press.

_____. 1992. “The Entwinement of Myth and Enlightenment: Hoerkheimer and Adorno” dalam Jurgen Habermas. The Philosophical Discourse of Modernity Cambridge: Polity Press.

_____. 1990. Ilmu dan teknologi Sebagai Ideologi. Jakarta: LP3ES.

_____. 1971. Knowledge and Human Interes. Trans. by Jeremy J Shapiro. Boston: Beacon Press.

Hardiman, Francisco Budi. 1990. Kritik Ideologi: Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan. Yogyakarta: Kanisius.

_____. 1996. Menuju Masyarakat Komunikatif Ilmu, Masyarakat, Politik & Postmodernisme Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius.

Horle, Reinhold Friedrich Alfred. 1952. Studies in Philosophy. Harvard: Harvard University Press.

Kattsoff, Louis. 1990. Pengantar Filsafat. Terj.Soejono Soemargono. Yogyakarta: Tiara Wacana, Frederick A. “Habermas as a Philosopher”, dalam majalah Ethics, Vol. III Nomor 100, 1990.

Poole, Ross. 1993. Moralitas & Modernitas di Bawah Bayang - Bayang Nihilisme. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiharto, I. Bambang. 1996. Postmodernisme Tantangan bagi Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Sumaryono, E. 1996. Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Suseno, Franz Magnis. 1990. “Pengantar”, dalam Jurgen Habermas, Ilmu dan Teknologi Sebagai Ideologi. Terj. Hassan Basari. Jakarta: LP3ES.

_____. 1993. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Yogyakarta: Kanisius.

_____. 1994. “Marxisme dan Teori Kritis Madzhab Frankfurt”, dalam Sutrisno, FX. Mudji & Hardiman, F Budi, Para Filsuf Penentu Gerak Zaman. Yogyakarta: Kanisius.

Thompson, John B. 1983. Critical Hermeneutics A Study Thought of Paul Ricoeur and Jurgen Habermas. Cambridge: Cambridge University Press.

Verhaak, C dan Imam, R. Haryono. 1991. Filsafat Ilmu Pengetahuan Telaah Atas Cara Kerja Ilmu-Ilmu. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widyarsono, A. 1993. “Teknologi dan Sain Sebagai Idiologi (Rasionalisasi Weber menurut Habermas)”, dalam Tim Redaksi Driyakara, Diskursus Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.




DOI: https://doi.org/10.29313/mediator.v5i1.1033

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

   

 


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International License